Chapter 17

666 62 14
                                    

Jangan lupa sebelum memulai atau setelah membaca, tinggalkan jejak kalian dengan memberi suara pada cerita ini ya.

Happy reading!!

***

Chanyeol pov

New york, pukul 7 pagi.

Aku duduk di sofa yang berdekatan dengan jendela, posisiku kini menyerong menghadap jendela yang tirainya sengaja ku buka.

Aku memandangi pemandangan di luar yang kini telah di terangi oleh sinar matahari. Aku sedang mencoba menenangkan fikiranku yang akhir-akhir ini mengganggu fikiranku Sambil menikmati hot choclate yang ku buat sendiri.

Aku menoleh ke belakang menatapi ranjang. Lalu aku tersenyum simpul saat mendapati wanitaku yang masih terbaring lemah di balik selimbut. Mengingat semalam kita telah bercinta. Malam yang panas walaupun udara sedang dingin.

Lagi-lagi aku tersenyum mengingat percintaan kami yang cukup panjang, entahlah, saat itu aku seperti kehilangan kendali sehingga aku tak bisa mengontrol diriku, Sampai membuat wanita kesayanganku ini jadi lelah akibat nafsuku yang tak pernah puas.

Perlahan mataku beralih pada jendela, aku melihat ada gedung yang bersebrangan dari hotel kami, yang aku yakini gedung itu adalah gedung Apartement.

Di sebrang sana aku melihat sepasang suami istri sedang berdiri di balkon mereka, Aku lihat pria itu terus mengusap perut buncit istrinya. Dan saat aku memperhatikan wajah mereka, mereka nampak terlihat bahagia.

"Kau harus memenuhi syarat ini."

"Hanya dengan syarat ini Chanyeol-ah."

"Apa?"

"Aku akan menepati janjiku jika kau sudah mewujudkan Little Chanyeol hadir dirahim menantu kesayanganku."

Tiba-tiba kalimat yang dikeluarkan Appa pada saat itu, mulai terngiang lagi dikepalaku.

Membuat rasa kesalku muncul kembali sehingga tanganku mengepal.

Aku benar-benar tidak terima dengan penawaran yang Appa buat, tidak kah cukup untuk aku menikahi gadis pilihan Appa itu? Tidakah Appa tau bahwa aku kini sangat frustasi?! Aku sama sekali tidak menginginkan bayi itu ada pada rahim gadis pilihan Appa. Aku hanya ingin bayi tumbuh pada rahim wanita kesayangku, Seohyun. Bukan gadis itu!

Setelah aku bergulat dengan fikiranku, aku merasakan sepasang tangan yang melingkar dicekuk leherku.

"Honey, kau sedang memikirkan apa?" tanya Seohyun dengan manja.

"Biasa, Sebuah pekerjaan." Dustaku.

Lalu Seohyun tak bersuara lagi.

Detik kemudian, aku merasakan tangan Soehyun meraba perutku lalu perlahan sentuhan itu berpindah di bagian kelemahanku. Sial, wanita ini selalu tau dimana kelemahanku.

"Honey, kau membuatnya terbangun."

"Benarkah?" tanyanya, tanpa menghentikan aktivitas nya.

Karena aku sudah tak bisa menahannya lagi, Aku pun menarik Seohyun dan menjatuhkannya di pangkuanku.

Melihat Tubuhnya yang hanya dibaluti selimbut tipis membuat gairahku muncul kembali.

"You bad girl, are you ready to put her back to sleep, honey?"

Seohyun hanya mengeluarkan senyum jenakanya.

"Yes, I'm ready, Daddy." bisiknya Seohyun.

Aku pun mengeluarkan senyum smirk ku.

Be With You (completed!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang