Chapter 32

116 27 13
                                    

Bukan Firaun
Chapter 32

Nurhala hilang.

Awalnya Yaroslav gak engeuh. Dia bangun subuh terseok-seok menuju kamar mandi, mau ke Masjid tapi badannya gak sanggup bergerak. Mandi junub aja belom.
Dia paksain mandi agar bisa shalat shubuh.

Keluar kamar mandi barulah Yaroslav sadar kalau istrinya gak terlihat. Ranjangnya kosong.

Yaroslav memutuskan untuk shalat terlebih dahulu baru keluar kamar melihat sekeliling. Cahaya matahari sudah mulai muncul.

Kemana istrinya?

Setelah berkeliling guest house beberapa kali, tidak ditemukan di mana pun. Yaroslav mulai mencari ke tempat yang lebih jauh. Dia memilih berjalan ke arah tebing. Di sana ada satu area wisata tempat para pengunjung berfoto.

Namun saat itu masih terlalu pagi, biasanya hanya pengunjung guest house saja yang ke sana untuk melihat sunrise.

Tetap tidak ditemukan istrinya. Yaroslav mulai cemas, kemana Hala?

Yaroslav mulai berjalan menyisiri tebing, jantungnya mulai tidak karuan. Apakah istrinya celaka? Apakah jatuh ke tebing? Apakah ada yang menyakitinya? Apakah? Apakah?

"Hala! Halaa? Halaaaaaa?" Yaroslav berteriak. Suaranya bergema, beberapa burung kecil beterbangan kaget.

"Saya di sini." Terdengar suara istrinya. Yaroslav celingak-celinguk. Dia mendengar tapi tidak melihat penampakan.

"Anti di mana?" Yaroslav masih celingak-celinguk.

"Lihat ke bawah!"

Yaroslav ngelongok dan melihat istrinya ada di bawah kakinya.

"Astaghfirullah, Hala! Halaaaa! Anti kenapa? Ya Allah? Anti kenapaaaa?" Yaroslav panik melihat istrinya terduduk di sebuah ceruk pinggir tebing.

"Jangan teriak-teriak, Bang! Nanti orang pada datang! Saya gak papa." Hala mendongak ke atas.

"Kok anti bisa sampe ke situ? Lewat mana?" Yaroslav berlutut sambil ngelongok ke ceruk tersebut.

"Terbang dan tersangkut." jawab Hala pelan sambil mendongak.

"Sekarang istri ana bisa terbang juga?" tanya Yaroslav.

"Saya memang kepingin dan saya harus bisa." jawab Hala yang wajahnya jelas terlihat.

"Mana cadar anti?"

"Dia lebih dahulu terbang meninggalkan, saya tersangkut di sini."

Yaroslav meluncur dan terjatuh tepat di samping istrinya.

"Astaghfirullah, anti jatuh ya?" Akhirnya jelas terlihat keadaan istrinya yang kotor dengan tanah, kaos kakinya basah.

Nurhala mengambil tangan suaminya lalu nangis sambil menaruh keningnya di situ.

"Sudah! Sudah! Sudah Hala! Alhamdulillah anti selamat. Kan sekarang sudah ada ana di sini. Jangan nangis lagi! Jangan nangis lagi ya!" Yaroslav membelai kepala istrinya dengan tangan kirinya.

"Iya saya tidak takut ketika dia menodongkan pistol. Entah kenapa saya sangat yakin dia tidak akan menembakkannya. Saya yakin dia tidak akan menjahati saya." Tiba-tiba Hala berkata yang tidak ada hubungannya. Yaroslav terkejut.

"Ketika saya terjatuh dan berpikir akan mati, saya juga tidak takut. Hanya saya teringat Abah. Saya telah meninggalkannya. Saya juga teringat Hasani, saya telah meninggalkannya." Hala terus meracau.

"Anti gak ingat ana?" Yaroslav malah jeles.

"Saya tidak perlu mengingat kamu karena saya bersamamu." jawab Hala sambil nangis sesenggukan.

Bukan FiraunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang