Shirakawa, Gifu.
Kota Shirakawa kini diduduki oleh Shida Manaki yang berencana merebut Gifu dari Keyaki.
Namun rencana tersebut terancam setelah Manaki mendapat laporan muncul pasukan yang bersiap menyerang mereka, dan yang membuat Manaki ingin mengumpat sekaligus tersenyum saat tahu pasukan itu dipimpin oleh Jenderal Risao.
"siapa yang menyangka aku akan bertemu dengan adik ipar ku dengan cara seperti ini..."gumam pria berambut pirang itu.
"Manaki-san..apa kah kita harus pergi kearah lain sebelum mereka sampai?"
"hmm, memang mungkin masih sempat tapi...jika lawan kita adalah Risao bahkan lari ke ujung dunia pun kurasa dia akan tetap mengejar, kita akan melawannya di sini"
"baik"
"segera buat pertahanan, aku ingin setengah dari kita ikut dengan ku menghadangnya di luar kota"
"siap!"
Sementara itu Risao sendiri memutuskan untuk beristirahat di jarak cukup jauh dari Shirakawa, ia sendiri berdiam diri di tendanya.
"jenderal..."
"hmm...oh, Fujiyoshi. Ada apa?"
Kai memberi hormat pada Risao sebelum bicara "pasukan kini sudah banyak yang beristirahat sesuai perintah anda, tapi, saya sedikit khawatir...jika musuh akan menyerang perkemahan kita secara diam-diam"
Risao tetap berbaring hanya menatap ke arah atas
"jangan khawatir, bukankah ada orang-orang yang berjaga secara bergantian, selain itu kau tak perlu takut, Manaki sudah tahu aku datang dan ia tak melakukan hal seperti itu"
"jenderal...kenapa anda begitu yakin?"
"Manaki mungkin masih memiliki perasaan kesal padaku, dan aku yakin dia tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk bertemu dengan ku secara 4 mata. Menyerang perkemahan akan membuang peluang itu"
"baiklah, saya mengerti, kalau begitu saya permisi...."
"ya..."
Setelah Kai keluar, Risao memijit pangkal hidungnya dan merogoh kerah nya, ia mengeluarkan sebuah benda yang terkalung di lehernya selama ini, sebuah benda kotak seukuran jari kelingking, dengan nama kakak Risao tertulis disana.
Risao lalu menempelkan benda itu di dahinya.
"Rika, bantu aku menyadarkan si bodoh itu"
Di Shirakawa, Manaki menatap kalung yang terdapat cincin "Rika....aku akan melawan adikmu..."
Hari itu tiba, Risao bersama pasukannya bergerak melaju menuju pinggiran Shirakawa dimana Manaki sudah menunggu dengan orang-orangnya.
"mereka sudah menunggu kita" ujar Hono sembari memegang erat Jumonji yari dari Yumiko.
"hal wajar kurasa" timpal Kai, ia melihat raut Risao tidak terkejut sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] (Indo) Legend of 4 Kingdoms
FanficKeyakizaka, Nogizaka, Hinatazaka dan Akihabara 4 kerajaan bersaing memperebutkan hak kekuasaan seluruh negeri. pertumpahan darah tidak terelakkan. namun apakah semua itu layak dilakukan? dan bagaimana akhirnya? inspired by : (mostly) Three kingdom...