Chapter 78

296 41 12
                                    

Jangan lupa sebelum memulai atau setelah membaca, tinggalkan jejak kalian dengan memberi suara pada cerita ini ya.

Happy reading!!

***

Chanyeol Pov

Pukul 06.00 Kst.

Pagi ini aku bangun lebih dulu. Saat aku terbangun, aku masih merasakan seseorang berada didalam dekapanku. Aku memundurkan sedikit badanku agar aku bisa melihat wajahnya.

Lalu, Aku tersenyum saat memperhatikan Somi yang masih terlelap dalam tidurnya. tiba-tiba saja aku jadi teringat tentang semalam.

Flashback On

Saat Aku berjalan memasuki rumah, aku melihat lampu dapur masih menyala. Karena aku penasaran, Aku pun menghampirinya. Lalu, aku mendapati Somi masih berada di dapur. aku lihat, ia sedang membuang makanan yang ada di meja makan ke tempat sampah.

Tanpa aku sadari, kaki ku sudah melangkah mendekati meja makan. Namun tiba-tiba langkahku berhenti saat melihat Somi yang sedang menyeka air matanya.

Deg

'Somi menangis?' gumamku dalam hati.

Astaga, hatiku rasanya sakit sekali saat membayangkan Somi menunggu ku di sini Tapi aku malah makan malam di luar dengan wanita lain. Aku benar-benar sangat menyesal dan merasa bersalah.

Belum lagi di tambah dengan ucapan Kris saat di toilet tadi.

'malang sekali gadis itu harus menikah dengan Pria yang sudah memiliki kekasih..'

'..Dari pada dia di madu, lebih baik kau berikan padaku. Biar setara. Kau dengan Seohyun. Aku dengan Somi. Aku juga sudah tidak berminat dengan Seohyun lagi. Ambil saja.'

Aku menunduk dan memejamkan mataku, tanganku terkepal. Namun perlahan aku memandanginya lagi.

Perlahan aku lihat Somi membalikkan badannya, dan ia terkejut saat mendapatiku yang kini sudah berdiri di dekat meja makan.

"Astaga, kau mengagetkanku! Kapan kau datang? Kenapa aku tidak tau?" Tanyanya dengan raut kebingungan.

Aku tidak bisa menjawabnya, jadi aku langsung memeluknya erat.

"Maaf." Kata ku dengan suara yang begitu Lirih. Ya, hanya kata itu yang bisa aku ucapkan saat ini.

Setelah mendengar ucapanku tadi, ia membalas pelukanku dan mengusap punggungku dengan penuh kelembutan. Membuatku merasa nyaman dan bebanku hilang walaupun hanya sedikit.

"It's ok.  Aku mengerti.." kemudian Somi melonggarkan pelukan kami lalu mengusap wajah dan rambutku dengan lembut. dia menatapi mataku. "Pasti hari ini membuatmu lelah ya? Kita istirahat di kamar yuk." Ajaknya.

Mendengar ucapan Somi membuatku mematung dan aku hanya bisa menatapi wajahnya dengan rasa bersalah. Aku pun langsung menghambur ke pelukannya lagi sampai-sampai aku harus membungkuk untuk menyamakan tingginya.

Bagaimana bisa dia berbicara seperti itu padahal aku sudah mengecewakannya karena sudah menghancurkan Dinner kami berdua.

"Chan?"

"Diam. Biarkan seperti ini dulu." Balasku dengan suara yang begitu lirih.

Aku memeluknya dengan erat. Rasa bersalahku padanya semakin bertambah karena melihatnya bersikap seperti ini. Harusnya dia marah padaku, harusnya dia menuntutku tapi yang aku dapatkan malah sebuah perhatiannya. Somi seolah mengerti dengan kondisi ku yang saat ini sedang digandrungi masalah.

Be With You (completed!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang