Chapter 24 : Pertempuran tanpa henti di Nagano & Kesulitan Pasukan Aliansi

108 9 0
                                    


Hirate menyempatkan diri pulang ke dojo dan Master Takahiro menyambutnya, Hirate juga mengenalkan Neru sebagai asistennya dan calon penasehat Yumiko.

"jadi Ten disana baik-baik saja sepertinya"

"benar ayah asuh, dia mengatakan engkau tak perlu cemas dia akan menjaga diri lagipula dari pengamatanku dia sudah berkembang semakin pesat."

Master Takahiro tersenyum "aku tahu, dia akan menjadi seorang yang hebat nantinya"

Hirate setuju,"ngomong-ngomong, apakah engkau akan tetap disini? Perang semakin buruk dan Ratu sudah memberi sinyal kemungkinan kalah sangat besar"

"aku tak akan kemana-mana, lagipula aku hanya warga sipil, musuh tak ada alasan mengincarku"

"tapi....bagaimana jika mereka menangkapmu dan memaksamu bekerja untuk mereka"

Master Takahiro mengelus janggutnya dan berpikir "sama halnya dengan kalian semua aku sudah meyakinkan diri seumur hidup tidak akan memusuhi kerajaan, kau tak perlu khawatir"

"baiklah, tapi....ayah asuh, jika suatu hari kondisinya sangat buruk, kumohon, pergilah ke Kansai, disana Ten pasti akan senang bertemu denganmu"

Master Takahiro tersenyum mendengar permintaan Hirate yang sama dengan Ten dulu dan ia pun memberi jawaban yang sama juga "akan kupikirkan"

Setelah itu sebelum kembali ke Kastil, Hirate berbicara berdua dengan Master Takahiro, Neru tidak tahu apa yang mereka bicarakan tapi sepertinya serius, satu hal yang bisa Neru tangkap adalah ucapan sang ayah angkat Hirate

"lakukan apa yang akan membuatmu tidak menyesal"

Setelah itu mereka pamit, Hirate tidak menceritakan apapun dan Neru memutuskan tidak bertanya.






Sementara itu di Saitama pasukan Okada mulai melanjutkan pergerakan dan mulai secara bertahap memukul mundur pasukan Nogi yang dipimpin Jenderal Wakatsuki.

Perlu waktu yang cukup lama untuk membuat Nogi mundur menjauh dari Koshigaya dan langsung pergi ke jantung Ibukota Saitama, dan itu membuat Okada bimbang.

Haruskah ia memecah pasukan dengan sebagian besar ikut dengannya secara diam-diam untuk menyerang Tokyo atau haruskah ia merebut prefektur Saitama dulu.

Dengan pertimbangan akan jumlah dan mental pasukan serta mengantisipasi kejaran musuh nanti, Okada bergerak ke Utara dan memutuskan menyerang ibukota Saitama lebih dulu.

Jenderal Waka pun menyambut serangan Okada, baginya selama pertarungan mereka adil itu tak jadi masalah.

"mari kita lihat seberapa bagusnya anak-anak muda ini"






Yuuri di Nagano semakin mendekati perbatasan Yamanashi dan akhirnya dia pun berhadapan dengan Letnan Jenderal Moriya Akane.

Sebelumnya Akane sudah mendapat informasi mengenai Yuuri dari Hirate, Hirate juga mengingatkan agar tidak menganggap remeh Yuuri.

"mohon maaf, kami tidak bisa membiarkan kalian lewat begitu saja ke Yamanashi" ujar Akane sembari memberi salam hormat "Letnan jenderal Ota Yuuri kan? Saya sudah mendengar tentang anda"

[End] (Indo) Legend of 4 KingdomsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang