Chapter 112

101 20 13
                                    

Bukan Firaun
Chapter 112

Akmal membuka matanya, yang terlihat adalah jendela mobil dengan pemandangan lampu jalanan yang berseliweran. Akmal tidak bergerak namun mulutnya bersuara.

"Gue mau dibawa ke mana?"

"Jangan marah, Mal! Please jangan marah! Ini atas permintaan si Nur." Hasani mencicit agak ketakutan.

Akmal baru sadar kalau tangannya diikat.

"Lepasin gue!"

"Sumpah dulu demi Allah gak marah!" Hasani sok imut.

Akmal menarik napas lalu menghembuskan.

"Shin! Kita mau ke mana?" Akmal pindah fokus. Shin yang sedang menyetir menjawab pelan-pelan.

"Kita menuju tempat Kul-kul. Lo emang gak khawatir sama anak lo?"

"Jelasin dulu apa yang terjadi? Tadinya Khaulah diposisikan menjadi korban penculikan. Kenapa sekarang jadi dijemput?" Akmal bertanya.

"Nur yang nyuruh, Mal. Wallahi dia yang mau." Hasani yang nyaut.

"Kenapa kalian lebih dengerin kata bini gue? KENAPA?" Akmal mulai gak sabar.

"Gua tadinya gak mau, tapi Shin tuh yang nyanggupin." Hasani melirik Shin.

"Iya, emang gue yang nyanggupin hehe." Shin sih jujur aja.

"SHININJIIIIIIING! jangan cengengesan aja lo kek topeng monyet! Kasih tahu gue ada apa ini?" Akmal berteriak histeris.

"Shininjing? Wkwkwk." Hasani malah ngakak.

"Gue baru tahu kalau monyet bisa cengengesan, hihi." Shin malah oot.

"Jadi Shin kek monyet atau kek anjing, Mal? Wkwk." Hasani makin ngakak.

"Gue kan Hachiko, guk-guk!" Shin mengangkat tangan kirinya yang terkepal.

"Ya Allah ya Rabbi." Akmal memejamkan matanya berusaha menahan marah.

"Aduh ngeri gua kalau denger nama Allah." Hasani mengusap wajahnya berusaha serius.

Shin menghentikan mobilnya di pinggir jalan, lalu pindah ke belakang.

"Hala ingin kita menemukan pembunuh bokapnya Katya." Shin mulai menjelaskan.

"Apa Hala udah gila?" Akmal langsung memotong.

"Kayaknya iya, Mal, wkwk." Hasani malah ngomporin.

"Why not? Kita kan memang sudah punya rencana?" Shin berusaha meyakinkan.

"Jelasin yang berurutan bisa gak sih? Kenapa jadinya Hala minta begitu?" Akmal merasa penjelasan Shin tidak jelas.

Hasani ikut loncat ke belakang dan duduk di tengah, membuat Shin terpinggirkan.

"Jadi gini Mal! Badran kan mau dibunuh tuh sama Borya, Nur kagak tega. Jadinya Nur nyuruh kita ngejebak bini muda mertua gua rahimahullah. Nah, sementara kita membongkar kasus pembunuhan ini, Nur milih ngumpet dari kejaran polisi sekalian jagain Badran yang nyawanya diujung tanduk. Tadinya gua kagak setuju, gak mungkin banget lah Badran dibunuh. Borya kagak sesadis itu kalee, Nur aja yang lebay. Tapi Shin bilang, mending ikutin maunya nyonya Akmal, soalnya dia takut digorok si Nur, wkwk." Hasani santai aja seperti menjelaskan jalan cerita komik.

Akmal menyahut cepat.

"Badran bukan mau dibunuh tapi mau dibawa keluar negri bareng mereka."

Shin memberi isyarat dari belakang Hasani namun Akmal bodo amat.

Bukan FiraunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang