Bukan Firaun
Chapter 51"Jangan pekerjakan Vlad, Mal!" Shin memperingatkan Akmal ketika bertemu di resto Sunda.
"Kenapa? Bukannya dia sudah vanish?" tanya Akmal sambil mengantri memilih makanan.
"So what kalau sudah vanish?"
"Ya dia nganggur dong?"
"Lo dulu waktu vanish, masih bisa jalan sendiri."
"Karena ada antum."
"Vlad bisa recruit orang juga kan?"
"Gak gampang nyari orang tuh. Ana aja dulu kebetulan ketemu antum."
"Mal, lo kalo makan sebanyak itu sekarang?" Shin kaget ngeliat ada babat, gurame, sate usus, ayam goreng, tahu, tempe, nasi merah dan urap leunca di nampan Akmal.
"Capek jadi suami tuh, butuh energi banyak." ngeles Akmal kalem.
Mereka membayar di kasir, lalu menunggu makanan dipanaskan di meja pojok.
"Gue serius, ngapain sih lo ngajakin Vlad? Lo ga takut dia bikin masalah?"
"Kata antum dia ceweknya banyak?"
"Terus? Apa berarti dia gak akan gangguin bini lo?"
"Masa sih segitunya sama istri ana? Bukannya ana mencela istri. Tapi istri ana itu cuma perempuan biasa. Mungkin kalau Hasani yang dulu hanya kenal istri ana. Sekarang harusnya dia sudah melihat banyak pembanding."
"Kok, lo jadi bego gini sih, Mal? Lo dulu juga sering ngeliat cewek. Terus kenapa ngotot kudu Hala? Kenapa?"
"Gak ngotot ah, kalau akhirnya dia gak mau, ana juga akan nyerah." Akmal lupa kalo hampir aja dia nembak Hala literally karena ditolak.
"Sumpah ya! Gue pengen nyekek lo, Mal!" Shin gemeteran saking gemesnya.
"Ah, antum mana mungkin menang berantem sama ana? Antum masih di belakang layar ya sampai sekarang?"
"Ya, masa iya turun ke lapangan rame-rame? Emangnya tawuran? Katya aja sekarang jarang ikut. Dia mah pacaran mulu."
"Hasani kok bisa ya jadi gitu?" Akmal masih gak percaya.
"Natural born criminal wkwk."
"Gak ada orang terlahir kriminal, Shin."
"Hasani berbakat kok. Dia gak punya takut dan berani. Akalnya juga jalan gak serampangan."
"Kok, antum kayak ngefans?"
"Gue sih fair aja, kalau seseorang bagus ya akan gue bilang bagus."
"Seperti itu bukan bagus. Jelek, Shin!"
"Ya..ya..ya...anyway soal gelang emas itu beneran. Memang ga pernah dia pake tapi pernah gak sengaja lihat."
"Oh ya?"
"Kenapa gue gak pernah ngehubungin lo juga perintah Borya, karena takut lo berkhianat dan laporin kita ke polisi."
"Yang udah jelas-jelas, kalian melihara orang yang sudah laporin ana ke polisi. Standar ganda!"
"Gue kan cuma ngikut aja, Mal! Jangan marah sama gue dong!"
"Ana gak marah."
"Nah, lo sendiri sekarang malah mau mempekerjakan orang yang pernah laporin lo ke polisi."
"Karena ana juga sudah menjahati dia."
"Dan Vlad sudah membalasnya."
"Makanya saatnya sekarang move on dan kembali ke jalan yang benar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Firaun
RomanceSeorang perampok jatuh hati pada seorang akhwat yang tidak pernah menangis. Lalu gimana ceritanya sehingga mereka bisa menikah?