"kau baik-baik saja?"Moriya Rena yang sedang mengompres luka di lengannya menoleh ke asal suara itu. "ah aku baik-baik saja Take-chan"
Takemoto memberikan Rena segelas air hangat yang diterima adik Akane itu, kemudian mereka duduk bersebelahan.
"haaah, syukurlah setidaknya kita masih selamat" ujar Takemoto.
"iya...tapi...aku mengkhawatirkan Neru-san dan Hikaru-san..." nada Rena yang murung membuat Takemoto juga teringat akan hal itu.
"aku juga, tapi kurasa yang paling khawatir disini adalah orang itu" tunjuk Takemoto pada tenda tak jauh dari mereka, tenda milik Kosaka Nao.
Rena mengangguk, semenjak sampai di Shiga, Nao sering kali terlihat gusar meski ia tak menyampaikan alasannya pada siapapun, mereka tahu Nao sangat mengkhawatirkan anaknya yang ia tinggal bersama Neru.
Rena dan Takemoto pun tahu mereka tidak bisa menyalahkan keputusan Nao meninggalkan anak nya, Nao ikut berperang bersama pasukan Sakurazaka melawan serangan pasukan Sarina, bahkan mantan Kolonel Hinata itu berkali-kali menyelamatkan prajurit-prajurit Sakurazaka dari bahaya.
Nao juga yang membuat pasukan Sarina menjadi cukup segan melakukan serangan total, membuat pasukan pertahanan Mie berhasil membuat musuh mengalami banyak kerugian jiwa dan juga berhasil mengecoh pasukan Sarina dan pergi ke Shiga.
Jika Takemoto dan Rena hanya menderita luka gores di lengan, Kosaka Nao mendapat luka gores di pipi, lengan dan kaki nya, beruntung luka mereka tidak ada yang fatal dan sudah terobati.
Tenda terbuka dan Kosaka pun keluar dan mendekati Rena dan Takemoto dan bergabung bersama kedua kapten Sakurazaka itu.
"masih belum ada kabar?" tanya Nao.
"masih belum, tapi saya yakin mereka baik-baik saja."
Seolah mewujudkan ucapan Rena, seorang prajurit datang.
"Kapten Morita telah datang, kepala daerah Nagahama juga bersama nya"
Sontak ketiga wanita itu berdiri dan segera mengikuti prajurit itu dan benar...
Hikaru mengendarai sebuah kereta kuda, gadis itu tersenyum meski wajahnya tercoreng moreng dengan sisa debu pertempuran dan luka-luka kecil.
Yang membuat mereka terkejut lagi adalah di sebelah kereta itu, ada Ten yang mendampingi seorang diri.
Penampilan Ten dan Hikaru tampak lusuh dengan bekas pertempuran yang mereka alami, Gi dan Hakama mereka terlihat seperti penuh debu dan noda darah.
Kereta berhenti dan Hikaru serta Ten membantu Neru turun, Nao segera menghampiri, Neru tersenyum sembari menyerahkan Hinano yang kebetulan sedang bangun dan akhirnya kembali melihat ibunya.
"Hinano..."Nao memeluk dan mencium putrinya dengan lembut, sebelum ia menghadap Neru dan membungkuk dalam "Nagahama-san sungguh terima kasih banyak sudah menjaga putri saya"
Neru menggeleng "tidak tidak, justru saya berterima kasih anda mau repot-repot membantu kami dalam pertempuran ini dan membantu rencana saya"
Takemoto dan Rena juga berbincang dengan Hikaru yang selamat, mereka juga bertanya kenapa Ten bisa bersama mereka, yang dijawab Hikaru sembari tersenyum ke arah si pemuda "dia memang sedikit gila"
Ten membalas senyuman itu sebelum berbisik pada beberapa prajurit untuk memberikan kudanya minum.
Tidak lama gubernur Shiga, Sato Shiori muncul "ah syukurlah anda selamat Nagahama-san"
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] (Indo) Legend of 4 Kingdoms
Fiksi PenggemarKeyakizaka, Nogizaka, Hinatazaka dan Akihabara 4 kerajaan bersaing memperebutkan hak kekuasaan seluruh negeri. pertumpahan darah tidak terelakkan. namun apakah semua itu layak dilakukan? dan bagaimana akhirnya? inspired by : (mostly) Three kingdom...