Di istana Otsu, Shiga.Neru sudah siuman dan kini duduk di luar ruangan menatap halaman sembari menyesap teh angat sembari memakai selimut di bahunya.
Tak lama Moriya Rena menghampiri Neru.
"Neru-san..."
Neru menoleh "ah, Rena-san...bagaimana keadaan sekarang?"
"kami baru saja menerima laporan, musuh menyerang ibukota, tapi berhasil di pukul mundur, saat ini Hikaru-san, Ten-san dan Kai-san pergi mengejar musuh ke arah barat daya Kyoto."
"ahh begitu ya, apakah gubernur Koike datang ke Kyoto saat itu?"
"tidak, sepertinya Yumiko-sama merasa beliau bisa mengatasi serangan itu sendiri, tapi dari kabar sepertinya gubernur Koike sudah di beritahu seusai penyerangan"
"hmm...baguslah kalau begitu"
Rena lalu diam selama beberapa saat lalu bertanya "Neru-san?"
"ya?"
"mengapa....anda tidak memberitahu mereka...terutama Ten-san?"
Neru menggeleng pelan sembari tersenyum "anak itu, sampai sekarang masih tidak bisa merelakan kepergian Yurio setahun lalu, aku tak ingin membuatnya semakin banyak pikiran, jika dia tahu mungkin ia akan terus khawatir tanpa henti"
"tapi...."
"tidak apa, aku akan memberitahu nya nanti...setelah semua selesai"
"baiklah jika itu keputusan anda"
Sementara itu.
Pasukan Sarina berada di daerah kosong tanpa nama di dekat Yamashiro, kondisi Yamashiro yang masih asri cukup menguntungkan mereka untuk bersembunyi dan membuat markas.
Sarina di tenda utamanya berjalan hilir mudik tanpa henti, ia bingung langkah apalagi yang harus di ambil.
Saat itu Kage datang sembari melaporkan kondisi pasukan mereka "saat ini total pasukan kita kurang dari 35.000 orang, diantara mereka merupakan sisa pasukan kita yang berhasil lari dari Kyoto dan banyak yang terluka...Sarina-san jika saya boleh menyarankan kita harus mundur"
Mendengar saran Kage itu, Sarina menatapnya "mundur? Aku sudah mempertimbangkan hal tersebut tapi itu akan sulit, lagipula kau tahu sendiri, Aichi sudah di rebut, mundur ke Mie pun tidak bisa karena pasukan musuh pasti bersiaga disana"
"la-lalu bagaimana sebaiknya?"
"hmm..." Sarina berpikir keras tapi ia sendiri juga bingung apa yang harus di lakukan, hingga ia teringat "siapkan pasukan agar mereka cepat pulih, lalu...kita akan menyerang Hyogo"
"eh?"
"dari dugaanku pasukan Sakurazaka memaksimalkan pasukan di Nara, Osaka dan Kyoto. Kita tak bisa ke Shiga tanpa ketahuan, satu-satunya jalan adalah ke Hyogo dan pergi ke barat prefektur itu selanjutnya kita bisa memakai pelabuhan mereka untuk pergi"
Kage tidak mengerti dengan rencana itu tapi ia terlalu lelah untuk mendebat "baik"
Setelah Kage pergi Sarina menatap keluar tendanya dan melihat sebuah gunung tepat di arah utara lembah itu..."sepertinya itu bagus untuk bertahan"
"menurutmu begitu?" tanya Kai kepada Ten.
"itu bisa saja terjadi, Sarina aku yakin bukan orang ceroboh untuk membuat armadanya bersembunyi di daerah lembah, mereka bisa saja berpindah sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] (Indo) Legend of 4 Kingdoms
Fiksi PenggemarKeyakizaka, Nogizaka, Hinatazaka dan Akihabara 4 kerajaan bersaing memperebutkan hak kekuasaan seluruh negeri. pertumpahan darah tidak terelakkan. namun apakah semua itu layak dilakukan? dan bagaimana akhirnya? inspired by : (mostly) Three kingdom...