Chapter 98

88 21 27
                                    

Bukan Firaun
Chapter 98

Motor belum juga berhenti sempurna, Yaro loncat tepat di depan anak nongkrong dekil yang makin merasa minder melihat Yaro dan Vlad.

"Woooy tungguuuu!" Vlad teriak.

"Apa lagi?" Yaro terlihat tidak sabar, anak nongkrong juga gak sabar mendengar jawaban Vlad yang memakai helm litle phony berantena.

"Cek dulu posisi Borya! Bentar." Vlad membuka penutup jam tangannya yang lampu-lampunya otomatis menyala.

"Whoaaa! Jam tangannya keren, Bang!" Yang paling burik komen.

"Lo belom pada lihat yang paling kerennya." Vlad pamer.

"Cepeeet!" Yaro gak sabar. Vlad pencet-pencet pakai gaya cool. Kling! Keluar koordinat, cek hape.

"Masih ada nih." Vlad berkata.

"Itu apaan sih, Bang?" Yang gak terlalu burik bertanya. Vlad mengangkat kakinya ke atas motor.

"Ini gps tracker namanya, jadi ..."   sebelum Vlad menyelesaikan kalimatnya dia ditoyor Yaro.

"Cepet sana pulang! Cari foto-foto dan semua barbuk yang berkaitan dengan pengeboman." Yaro membentak. Anak nongkrong dekil makin kepo denger kata bom.

"Lu serius mau bawa Katya ke polisi?" Vlad malah nanya.

"Cuma itu yang bisa menghentikan mereka."

"Katya kita? Dipenjara?" Vlad mulai goyah. Yaro menyipitkan mata dan mendekat.

"Katya kita? Sejak kapan dia jadi Katya kita?"

"Kata lu, kalau dibawa ke polisi, kita juga bisa kena." Vlad memberi alasan lain.

"Bisa kita akalin nanti. Yang penting semua barbuk di tangan kita dulu."

"Kok tadi Katya mau aja diiket? Kenapa Katya gak melawan tadi? Yaro, apa yang kita lakukan ini benar?" Vlad semakin goyah. Anak nongkrong makin merapat denger kata cewek dan iket-iket.

Yaro mendorong dada Vlad.
"Lo yang semalam ngerengek gak mau ke Poso. Sekarang lo juga yang ngerengek gak setuju dengan rencana gue. Jadi mau lo apa?"

"Setidaknya jangan bawa Katya ke polisi, please! Gua gak bakalan tega. Kemarin gua melamar, masa sekarang gua jeblosin ke penjara?" Vlad memohon.

"E busyet, Bang, cinta ditolak polisi bertindak?" Burik dua nyeletuk.

"Gue harus buru-buru sebelum Borya sadar mobilnya hilang. Nanti aja kita bicarakan lagi." Yaro berlari meninggalkan kerumunan.

Vlad duduk di atas motornya bengong.

"Bang, curhat dong, Bang!" Burik satu kepo maksimal. Vlad menghela napas.

"Jadi gini, pacar gua itu keren banget. Bisa surfing, skateboard, lockpicking, daki gunung. Tapi dia juga kriminal." Vlad curhat dengan sedih.

"Amjing keren banget!" Anak nongkrong langsung kagum.

"Eee, jangan ngomong kasar yah! Cewek gua yang rampok aja ngomongnya gak kasar. Manis banget. Dia suka bikinin minuman yang warnanya pink."

"Cakep gak, Bang?" Mereka semakin kepo.

"Ya lu pade lihat gua dong! Gak mungkin banget cewek gue jelek."

Semua manggut-manggut setuju.

"Tingginya aja hampir sama kek gua. Kalian sih jadi kayak kurcaci di samping dia. Makanya kalian minum susu lah biar tinggi. Jangan lupa kalo nongkrong di rumah aja, jangan di pinggir jalan biar gak burik." Vlad memberi nasihat.

Bukan FiraunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang