Chapter 23 : Memasuki Musim Dingin, Situasi Memanas

105 8 3
                                    


Hari itu di suatu tempat terpencil di hutan bambu terdapat sebuah rumah yang didirikan tepat diatas dua airmata sungai yang mengalir, suasananya begitu baik bagi siapapun yang ingin mencari kedamaian.

Didalam rumah itu ada gadis berambut panjang yang tengah menulis kanji di kertas Kakejiku, coretan nya begitu lihai dan indah.

Gadis itu bernama Ozono Rei

Kemudian salah seorang yang merupakan asisten masuk "Rei-san ada surat, dari Yone-sensei beliau menggunakan elang kerajaan Keyaki"

Gadis itu tetap menulis "tolong bacakan isinya"

asisten itu membuka surat itu dan membacanya "murid tersayang ku Rei, semoga kebaikan menyertaimu, hari ini, aku menulis surat ini untuk menyampaikan sebuah tugas untuk mu"

"tugas?" potong Rei tanpa menoleh "ah, maaf tolong lanjut membaca"

"tugas dari ku adalah, bagimu untuk menemui adik dari ratu Sugai, Putri Yumiko, di Kansai. Dan  membantunya dalam menjalan kan tugas dan tanggung jawabnya"

Tangan Rei berhenti seketika mendengar perintah itu "berikan surat itu padaku"

Rei membaca sendiri isi surat itu secara lengkap, Yone mengatakan saat ini situasi di seluruh negeri sedang gawat dan mungkin akan sulit bagi mereka untuk bertemu lagi.

Yone juga menjelaskan tugas seperti apa yang harus Rei lakukan untuk membantu Yumiko.

Selesai membaca surat itu hingga mengulang beberapa kali, Rei menutup kertas itu dan memberikannya pada asistennya.

"jadi apa yang akan kau lakukan?"

"tidak ada"

"eh?"

"daripada aku harus mencari putri itu diseluruh Kansai lebih baik aku menunggunya di sini"

"apakah kau berharap dia menemui mu?"

"tidak, hanya saja aku yakin cepat atau lambat, mereka akan ke wilayah ini.... ke Mie dan saat itu terjadi barulah aku akan menemuinya....ngomong-ngomong Akiho-san dimana Marino?"

Perempuan yang di panggil Akiho hanya menghela nafas berat "gadis itu...dia bilang mau berjalan-jalan dan pergi sejak pagi"

"ooh baiklah biarkan saja"






Sementara itu di Nagano Yuuri yang bergerak di hadang pasukan bertahan.

"tidak ada seorang pun yang boleh melewati wilayah ini" ujar pemimpin pasukan itu, seorang pria berambut pirang

Yuuri menghentikan kudanya, "siapa anda?"

"aku Letnan Jenderal Shida Manaki, dan ini akan menjadi kuburanmu" Manaki berderap menuju Yuuri seorang diri.

"cih!" Yuuri pun melakukan hal sama dan menghunus pedangnya.

Manaki berusaha menusuk Yuuri dengan tombak nya tapi berhasil mentahkan Yuuri dengan pedangnya.

Manaki memutar kudanya dan kembali mengarah ke Yuuri, saat jarak mereka dekat, Manaki meloncat dan menggunakan tombaknya sebagai galah dan menendang Yuuri hingga jatuh.

Pasukan Aliansi terkejut melihat itu.

Yuuri bangkit tepat sebelum tombak Manaki mengenai kepalanya, pemuda itu menjegal Manaki hingga jatuh sebelum menjarak darinya.

[End] (Indo) Legend of 4 KingdomsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang