Memasuki pertengahan musim panas
Hono menjalankan kuda nya dengan cepat, ia sudah hampir melewati daerah Kanto setelah berminggu-minggu berkendara dengan kuda nya, ia tidak mau berhenti terlalu lama di kota-kota yang kini sudah jadi milik entah Nogi atau Hinata.
"prefektur Miyagi....berarti setelah Tochigi dan Fukushima tapi..."
Melihat keadaan sekarang, Hono cukup khawatir jika Tochigi tidak lama akan menjadi medan perang cukup berbahaya jika ia pergi kesana.
"tapi ya sudahlah siapa tau dia mungkin ada disana...aku masih bisa menyusup" gumam Hono, setelah membeli persediaan perjalanan, ia pun memacu kudanya menuju Tochigi
Tebakan Hono tidaklah salah, Okada membawa 10.000 orang terbaik yang bisa ia bawa ke Tochigi, berbekal sedikit kenekatan dan demi menghindari kecurigaan pangeran Mogi nantinya, Okada memberanikan diri membawa beberapa prajurit rekrutan yang baru.
"Jenderal Okada..." salah satu prajurit itu yang seorang perempuan memanggil.
"ya, Oguri?"
"menurut anda? Musuh yang mana yang akan menyerang kita lebih dulu? Nogi atau Hinata?"
Okada menggeleng "aku tak tahu, jika tebakan ku benar, Nogi mungkin lebih ingin wilayah ini kembali jadi bisa saja mereka. Tapi mungkin aku bisa juga salah"
Prajurit perempuan lain bertanya "lalu, apa yang sebaiknya dilakukan, Jenderal?"
"kita akan menunggu, Yamauchi...aku berencana memastikan siapa yang akan kemari, jadi mereka akan masuk ke prefektur Tochigi lebih dulu, begitu aku tahu siapa yang kita lawan...kita bisa mengatur langkah selanjutnya dengan mudah...jangan khawatir, aku sudah ada rencana"
"baik Jenderal"
Selain mereka diantara para prajurit itu juga ada istri sang Jenderal sendiri, yaitu Murayama Yuiri yang kini juga menjadi prajurit, ia memaksa Okada agar membiarkannya ikut agar bisa berjuang bersama, dan Okada tidak bisa melawan keinginan sang istri.
"saya tidak menduga, masalah nya seperti itu" ujar Neru sembari menyesap teh nya, tatapannya menatap lurus pada dua lawan bicara nya.
"memang demikian, saya merasa cukup gagal sebagai seorang kakak karena tak bisa membimbing adik saya..." ujar Kumi dengan getir.
"apa yang terjadi pada kerajaan itu memang suatu hal yang sudah di rencanakan dengan matang, jadi...setelah Mirei menguasai tahta, kalian kemari?"
"benar, saya menyarankan Kumi-sama demikian, mengingat menyelesaikan konflik itu tanpa bantuan memang tidak mungkin jadi kami mencoba mencari peruntungan dengan kerajaan lain" ujar Iguchi Mao.
Tidak hanya mereka bertiga, di ruangan itu juga ada Ten dan Hikaru yang mendampingi Neru, meski sebenarnya lebih karena mereka memang sedang tak ada tugas dan Neru mengajak mereka ikut minum teh.
"jadi....mantan Ratu, Kumi...pengikut anda yang tersisa...hanya Iguchi-san disini, lalu mantan Jenderal Kanemura dan Kolonel Kosaka saja?" tanya Hikaru akhirnya.
Kumi menggeleng "tidak, masih ada satu lagi Jenderal Saito Kyoichi, saya meminta nya agar tetap tinggal, Kyoichi sangat di hormati para prajurit Hinata, jika dia pergi maka itu akan menjadi pukulan berat bagi para prajurit kami, lagipula dia bisa menjadi sedikit sumber informasi jika adik ku merencanakan sesuatu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] (Indo) Legend of 4 Kingdoms
Fiksi PenggemarKeyakizaka, Nogizaka, Hinatazaka dan Akihabara 4 kerajaan bersaing memperebutkan hak kekuasaan seluruh negeri. pertumpahan darah tidak terelakkan. namun apakah semua itu layak dilakukan? dan bagaimana akhirnya? inspired by : (mostly) Three kingdom...