Bukan Firaun
Chapter 49"Itu pasti perbuatan Vlad." Shin pucat wajahnya.
Akmal menghampiri istrinya dan memegang kedua lengannya.
"Tenang dulu! Mungkin Khaulah dibawa Abah?"
"Abah pergi ke rumah Bibi, Bang! Saya telepon, khaulah tidak ada bersamanya. Saya cuma meninggalkan sebentar untuk mengambil sesuatu ke dapur. Balik-balik Khaulah sudah gak ada. Saya cari ke seluruh rumah gak ada."
"Memangnya pintu gak anti kunci?"
"Saya gak ingat. Tau-tau pintu sudah terbuka."
"Ini pasti perbuatan Vlad, aaah gue terlambat." Shin meremas tangannya geram.
Akmal berlari keluar rumah menuju rumah Abah. Diperiksa seluruh ruangan. Memang tidak ada siapa-siapa. Hari jumat semua libur termasuk ART.
Akmal lari lagi keluar dan melihat seseorang duduk di pintu rumah pohon. Kakinya menjuntai ke bawah memakai sepatu boots dari kulit yang bersol tebal. Rambutnya terpangkas hampir habis. Dia memakai jaket tipis warna coklat.
Hala yang dari tadi mengikuti suaminya ikut berhenti menatap ke arah rumah pohon.
Bukankah itu Hasani?
Iya itu wajah Hasani, walaupun terlihat lebih...lebih...Hala tidak bisa menjabarkannya.Hasani sedang menggendong Khaulah yang tertidur.
"Hai, Nur, Yaro! Kalian berdua kangen gua gak?" Hasani tersenyum lebar tanpa perasaan bersalah.
Akmal belum sempat merespon, Hala menghampiri Hasani dan berteriak dari bawah.
"Eh Hasan! Turun kamu! Ngilang bertahun-tahun, nongol-nongol nyulik anak saya! Kelewatan kamu ya!" Hala ngamuk.
"Yaelah Nur, sapa yang nyulik sih? Tadi gua lihat dia main sendirian, ya udah gua kan pingin kenal sama anak kalian berdua. Tadi gua ke sini juga bareng Shin kok."
Akmal menoleh ke Shin yang tampak mau kabur.
Diraih kerah jaket Shin, dalam sekejap, Akmal membanting Shin ke rerumputan.
"Aaaak!" Shin telentang di rumput kesakitan.
Hasani ngakak di rumah pohon. Herannya Khaulah tidak terbangun.
"Gua gak berani turun kan jadinya. Atuuuut!" Hasani mendadak sok imut.
"Turun, Has! Bahaya buat Khaulah berada di situ." Akmal memberi perintah.
"Nama gua Vladislav, panggil aja Vlad." ucap Hasani.
"Eh Has! Ngapain sih ganti-ganti nama? Itu kan nama pemberian orang tua. Siniin deh Khaulah, saya takut dia jatuh." Hala masih berusaha membujuk.
Hasani loncat ke tanah sambil menggendong Khaulah.
"Aaaaaaah!" Bukan cuma Hala yang teriak, Akmal juga.
Hasani mendarat dengan sempurna. Shin langsung ngumpet di belakang Hasani yang sekarang terlihat tinggi.
"Gara-gara lo si Akmal marah! Liat tuh jidatnya jadi item." Shin bisik-bisik tapi kenceng.
"Ya akhi! Laa taghdob! Gimana sih akhi nih? Kapan poligami? Wkwk." Hasani malah ngeledek.
Akmal menghampiri dan memeluk Hasani.
"Kaifa haluk ya akhi! Serius ana kangen!" Hasani kaget dipeluk dengan erat, apalagi Shin.
"Kok lo gitu, Mal? Tadi kok gue gak dipeluk, malah dijauhin sama Kul-kul." Shin ngambek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Firaun
RomanceSeorang perampok jatuh hati pada seorang akhwat yang tidak pernah menangis. Lalu gimana ceritanya sehingga mereka bisa menikah?