Pangeran Nishino sedang berada di ruangannya, pintu kamarnya lalu diketuk
"masuk"
Saito Aska memasuki ruangan dan memberi salam hormat "pangeran, anda ingin bertemu saya?"
"ahh, benar, duduklah." Ujar Nishino sembari menggesturkan ke tempat duduk didepannya. Aska pun duduk dengan sedikit bingung.
"ada yang ingin pangeran perintahkan untuk saya?"
"tidak aku hanya ingin mengajakmu minum, mau sake?" ujar Nishino santai lalu memanggil pelayan untuk menyiapkan sake untuk mereka
"ah, saya tidak minum sake, pangeran"
"baiklah ocha saja kalau begitu"
Hirate dan pasukannya kini sejumlah 20.000 berangkat menuju Ibaraki sekali lagi, namun lagi-lagi mereka di hadang Yuuri dengan pasukannya juga. Hirate mau tak mau mendecih.
"anda benar-benar gigih, letnan Ota"
"seharusnya saya yang berkata begitu Hirate-san, saya sudah bilang ini tanah kelahiran saya, jadi saya harus melindunginya"
Mendengar alasan itu, Hirate memiringkan kepala dalam kebingungan. 'Melindungi osaka ? bukankah justru dibawah Akihabara Osaka sedikit.... merana?'
"apa anda yakin anda tidak salah bicara, saya bukan ahli pengamat tapi saya yakin kerajaan Keyaki lebih baik dalam mengurus daerah bawahannya, sementara Osaka...terlihat seolah tidak ada yang memerintah"
Perkataan itu menggelitik sanubari Yuuri karena pemuda itu tahu bahwa Hirate tidaklah salah.
Hanya, Yuuri percaya jika dia bisa membuat ratu Mukaichi terkesan dan memberinya jabatan mungkin sang ratu akan lebih memperhatikan Osaka.
"saya yakin saya tak salah bicara"
"baiklah kalau begitu" Hirate bersiap lalu memacu kudanya sendirian, melihat itu Yuuri melakukan hal yang sama dan seperti sebelumnya, mereka kembali berduel.
"mereka mulai menyerang Nara?"
"benar Mukaichi-sama, tapi pasukan Hinata di Mie masih bertahan, dan dengan kondisi seperti ini jelas perhatian mereka akan tercerai berai"
"bagus, dengan begini rencana ku bisa berjalan lancar" ujar Mukaichi, ia lalu melihat raut prajurit itu tidak enak "ada apa?"
"Mukaichi-sama, di Shiga saat ini timbul kelompok-kelompok kecil yang berniat memberontak, jika dibiarkan besar kemungkinan akan membahayakan posisi kita di Shiga"
Mukaichi melambaikan tangan "aku sudah dengar, mereka hanya kelompok kecil lagipula Ayana akan mengurus mereka"
"baik saya mengerti" prajurit itu lalu pamit, sementara Mukaichi tersenyum
"tinggal menunggu waktu sebelum Mie jatuh"
"jadi bagaimana pendapatmu? Aska"
"saya.....saya tidak tahu, pangeran"
"kau adalah seorang pelajar yang rajin, dan cara berpikirmu juga cukup bijaksana, sosok yang tepat bagi setiap pemerintahan, dalam kasus ini Nogi"
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] (Indo) Legend of 4 Kingdoms
FanfictionKeyakizaka, Nogizaka, Hinatazaka dan Akihabara 4 kerajaan bersaing memperebutkan hak kekuasaan seluruh negeri. pertumpahan darah tidak terelakkan. namun apakah semua itu layak dilakukan? dan bagaimana akhirnya? inspired by : (mostly) Three kingdom...