Bukan Firaun
Chapter 110Flash back
Ketika Hala keluar dari rumah Abah, suasana sepi. Ke mana Katya? Hala kembali ke dapur puding menemukan kedua asistennya yang sibuk dengan tugasnya masing-masing.
"Kalian melihat teman saya yang tadi?" tanya Hala.
"Mbak yang pakai gamis tadi ya? Sepertinya pergi dengan Badran." Mbak melapor.
"Mbak, tolong jaga Khaulah ya, Putri tolong lanjutkan ya! Saya harus pergi." Tanpa menunggu jawaban, Hala meninggalkan dapur tanpa sempat melihat kalau Khaulah menghampiri minta dipeluk.
Hala sangat khawatir ikhwan B dicekokin miras lagi oleh Katya.
Dia harus mencarinya.
*
"Hei Ucul, kita mau ngapain ke sini?" tanya Katya ketika dibawa ke sebuah rumah.
"Lu gak tau ini rumah siapa?" tanya ikhwan B sambil ngeliatin hape-nya.
"Enggak."
"Ini rumah mendiang Ibunda Hasani." Ikhwan B menjelaskan.
Tanpa berkata apa-apa Katya maju ke arah pintu lalu mengambil sesuatu dari sakunya. Diutak-atik pintu, dalam sekejap terbuka. Ikhwan B ternganga.
"Lu apain? Kok bisa kebuka?"
"Sepertinya memang gak dikunci." Katya asal nyaut. Dia masuk ke dalam sambil melihat-lihat. Ikhwan B mengikuti.
"Eee, jangan sembarangan masuk rumah orang!" Ikhwan B khawatir.
"Lo tau gak yang mana kamar Hasani?" tanya Katya.
"Mau ngapain?" tanya ikhwan B.
Katya tidak menjawab, dan melihat sebuah pintu polos. Dia menebak itu kamar Hasani karena pintu lain ada gantungan tulisan nama pemilik kamar. Dibuka pintunya tidak terkunci.
"Eh, jangan!" Ikhwan B protes tapi Katya tidak peduli dan tetap masuk. Ikhwan B terpaksa menyusul.
Katya memeriksa lemari-lemari dan akhirnya menemukan yang dia cari. Album foto lama Hasani. Dibukanya pelan-pelan. Tanpa ekspresi Katya melihat lembar demi lembar.
Beberapa foto wajahnya bolong, Katya menunjukkan ke ikhwan B.
"Ini foto siapa?"
"Ah itu Nurhala sepertinya. Hasan dulu marah banget soalnya." ikhwan B menjelaskan.
"Hasani cinta banget ya sama Hala?"
"Dari kecil selalu pepetin si Nur, satu kampung juga tau. Makanya geger pas nikahnya sama orang lain, eh mantan rampok pula hehe. Tapi semua sudah takdirnya, Bang Akmal juga ternyata orangnya baik. Malah Hasan yang ..."
"Hasani dulu seperti apa?" Katya menyelak.
Ikhwan B tetap berdiri di pintu sambil memperhatikan Katya.
"Hasan ya seperti kami semua, biasa-biasa aja." jawab ikhwan B singkat.
"Sekarang luar biasa ya?"
"Dia berubah." ikhwan B hanya menjawab seadanya.
"Lo lebih suka Hasan yang mana?"
"Siapa gua emangnya?" ikhwan B melengos. Katya mengangkat wajahnya dan menatap ikhwan B.
"Tujuan lo ngajak gue ke sini apa?" Katya bertanya dingin.
"Eh ... gua ... gua mau ngajarin cara bertaubat." ikhwan B terlihat gugup.
Katya berdiri sambil menyakukan satu foto di saku gamis. Perlahan dia menghampiri ikhwan B yang otomatis melangkah mundur menjauhi pintu kamar Hasani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Firaun
RomanceSeorang perampok jatuh hati pada seorang akhwat yang tidak pernah menangis. Lalu gimana ceritanya sehingga mereka bisa menikah?