Chapter 30

131 27 23
                                    

Bukan Firaun
Chapter 30

"Kenapa anti nangis?" Yaroslav kaget.

"Mungkin karena saya kurang bersyukur." jawab Hala pelan walau masih terisak-isak.

"Wah, istri ana memang keren, ditodong pistol gak nangis, ketika mengingat agama, dia selalu menangis." ucap Yaroslav sambil merangkul istrinya.

Hala menoleh ke suaminya kaget. Yaroslav tersadar dan memperbaiki ucapannya.

"Anti pernah ceritakan?"

"Pernah ya?"

"Iya anti cerita kalau ditodong pistol sama rampok tapi gak nangis."

Nurhala terdiam dan berbisik.

"Saya gak mau dirangkul-rangkul depan orang. Saya risih." ucap Hala judes.

Yaroslav melepaskan tangannya dan diam juga menatap pemandangan.

Pemandangan jadi tidak begitu indah lagi. Air mata menutupi penglihatan Hala.

Yaroslav mendekat dan berkata pelan-pelan.

"Apa sih salah ana? Apa karena si setan pirang? Dia cuma teman lama, tapi kelakuan-nya memang begitu. Bukan cuma ke ana aja. Ana tadi gak sempet menghindar ketika dia meluk. Please, Hala! Maafkan ana! Ana kalau minta maaf itu benar-benar dari hati, bukannya sekedar basa-basi."

"Hala, ana sedih lihat anti nangis. Padahal ana sudah berjanji ke Hasani gak akan nyakitin anti. Jangan bikin ana melanggar janji, Hala! Please maafkan ana, Hala!" Yaroslav menunduk cemas.

Hala menghapus air matanya dan mendahului memegang tangan suaminya.

"Saya yang harus minta maaf, karena ternyata benar saya hanya bisa melihat kesalahan sedangkan telah banyak kebaikanmu yang telah saya rasakan."

Yaroslav makin menggenggam erat tangan kekasihnya.

"Ana memang benar mencintai anti, ataukah memang semua yang bercadar seperti ini?"

"Apa hubungannya dengan cadar?"

"Shawn the Shin soalnya sering berantem sama pacar-pacarnya. Kalau berantem bisa sampe kejer-kejeran di jalan. Tapi kalo anti ngasah piso."

Nurhala ketawa.

"Nah gitu dong, ketawa biar alam pun bahagia. Aduh rasanya pengen ana tendang-tendangin orang yang ada di sini ke jurang biar kita bisa ciuman."

"Bang Akmaaaal!" Nurhala gemes banget setiap suaminya becanda.

Mereka berduapun sahut-sahutan romantis bikin yang nguping juga pingin nendang. Terutama ke Yaroslav yang gombalnya kebangetan.

"Apa ya rasanya em el di ketinggian 3,7 kilo dari laut?"

"Anti mau gak ana bangunkan villa di sini?"

"Walaupun pemandangannya luar biasa, tapi anti lebih memukau. Tuh awan dan gunung aja jeles."

"Untung wajah anti tertutup, kasihan nanti semua orang jadi minder kalo tau cantiknya anti."

"Ana aja suka minder, masa cowok sejelek ana bisa dapetin istri yang cantik banget?"

Pendaki gunung jomblo di sebelah beneran ngangkat kakinya mau nendang, namun keburu ditahan temennya. Semua juga bisa lihat Yaroslav itu ganteng.

"Ini yang di punggung anti apaan ya?" Yaroslav belum puas.

"Hah?" Hala otomatis memegang punggungnya.

"Oh iya ini kan bekas patahan sayap."

"Patahan sayap apaan?" Hala gak nyambung.

"Sayap bidadari elaaaah." Pendaki gunung laen yang nyaut.

Bukan FiraunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang