Chapter 19

124 30 33
                                    

Bukan Firaun
Chapter 19

"Wkwk gak percaya gue." Shinichi malah ngakak.

"Bagus deh kalau gak percaya." Yaroslav duduk lagi di pasir dan mencoba ngebenerin sendal jepitnya yang putus.

Shinichi jongkok dan menjambak rambut Yaroslav lalu diperhatiin wajah Yaroslav baik-baik.

"Setelah gue perhatiin, muka lo emang gak tua-tua amat, kelakuan lo sama cewek juga malu-maluin. Lo beneran dua tiga, Bang Yaro?"

"Eeer satu-satunya barang peninggalan dari orang tua gue cuma akte kelahiran. Gue pernah  ditunjukin sama pengurus panti. Semenjak itu gue selalu ngitung tiap ulang tahun." Yaroslav menjelaskan.

Shinichi melepaskan jambakannya lalu duduk di samping Yaroslav.

"Jadi lo udah belajar sama si bule dari umur 15?" tanya Shinichi.

"Iya, eh lo sendiri tua bener ya? Gue pikir lo masih muda, abis suka baca komik." Yaroslav balik bertanya.

"Yang gue baca juga komik mature."

"Tetep aja komik."

"Dari pada elo, baru puber."

"Gue kan rampok, bukan pemerkosa."

"Maksud gue bukan getoooo, gue gak pernah lihat lo tertarik  sama cewek, kecuali si Hala."

"Gak ngerti juga ya? Tiap liat cewek gue suka gatel-gatel. Geli liat mereka ngomong sok imut."

"Pantes lo suka-nya sama Hala, judes dan dingin orangnya. Mana masang bohlam lampu sendiri naik tangga tinggi.

"Dia bisa motong ayam lhoo."

"Hueeek yang bener?"

"Keren kan calon bini gue? Pertama kali ketemu juga dia pelukan sama ayam."

Shinichi mengernyit.

"Gue dilempar bibit pohon wkwk, padahal gue pegang pistol lho." Yaroslav jadi kangen.

"Selera lo aneh banget."

"Eh lo beneran dua delapan? Masa sih lo setua itu? Lo aja masih suka joged di timezone. Selera baju juga warna warni." Yaroslav masih gak percaya.

"Itu sih gak ada hubungan sama umur."

Shinichi mengeluarkan dompetnya dan memperlihatkan KTP-nya. Di situ rambutnya pendek rapi. Yaroslav memperhatikan sebentar lalu ketawa ngakak.

"Muka lo lucu amat di sini wkwk."

"Ya itu muka gue waktu SMU. Mulai sekarang lo panggil gue, Bang Shin ya wkwk!" Shinichi memasukkan kembali KTP-nya ke dompet.

"No no, lo tetep adek gue, udah terlanjur, nanti Hala curiga." Yaroslav mengingatkan kembali.

Shinichi jadi inget lagi dengan seknario mereka.

"Lo sudah bener-bener yakin ingin menjalani hidup baru memangnya?"

"Lo mau gak?"

"Entahlah, kalau gue masih ragu. Lo liatnya seneng gue bergaul dengan mereka semua. Tapi gue paling tuaaaa. Gak tahan kadang-kadang dengerin lugunya mereka wkwk."

"Yaah, jadi lo gak betah ya?"

"Gue gak betah main peran, Bang Yaro. Eeh jijay amat gue masih manggil Abang wkwk."

"Ya dari sisi senioritas, gue panteslah dipanggil Abang." Yaroslav memasang wajah berwibawa.

"Lo emang jago main peran, lo juga jago mengintimidasi orang, memanipulasi, lo cerdas banget kalau untuk urusan yang licik-licik. Lo bermental baja dan selalu tenang dalam keadaan paling kejepit sekalipun. Makanya...."

Bukan FiraunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang