Suasana kelam menyelimuti Shiga, para prajurit dan juga pengawal Yumiko bingung harus berbuat apa.
Ozono Rei yang baru saja bergabung kini menghadapi masalah berat sebagai penasehat sang putri yang belum juga membaik kondisinya, atas inisiatif Rei mengumpulkan para pengawal setia Yumiko untuk berunding.
"saya meminta maaf karena memanggil anda semua untuk berkumpul, tapi ini merupakan kondisi yang cukup buruk"
"tak perlu minta maaf, semua orang kini memang dalam kekalutan" ujar Hono.
"benar, saat ini, kota-kota seperti Nagano, Gifu dan Fukui akan menjadi incaran musuh jika mereka tidak segera menyerah, keadaaan jadi genting jika kita tidak segera bertindak" timpal Kai, terlihat jelas dia juga kalut.
"tapi siapa yang akan memberi perintah, Putri sekarang terkena demam dan Sugai-sama......"
Semua menunduk sendu, dalam kebingungan hingga Rei bersuara.
"maaf, tapi sebagai seorang yang mendapat mandat untuk membantu, saya minta kerja sama dengan kalian semua, pertama saya minta agar kalian memberi tahu saya sejak awal kalian ke Kansai"
Hono dan yang lain berpandangan sebelum akhirnya mengangguk, Takemoto pun akhirnya bercerita panjang lebar.
"begitu ya? Jadi sepertinya Sugai-sama sudah memprediksi akhir yang seperti ini, mungkin itu juga sebabnya dia menyuruh beberapa petingginya kemari dan juga Yone-sensei agar menyurati saya"
"benar, kami juga di beri tugas oleh letnan jenderal Akane untuk menahan putri agar tidak kembali"
"begitu.."
Tidak lama gubernur Shiga Sato Shiori muncul, dibelakangnya diikut Jenderal Risao yang tergesa-gesa.
"aku datang saat mendengar berita itu, dimana putri?" tanya Risao. Mereka tidak menjawab kecuali Rei.
"tuan putri sedang sakit akibat shock, saat ini dia sedang tidak bisa di ganggu"
"ah begitu rupanya,"
"Jenderal" Ten tiba-tiba bicara.
"ya?"
"apakah...sebenarnya anda mengetahui, mengenai semua ini? Tentang rencana Ratu dan sebagainya?"
Hikaru yang berada di sebelah Ten sadar pemuda itu cara bicaranya sedikit tajam, hal agak wajar karena ia masih memikirkan kakak angkatnya yakni Hirate yang terakhir diberitakan menderita luka parah.
Risao yang ditodong pertanyaan seperti itu diam selama beberapa saat sebelum mengangguk "ya, aku tahu"
Ten lalu berdiri "lalu kenapa anda diam saja?, jika anda memberitahu kami sejak awal, mungkin semua tidak akan sekacau ini, kakakku juga tidak perlu kembali ke Yamanashi dan..."
"Ten.." Hikaru menahan pemuda itu dan menariknya agar duduk kembali "tenanglah"
Risao mengerti alasan Ten bicara seperti itu
"apa yang terjadi pada Ibukota semua memang rencana Ratu sejak awal..." ujar Risao.
"Sugai-sama sudah tahu jika terjadi perang akan sangat sulit untuk menang jadi ia ingin menimbulkan kesan bahwa keyaki sudah tamat, dengan menjadikan dirinya sendiri sebagai sasaran, Sugai-sama ingin agar musuh terlena dan memastikan generasi berikutnya aman."
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] (Indo) Legend of 4 Kingdoms
Fiksi PenggemarKeyakizaka, Nogizaka, Hinatazaka dan Akihabara 4 kerajaan bersaing memperebutkan hak kekuasaan seluruh negeri. pertumpahan darah tidak terelakkan. namun apakah semua itu layak dilakukan? dan bagaimana akhirnya? inspired by : (mostly) Three kingdom...