Bukan Firaun
Chapter 25Hasani juga melihat rombongan Nurhala, dia berjalan cepat mendekat.
Ikhwan ABC berhenti di kejauhan gak berani mendekat ketika melihat Nurhala.
"Ya ampuuun, Hasani, lo ngekorin Nurhala sampe ke sini?" Shawn juga merasa takjub.
"Nur, gua mau ngomong!" Hasani langsung bicara dengan Nurhala yang masih shock ngeliat kemunculan calon kakak sambungnya itu.
Yaroslav menarik tangan istrinya agar meninggalkan Hasani.
"Stop! STOP! Kumal ingin membunuh Bunda, Nur! Suami lu itu psikopat."
Yaroslav berhenti, begitu pula Nurhala. Shawn yang masih ada di situ mengernyit.
"Bang Akmal, biarkan saya bicara dengan Hasan. Jangan sampai orang-orang tahu kalau terjadi sesuatu, saya malu, Bang." Nurhala meminta baik-baik.
Yaroslav berpikir sebentar lalu melepaskan tangan istrinya. Dia cium pipi Nurhala sambil matanya menatap Hasani dingin. Setelah itu pergi menjauh diikuti oleh Shawn.
Nurhala berjalan menghampiri Hasani.
"Ngomong pelan-pelan Has, jangan bikin malu! Ngapain lu ke sini? Bukannya jagain Bunda." Nurhala mendesis.
"Nomor hape gua kenapa di block?" tanya Hasani.
"Gua sudah punya suami Has." jawab Nurhala sambil matanya mencari sosok suaminya.
"Nur, ayo pulang!" Hasani mengajaknya.
Nurhala memandang Hasani dengan perasaan sedih.
"Has, gua gak nyangka lu sampe begini banget. Lu nyusulin gua ke sini? Siapa yang kasih tahu? Abah ya? Ahsan, Badran, Choiril kok mau-maunya ngikut? Lu ngomong apa sama mereka? Ya Allah, Has, gua harus minta maaf seperti apa lagi? Supaya lu stop begini?"
"Gua tahu lu mikirnya gua gila. Tapi gua bener-bener ngeri pas tahu lu diajak ke sini. Gak ada orang bulan madu naek gunung. Bulan madu itu ke hotel. Bawa-bawa Shin lagi. Lu liat kagak Shin itu aneh. Nanti pake gamis, nanti kek orang ngaco. Mencurigakan banget kan?"
"Gua mau ngomong dari kemaren, sayangnya kita gak sempet ketemu di rumah sakit. Bunda ketika sadar cerita. Dia ditabrak mobil yang supirnya rambutnya kayaknya Shin. Mobilnya sedan warna hitam, Bunda gak inget merk, apalagi nomor mobilnya. Laki lu tuh psikopat Nur. Orang gila, saking bencinya dia sama gua."
"Lu nyadar gak? Akmal itu tau-tau muncul di kampung kita, tau-tau mauin elu padahal gak pernah liat wajah lu. Memfitnah gua berkali-kali. Dompet gua diambil. Sekarang Bunda gua mau dibunuh. Bisa jadi berikutnya elu. Lu harus percaya sama gua, Nur. Demi Allah gua gak ngarang, demi Allah bukan sekedar gak rela lu nikah sama orang lain. Tapi gua benar-benar takut lu dicelakain dia. Gimana kalo lu gak pernah pulang lagi? Gua bakalan merasa bersalah seumur hidup karena gak berusaha mencegah semua itu terjadi." Hasani menjelaskan cepat sekali tanpa memberikan kesempatan Nurhala menyanggah.
Nurhala duduk di batu besar sambil memandang tanah. Hasani masih belum menyerah.
"Lu percaya kan bukan gua yang ngebakar kontrakan Akmal?"
Nurhala berkata tanpa melihat ke Hasani.
"Jadi, menurut lu, ada kemungkinan gua dibunuh Bang Akmal?"
"Ya Nur."
"Ya Allah Hasani, alhamdulillah di sini banyak orang, sebenarnya gua pingin banget teriak dan ngusir lu dari sini." Nurhala berkata datar.
"Jadi lu gak percaya sama gua, Nur? Lu gak percaya Bunda gua hampir mati? Dan sekarang terkapar di rumah sakit kemungkinan gegar otak? Lu gak pernah percaya dengan semua yang gua alamin. Lu tekak banget sih jadi orang?" Hasani mulai ngegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Firaun
RomanceSeorang perampok jatuh hati pada seorang akhwat yang tidak pernah menangis. Lalu gimana ceritanya sehingga mereka bisa menikah?