Chapter 46

625 58 22
                                    

Jangan lupa sebelum memulai atau setelah membaca, tinggalkan jejak kalian dengan memberi suara pada cerita ini ya.

Happy reading!!

***

Seminggu kemudian,

Somi dan Chanyeol sedang dalam perjalanan menuju kediaman orang tua Chanyeol. selama di perjalanan mereka saling diam.

merasa tak tahan di selimuti keheningan, Chanyeol pun melirik sekilas ke arah Somi, dan ia mendapati istrinya tengah melamun.

Chanyeol pun menyentuh punggung tangan istrinya.

"Sayang, Gwenchana?" tanya Chanyeol.

"Hah? Hm.. Ne gwenchana." 

"Kalau kau tidak yakin, lebih baik tidak usah." Ucapnya seolah mengerti apa yang sedang Somi fikirkan.

"Aku yakin kok!"

"Serius? Jangan memaksakan dirimu!" 

"Aku sangat yakin, kau tenang saja." ucapnya tersenyum.

Chanyeol menghela nafas berat, "Baiklah terserah denganmu saja. Kalau kau tidak yakin, kau bisa menghentikannya sebelum kita bertemu dengan kedua orang tuaku."

Somi membalasnya hanya dengan sebuah anggukan dan senyuman kecil.

Tak lama kemudian mereka tiba di tempat kediaman orang tua Chanyeol. Chanyeol begitu heran karena yang membukakan pintu rumah untuknya bukan maid nya, melainkan ibu kandungnya sendiri.

"Akhirnya kalian datang." Hera pun memeluk Somi.

"Ohiyaa Eomma sudah menyiapkan makanan kesukaan untukmu, ayo masuk." Sambungnya sambil merangkul Somi untuk masuk ke dalam.

Somi tersenyum, ia merasa tersentuh karena ibu mertuanya begitu menyayangi dirinya sampai menyiapkan makanan kesukaannya.

Ternyata Menjadi bagian keluarga Park tidak seburuk yang Somi fikirkan. Mereka semua selalu memperlakukan Somi dengan baik, bahkan mereka menyayangi Somi melebihi anak-anaknya sendiri. Ah, Somi sangat bersyukur bisa bertemu dengan mereka. Sudah sangat lama ia tak mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu dan ayah, bolehkah ia berharap jika ia bisa selamanya menjadi bagian keluarga Park?

"Eomma, Aku di sini! Apa Eomma tidak mau menyapaku dulu?" ucap Chanyeol kesal sambil berjalan mengikuti Hera dan istrinya dari belakang.

"Ah Mianhae, mianhae.. Eomma sampai lupa. Lagi pula kenapa juga kau jadi ngambek, biasanya biasa aja."

"Terserahlah. Eomma nyebelin!" 

"Dasar tukang ngambek!" celetuk Yoona yang habis keluar dari kamar tamu.

"Berisik!"

"Dasar caper! Malu kali sama badan udah gede masa ngambek gara-gara di cuekin sama Eomma nya sendiri. Ewh."

"Noona! Bisa diam tidak?!"

"Tidak bisa tuh."

"Oh, nantang?!"

"Apa? Mau apa kau? Aku engga takut denganmu, wlee."

Dan terjadilah peperangan antara adik dan kakak. Hera hanya bisa menggeleng melihat tingkah kedua anaknya. Somi pun juga begitu, ia menggeleng tak percaya melihat kelakuan suaminya dan kakak iparnya. Ternyata pria berhati dingin itu bisa ngambek karena tidak mendapatkan perhatian dari ibunya, dan ternyata ia juga bisa bersikap seperti anak kecil jika sedang berantem dengan kakak kandungnya. Astaga, lucu sekali.

"Bilang padaku kalau kau ingin menyerah."

"Aku ini seorang pria! Mana mungkin aku menyerah!"

"Dasar adik durhaka!"

Be With You (completed!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang