Chapter 64 : Chase the Enemy, Battle of Tokyo Begin

97 8 8
                                    


"ck, Miyawaki meninggalkan kita? Yang benar saja wanita itu" umpat Mogi saat berada di perbatasan Yamanashi-Tokyo dan menemukan kamp Miyawaki sudah kosong.

"pangeran, Komandan Miyawaki meninggalkan pesan, agar kita menyusul segera, ia bilang saat ini kondisi sedang berbahaya"

"aku tahu itu...baiklah, kita berangkat sekarang menyusul mereka"

"baik"

Mogi segera berangkat dengan pasukannya menyusul Miyawaki, sebuah langkah tepat karena jika ia tetap berdiam diri, mungkin ia akan dalam bahaya besar.

Pasukan Akane yang berangkat dari Aichi dan pasukan Hono yang berangkat dari Gifu sudah memasuki Yamanashi.






Sementara itu

"Penasehat, menurut mata-mata sekarang, pasukan Akihabara sudah mendekat pusat Tokyo"

"bagus, kalau begitu kita berangkat sekarang, teman-teman...Maju!"

Yamashita Mizuki memimpin armada nya memasuki Tokyo dari Saitama.

Sementara Jenderal Kyoichi memimpin dari arah Kanagawa.







Sementara itu di Gifu.

"uughh" Hikaru akhirnya tersadar dan membuka matanya di pagi hari itu, ia mencoba bangkit meski merasakan rasa nyeri di bahu dan lengannya

'ah iya, aku terkena panah....ng...dimana kak Yui dan yang lain...ow-'


Saat pandangan Hikaru menjadi jelas ia bisa melihat Yui ada diruangan itu tertidur bersandar di dinding, disebelah Yui ada Risao yang juga tertidur di kursinya..

Hikaru sedikit tersenyum dan tersentuh menyadari kakak sepupunya itu menjaganya.


"mereka berdua ini cocok juga" gumam Hikaru melihat Yui dan Risao.

Jenderal muda itu lalu mencoba bangkit dan keluar dari tempat tidur tapi rasa sakit lukanya menyengat.

"aduuh"


Entah karena suaranya atau pergerakannya, Yui dan Risao terbangun dan melihat si gadis mungil yang mereka jaga berusaha berdiri.

"Hikaru? Syukurlah kau sadar...jangan banyak bergerak dulu" ujar Yui segera menghampiri.


Sementara Risao bingung karena menyadari tubuhnya di tutupi selimut, seingatnya ia tidak memakai selimut semalam

'siapa yang......ck, dasar....'

Risao tersenyum tipis sadar siapa yang mungkin memberinya selimut itu, dan ia berterima kasih dalam hati, ia lalu berdiri sembari membawa selimut itu dan justru menghamparkannya pada bahu Yui.

"terima kasih ya" ujar pria itu dengan senyum lebar yang tertahan lalu pergi keluar ruangan.

Yui hanya mengerutkan kening tidak mengerti tapi ia tak ambil pusing, ia sedang senang karena Hikaru sudah sadar.

[End] (Indo) Legend of 4 KingdomsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang