Chapter 40

718 63 33
                                    

Jangan lupa sebelum memulai atau setelah membaca, tinggalkan jejak kalian dengan memberi suara pada cerita ini ya.

Happy reading!!

***

Pukul 07.00 kst.

Saat Somi membuka matanya, pemandangan yang ia dapatkan di pagi hari ia dapat melihat wajah tampan Chanyeol yang masih memejamkan matanya.

Somi menatap lekat wajah Chanyeol yang sedang tidur menghandapnya, 'Apa Chanyeol masih marah padanya?' Batinnya. Rasa bersalahnya pada Chanyeol masih belum hilang, Somi masih ingat dengan perkataan Lucas semalam.

"Mianhae." Lirihnya.

Somi menyingkirkan selimbut yang menutupinya, kemudian ia bangkit dari ranjangnya, lalu berjalan ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya agar terlihat segar.

Setelah selesai membasuh wajah dan gosok gigi Somi keluar dari kamar mandi. Kemudian ia keluar dari kamarnya, dan sebelum Somi memulai aktivitasnya untuk menyiapkan sarapan, ia mengunjungi kamar Harabojienya terlebih dahulu.

Saat Somi memutar knop pintu, ia mendapati Dokter Baekhyun sedang mengontrol keadaan Harabojienya.

"Selamat Pagi Dokter-nim." sapa Somi.

"Pagi Somi-shii."

"Sudah selesai? Bagaimana dengan keadaan Harabojie? Apa sudah ada peningkatan?"

"Sudah, hari ini sedikit membaik, tapi beliau masih belum bisa bangun. Kau sabar saja, tidak lama Harabojie akan bangun kok."

Somi pun mengangguk, lalu ia duduk di bangku yang bersebelahan dengan ranjang yang di tempati Harabojienya. Kemudian Somi menggengam tangan Harabojienya dengan lembut.

"Apa Dokter-nim sudah dapat informasi dari pihak rumah sakit tentang pendonor jantung untuk Harabojie?"

Baekhyun tak langsung menjawabnya, pria itu terdiam sebentar sambil memikirkan sesuatu.

"Kau tau dari mana soal pendonor jantung?"

"Lucas yang memberitahu ku. Jadi bagaimana? Apa sudah ada?"

Baekhyun menggelengkan kepalanya dengan ragu.

Somi menghembus nafasnya lesu, itu tandanya tentang kesehatan harabojienya belum membaik.

"Kalau sudah ada tolong beri tau ku, bagaimana pun juga aku berhak tau keadaan Harabojie, aku ini cucu kandungnya."

"Ne, m-maaf Somi-shii aku tak memberi taumu. Chanyeol yang memintanya karena takut kau khawatir padanya. Dia tak ingin menganggumu yang sedang berjuang untuk lulus ujian."

Somi terdiam, tatapannya berubah jadi kosong. Baekhyun yang melihat itu sedikit Khawatir.

"Kau jangan marah padanya ya, bagaimana pun juga dia sudah berusaha untuk kesembuhan Harabojie dan--"

"Aku tidak marah kok. Terimakasih kalian sudah membantu Harabojie agar bisa kembali sehat lagi."

mendengar jawaban Somi, Baekhyun pun bernafas dengan lega, "Itu sudah menjadi tugasku. Kalau begitu aku tinggal dulu ya." Jawabnya, lalu tersenyum pada Somi.

Somi pun mengangguk dan tersenyum pada Dokter Baekhyun. Dan saat Baekhyun keluar, pandangannya kini beralih pada Harabojienya. Ia menatap nanar sambil mengeratkan genggamannya. "Harabojie.. apa sudah saatnya aku membuka hati untuknya? Tapi aku takut. Jika dia berhasil membuatku jatuh padanya, apa aku juga harus membuatnya untuk tidak pergi meninggalkanku?" lirihnya.

***

"Selamat pagi Bibi Jung." sapa Somi yang melihat Bibi jung sedang berkutat di dapur.

"Eh Non Somi, pagi juga Non. Non Somi mau ngapain?" katanya sambil melihat Somi yang sedang mencari-cari bahan makanan.

Be With You (completed!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang