Chapter 28

128 28 15
                                    

Bukan Firaun
Chapter 28

"I don't know you!" Akmal menyeret Hasani cepat.
(Gue gak tau lo!)

"Aw, aw, aw! Sakit tauk!" Hasani mencengkram kerah jaket Akmal kesakitan kakinya keseret padahal dia udah makan pain killer.

"Hei hei Yaro! Lo masih marah sama gue?" Cowok yang kulitnya gelap itu menahan Yaroslav dengan tangannya.

Yaroslav melepaskan cengkraman Hasani dengan kasar, mendorongnya hingga terjatuh. Setelah itu dia mendorong dada cowok yang menyapanya.

"Udah gue bilang, gue gak kenal! Go away!"

Cowok geseng itu mengangkat kedua tangannya ke atas.

"Ow come on Yaro, udah tiga tahun berlalu, lo masih dendam aja?"

"I don't give any mercy to traitor." Yaroslav menggeram. (Gue gak bakal kasih ampunan ke pengkhianat.)

"Ada Katya juga, lo gak pengen ketemu?" Cowok geseng itu gak mempedulikan marahnya Yaroslav.

Yaroslav menjambak rambutnya sendiri frustasi.

Dia bengong sesaat lalu kembali merangkul Hasani dan menyeretnya pergi dari situ.

"Lu pikir gua gak ngerti bahasa Inggris?" ancam Hasani setelah cukup jauh.

"Tumben lo gak bego?" bentak Akmal.

"Ck..ck...gua mencium bau-bau kebohongan."

"Itu karena hidung lo deket ke mulut sendiri."

"Ya-Ro?" Hasani mengulangi nama itu.

Yaroslav kali ini melepaskan Hasani pelan-pelan.

"Lo kepengen gue cerai sama Hala?" tanya Akmal to the point.

Hasani diberikan pertanyaan itu tidak siap jadi gelagapan.

"Gue tanya sekali lagi, lo pengen gue cerai dengan Hala? Lo pengen gue menceraikan Hala?"

"Eeng...bu..bukan..gi..gitu..." Hasani kehilangan kata-kata.

"Jadi sebenarnya lo mau ngapain? Lo pingin Hala menceraikan gue? Dan nikah sama lo? Gitu kan?"

"Gua gak akan maksa siapapun menikah dengan gua, termasuk Nur."

"Jangan plintat plintut! Lo itu mau apa sebenarnya? Hala bilang, lo ketakutan gue nyakitin dia, lo ketakutan dia gak balik pulang lagi. Jadi lo pikir gue mau melenyapkan Hala geto?"

"Iya! Emangnya kenapa kalau gua berpikir gitu? Udah jelas-jelas lu itu penipu. Lu tidak sesholeh yang terlihat, lu gak takut dengan dosa fitnah, lu..."

"Iya mungkin gue seperti yang lo sebutkan, tapi trus kenapa? Lo mau gue dan Hala cerai?"

"Lu ada maksud apa sama Nur? Kenapa lu nipu dia? Kenapa lu nipu kita semua di kampung? Kenapa lu pura-pura jadi ikhwan jadi-jadian? Tadi gua denger lu dipanggil Yaro. Cara ngomong lu terlalu gaul dan kasar, temen lu wujudnya aneh. Lu itu siapa sebenernya? Lu ada maksud apa sana Nur?" Hasani memberondongnya dengan pertanyaan.

"Jadi lo mau tau kenapa gue nikahin Hala?"

Hasani mengangguk.

"Ya karena gue suka sama dia."

"Bagaimana mungkin lu bisa suka, sedangkan lu belum pernah liat wajahnya tau-tau ngajak ta'aruf?"

"Gue ngomong apa juga lo gak pernah percaya. Jadi lo maunya apa? Jujur aja!"

Hasani duduk di tanah, lelah berdiri.

"Kenapa? Kenapa lu ambil Nur dari gua? Dan kenapa orang seperti lo yang Nur pilih? Kenapa? Kenapa Ya Allah?" Hasani malah merengek.

Bukan FiraunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang