Chapter 75 : Prelude Battle of 4 Kingdoms

110 8 4
                                    




Musim gugur telah tiba.

Miyawaki merenggangkan urat lehernya yang sedikit kaku "sepertinya mereka benar-benar berniat menantang kita bukan begitu?"

"benar Komandan, pasukan dari 3 kerajaan terus meningkatkan aktifitas militer belakangan ini saya rasa mereka berniat menyerbu kita"

"laporan yang bagus Oguri Yui, mereka tak akan menyerbu kita....kita tak bisa membiarkan Akihabara menjadi medan perang karena itu...kitalah yang akan membawa perang ke mereka"

"komandan Miyawaki apakah itu berarti...?..."


Belum sempat Oguri selesai bicara, Okada memasuki ruangan.

"kau terlihat lelah" ujar Miyawaki menyambut wakilnya itu.

Okada hanya tersenyum kecil dan menggeleng sebelum melapor "Miyawaki-san, seluruh armada kita sekarang total mencapai lebih dari 750.000 orang...mereka siap dipimpin anda"

"bagus" ujar Miyawaki senang ia lalu menatap Okada agak lama "istrimu seharusnya akan melahirkan dalam waktu dekat....kurasa kau harus menemaninya"

Okada menunduk terlihat bimbang "saya juga ingin demikian tapi...Miyawaki-san, lawan anda...adalah 3 kerajaan sekaligus dan mereka bekerja sama, saya khawatir bahkan armada kita tak akan cukup......"


Miyawaki mengangguk "kau tahu, ada satu hal yang baru saja kusadari dengan lawan-lawan kita ini?"

"tentang apa itu?" Oguri dan Okada bertanya.

"Sakurazaka, Nogi dan Hinata memang tidak berniat menyerbu kita, mereka sebenarnya menunggu kita untuk datang kesana..dan menyergap kita saat datang"

"kalau begitu bagaimana jika kita tak melakukan apapun?" tanya Oguri.

"oh, aku ingin begitu tapi kurasa jika kita tak datang, mereka akan mengirimi kita kepala Mogi dan Mion akan sangat murka, lagipula, jika kita tak muncul...mereka akan datang kesini sendiri...tentu kita akan lebih mampu melawan tapi.....sebagai gantinya kerajaan Akihabara akan benar-benar menjadi medan perang.....dalam situasi seperti itu mustahil kita bisa mempertahankan seluruh daerah tanpa kehilangan beberapa."


Oguri dan Okada mengangguk paham sampai sang jenderal berceletuk "Miyawaki-san...saya sungguh tak enak mengatakan ini tapi....bisakah kita sedikit mengulur waktu"

Miyawaki menaikkan sebelas alis dengan permintaan Okada "mengulur waktu?"

"saya sudah meminta Yamauchi menjaga istri saya tapi saya ingin ada disisi Yuiri saat ia melahirkan anak kami nanti, setidaknya setelah tahu istri dan anak saya baik-baik saja, saya akan lebih tenang dan siap untuk membantu anda dalam perang besar ini"

Miyawaki menimang usul itu hingga akhirnya ia mengangguk "itu bukan pilihan buruk, justru itu pilihan terbaik, selagi kita mengulur waktu dan bersiap kurasa musuh-musuh kita akan semakin tak tenang, itu bagus untuk keuntungan kita...baiklah...aku setuju"

"terima kasih Miyawaki-san"

Miyawaki mengangguk "sama-sama...dan Oguri, bawa 200.000 orang disini bersama mu kembali ke perbatasan, setidaknya itu akan jadi peringatan bagi musuh bahwa kita akan menerima tantangan mereka"

"baik!"





Persiapan pun di gencarkan, tiap-tiap prefektur Akihabara terutama yang berbatasan dengan wilayah musuh semakin siaga, ratu Akihabara Mukaichi Mion pun turut mengatur agar kondisi kerajaan tetap terkendali.

Sementara Okada terus berputar-putar antara tugasnya dan kondisi sang istri yang mendekati hari melahirkan. Jenderal Akihabara itu sering kali gusar, beruntung beberapa anak buahnya selalu siap membantu.








[End] (Indo) Legend of 4 KingdomsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang