Chapter 35

693 65 7
                                    

Jangan lupa sebelum memulai atau setelah membaca, tinggalkan jejak kalian dengan memberi suara pada cerita ini ya.

Happy reading!!

***

Pukul 06.30 kst.

Suara alarm ponsel Somi mengganggu tidur Chanyeol. perlahan Chanyeol pun membukakan matanya, lalu ia meraba nakas yang ada di belakangnya untuk meraih ponsel sialan itu. Saat ia berhasil mendapatkannya, dengan mata yang menyipit Chanyeol dapat melihat layar ponsel itu menandakan pukul 06.30 kst.

Dahi Chanyeol berkerut, ia masih tak mempercayai kalau ia bisa tidur setenang ini. Bisa-bisanya ia bangun di jam 6.30, biasanya ia akan bangun di jam 4 pagi karena tidurnya yang tak nyenyak akibat mimpi buruk. Ini adalah ketiga kalinya ia tidur senyenyak ini, dan untuk ketiga kalinya lah ia tidur di samping Somi.

Tiba-tiba Somi mempererat pelukannya, membuat Chanyeol tersentak dari lamunannya. Jadi, posisi mereka saat tidur saling berhadapan dan berpelukan.

Chanyeol berniat membangunkan Somi. namun, saat ia menunduk agar bisa memperhatikan wajah Somi yang semakin menempel di dada bidangnya itu seakan menghipnotis Chanyeol untuk membiarkan Somi seperti ini saja.

Melihat wajah damainya, Tanpa sadar kedua sudut bibir Chanyeol menaik. Sebenarnya, gadis ini cantik. Hanya saja hatinya sudah ia tetapkan untuk wanita yang ia pilih. Seohyun, Gadis kecilnya di masa lalu.

Dengan mata yang masih terpejam, Somi menghirup aroma yang ia rindukan. Somi tersenyum kecil, aroma ini seakan nyata karena selain Somi bisa mencium aromanya, ia juga bisa merasakan kehangatannya. Maka dari itu Somi tak berani membukakan matanya.

"Yak! bangun. Kau harus bersiap untuk ke sekolah."

Tunggu, Suara ini?

"Bangun, kau bisa terlambat."

Perlahan kedua kelopak mata Somi pun terbuka, Dahinya berkerut karena pemandang yang ia lihat di depannya ada dada bidang yang begitu dekat dengan wajahnya. Dari bau aromanya, ini adalah aroma yang sangat ia rindukan. Apa mimpinya menjadi nyata? Untuk memastikannya, Somi pun mendongakkan kepala nya.

Dan..

Somi terbelabak, bahkan bola matanya hampir saja lepas dari tempatnya. "KAU?!" Teriak Somi karena terlalu terkejut.

Saking terkejut nya, Somi reflek mendorong Chanyeol. Alih-alih untuk menjauhkan tubuh pria itu darinya namun yang terjadi malah Somi ikut tersungkur bersamanya sampai wajahnya terpentok dada bidang milik Chanyeol.

Seperti dejavu, kejadian ini terulang lagi.

Somi merutuki kedua lengan Chanyeol yang masih saja melingkar di pinggang nya, membuat dirinya jadi ikut terjatuh diatas pria itu. Omg! Posisi mereka saat ini terlihat ambigu.

Tok tok tok

"Bisakah kau tak mendorongku? Punggungku sakit!" protes Chanyeol, mengabaikan ketokan dari luar.

Saat Somi ingin bangun, Chanyeol malah mengomelinya.

"Yak! Yak! Jangan seperti itu bangunnya! Dengkulmu bodoh!!"

Somi yang berniat ingin bangun pun reflek mengurungkan niatnya saat mendengar perkataan Chanyeol. ia hanya menjauhkan wajahnya dari dada bidang Chanyeol dengan posisinya yang masih menindihnya, hanya telapak tangannya ia gunakan sebagai penumpuannya.

"K-kenapa?"

"Dengkulmu hampir mengenai milikku."

"La-lalu aku harus gimana?" tanya Somi gugup, gugup? Hey, kenapa aku jadi gugup gini?

Be With You (completed!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang