Chapter 41 : Prelude Naval Battle of Mie

97 10 1
                                    


Sesuai keputusan Mirei, persiapan armada laut Hinata semakin di percepat agar bisa segera menyerang Keyaki sebelum kembali nya pasukan Keyaki di Gifu.

Mirei pun tidak melaporkan hal tersebut pada Kumi karena tahu sang kakak pasti akan melarang nya dan Mirei tak ingin Kumi ikut campur.

Sarina sebagai penasehat memastikan agar rencana ini berjalan lancar, ia juga mengirim mata-mata ke daerah Mie untuk mengawasi apa yang di lakukan Keyaki disana.

"Keyaki mungkin punya armada kuat tapi tanpa orang bijak seperti Yone-san dan Ratu Sugai, kerajaan itu tidak akan bertahan lebih lama lagi"





"sepertinya mereka tidak banyak melakukan apapun, tidak kah kau berpikir demikian Manamo"

"entahlah, Miho, tapi ini aneh, tidak mungkin mereka tidak tahu mengenai rencana kita" ujar Manamo pada temannya, Miho, mereka berdua lah yang di kirim Sarina sebagai mata-mata.

"tapi lihatlah, kapal-kapal di pelabuhan-pelabuhan yang kita singgahi kebanyakan hanya kapal-kapal biasa, yaah kau benar, ini memang terasa aneh"

"aku tahu, mungkin kita harus menyelidiki ini lebih dalam"





Sarina bukan satu-satunya yang mengirim mata-mata ke daerah musuh, Rei pun mengirim Riko dan juga asisten Koike yang bernama Endo Hikari ke Aichi, tujuan mereka sebenarnya hanya satu hal.

Mereka harus mencari tahu kapan waktu Hinata akan benar-benar menyerang. Rei sudah memberi perkataan sebelumnya, bahwa sebisa mungkin mereka harus bisa mengirim informasi 2 hari sebelum penyerangan, agar Rei bisa bersiap.




Akane membimbing Matsuda dan Takemoto dalam mengatur pasukan mereka dalam persiapan yang di perlukan.

Rena dan Akiho memantau jalan nya pembangunan kapal-kapal yang di desain oleh Rei.

Neru sendiri awalnya ikut bertugas bersama Rena dan Akiho tapi kemudian ia di minta Yumiko untuk membantu mengurus urusan daerah Mie sendiri terlebih dalam kondisi pasang laut, warga Mie yang sering bergantung pada laut untuk hidup jadi kesulitan.

Yumiko sendiri ikut membantu urusan Neru dan sesekali mengawasi jalannya persiapan itu, tak lupa sang putri juga melatih dirinya sendiri untuk bertarung.

Inoue seolah kembali pada tugasnya sebelum ke Aichi yakni menjadi pengawal setia Yumiko, hal itu kadang membuat gadis kurus itu bingung dan canggung karena sang putri sering melibatkannya dalam aktifitasnya seperti...

"Inoue-san..."

"ya?"

"mau kah kau menjadi lawan sparring ku?"

"Eh?!"


Itu salah satu contohnya, dan Inoue pun mau tak mau menerima meski ia khawatir akan melukai sang putri, (meski sering kali ia justru kalah, walaupun tidak diketahui apakah Inoue sengaja mengalah atau tidak)


Koike sendiri selalu ikut setiap kali ada diskusi dengan Yumiko atau yang lain, ia sempat menawarkan diri untuk mengurus urusan penyerangan itu, tapi Yumiko menolak dengan alasan

[End] (Indo) Legend of 4 KingdomsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang