Chapter 77 (end season 3)

115 23 19
                                    

Bukan Firaun
Chapter 77 (End Season 3)

Akmal menggebrak meja dan membanting cangkir teh yang ada di depan Shin.

PRANG!

"Anti kurang ajar ya! Berani-beraninya di depan ana bergenit-genit dengan laki-laki lain."

"Mal! Nur gak genit. Kok lu gitu sih!" Eaaaa sekarang Hasani belain Nurhala. Shin mengekeret.

Nurhala diam saja.

"Jadi begini cara anti menghukum ana? Fine! Ana lihat, mau sampai kapan anti begini."

"Gua juga gak ngerti, Has. Kemarin dia yang minta gua maklumin lu yang sekarang. Kemarin dia yang minta gua berterima kasih sama Katya. Nerima Shin juga hehe. Kan semua sekarang gua kerjakan. Masih marah aja tapi dia." Nurhala mengadu.

"Ya tapi, kenapa lu masih minta cerai juga? Kenapa gak mau baikan?" tanya Hasani.

"Sudah gak cinta, daripada gua kufur sama suami, mending cerai aja."

"Salah ana memangnya sebesar gunung sampai harus dibeginiin ya?" Akmal histeris.

Shin berdiri lalu kabur keluar, tapi Hasani tetap di dalam.

"Mal, tadi lu yang nyuruh gua sabar dan minta maaf. Tadi lu yang nyuruh gua tutup buku dan bantuin lu untuk baikan. Kok malah lu yang sekarang gak sabaran?"

"Diam lo bangsat! Lo emang ular berkepala dua. Bilang aja lo kesenengan Hala baikin lo. Keluar lo dari sini!" Akmal mengamuk.

Hasani melongo dimaki Akmal.

"Kok lu malah jadi marah ke gua? Gua udah bela-belain nurunin harga diri minta maaf ke si Nur. Malah diginiin?"

"Gue nyuruh minta maaf kan? Bukannya haha hehe. Biarpun belom rujuk, dia tetap masih hak gua. Jangan seenaknya aja lo!"

"Has, mending lu pergi aja, nanti lu ditusuk lagi." ucap Nurhala pelan.

Akmal melihat istrinya marah.

"Baiklah kalau memang itu mau anti. Ana gak takut. Mau jadi janda gatel? Silahkan!" Akmal akhirnya gak tahan lagi.

Dia lalu pergi meninggalkan rumah.

Hasani menoleh ke Nurhala yang diam aja.

"Lu serius gak mau lagi sama Akmal?" tanya Hasani.

"Kenapa memangnya?" tanya Nurhala pelan.

"Gampang aja lu ngebuang laki, Nur?" Hasani mulai berkata yang tidak enak.

"Kenapa memangnya?" Nurhala cuma mengulangi kalimat yang sama.

"Ya ampun lu keras amat jadi orang, Nur? Susah banget diajak ngomong." Hasani kesel.

"Maaf." Nurhala hanya menjawab singkat.

Akmal tau-tau masuk lagi.

"Lo masih ada di dalam? Bukannya keluar? Gue udah keluar rumah dan lo masih di dalam? Ngobrolin apa? Merayakan persahabatan baru? Shin yang gak tau agama aja tau sopan santun. Lo yang udah ngerti, mendadak dongo? Mendadak bego? Keluar lo! Keluar!" Akmal mengusirnya.

"Has, keluar aja dulu! Nanti kita lanjut ngobrol di WA ya!" Nurhala bener-bener deh.

PLAK!

Sebelum Hasani merespon, Akmal menampar Nurhala.

"Jangan di depan gue kalau mau gatel sama cowok laen!"

Akmal masuk ke kamar dan mulai membereskan semua surat-surat, dimasukkan ke dalam ranselnya. 

Bukan FiraunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang