Chapter 10 : Shiraishi-Sugai ber Aliansi?, Yumiko menuju Gifu

115 12 2
                                    


Desa Seta, sebuah desa sepi yang hancur akibat perang berkepanjangan, berada diperbatasan Yamanashi dan Tokyo

Mendadak terdapat dua buah kereta kuda dari arah berlawanan masuk ke wilayah itu diikuti masing-masing 10 orang berkuda yang membawa senjata.

Salah satu kelompok itu terdapat sebuah kereta yang mengangkut banyak tanaman.

Kedua kereta kuda itu lalu berhenti berhadapan dan dari sana muncul Sugai Yuuka dan Shiraishi Mai.

Mereka saling menoleh dan memberi hormat sebelum melangkah memasuki sebuah rumah besar, disana Habu dan Nishino menjaga pintu rumah itu.


Kedua ratu dari dua kerajaan itu duduk berhadapan, beberapa pelayan segera menyiapkan jamuan untuk mereka dan setelah selesai, atas permintaan Sugai para pelayan itu pergi.

Sembari minum mereka memulai pembicaraan mereka

"akhirnya kita bisa bertemu Sugai-san, saya senang anda mengabulkan permintaan saya"

"sama sekali bukan masalah, saya senang bisa membantu anda Shiraishi-san, lagipula jarang sekali kita bisa bertemu dengan kondisi tenang seperti ini." Ujar Sugai,

Shiraishi mengangguk "jadi apa kah anda membawanya?"

Sugai memberi isyarat pada Habu untuk keluar dan membawa beberapa buah tanaman dan meletakkan nya di ruangan itu, Mai bangkit dan memeriksanya.

"aah, benar-benar ini yang dibutuhkan terima kasih, saya menerimanya"

Habu membawa tanaman itu keluar. Mai kembali duduk dan kini Sugai sedikit mencondongkan badannya.

"lalu, persyaratan yang saya ajukan?"

Mai mengambil sebuah gulungan kertas dari pakaiannya dan meletakkan nya didepan Sugai.

"terdapat stempel kerajaan Nogi langsung dari saya disana jadi seharusnya benda itu bisa jadi jaminan hubungan kita kedepannya, tapi tentu saja saya juga membawa beberapa emas untuk membayar tanaman itu."

"aahh, terima kasih sekali Shiraishi-san" Sugai membungkuk sedikit lalu tersenyum "ngomong-ngomong karena ini waktu yang baik bagaimana kalau bermain catur"

"dengan senang hati"


Para pelayan lalu membereskan jamuan di meja kecuali minumannya, Sugai lalu mengatur sendiri bidak-bidak catunya dibantu Shiraishi.

Sugai memulai permainan "sejujurnya saya sedikit kaget saat membaca permintaan anda ini Shiraishi-san"

Shiraishi lalu melakukan gilirannya "manusia berkehendak tapi bukan kita yang menentukan Sugai-san, manusia bisa berharap berumur panjang tapi jika memang bukan takdirnya semua harapan adalah sia-sia"

"apakah itu termasuk mengharapkan perdamaian?" ujar Sugai

"hanya waktu yang akan menjawabnya"

"saya tidak berpikir segala hal sudah ditakdirkan dan tidak bisa diubah, memang ada hal-hal seperti itu tapi pasti ada yang bisa dirubah jika manusia punya keinginan dan usaha untuk itu"

"Sugai-san, anda orang yang bijak tapi jika anda mengharapkan perdamaian antar 4 kerajaan saat ini, saya yakin anda tau itu mustahil"

"saya mengerti"


Seperti itu seterusnya, satu giliran dan satu kalimat

"saya mendengar mengenai ekspansi kalian di Kansai, dan juga Akihabara dan Hinata yang bentrok di Mie, apa anda akan bekerja sama? Saya rasa kalian tidak suka Akihabara juga" ujar Shiraishi

[End] (Indo) Legend of 4 KingdomsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang