"too close" part 3

184 51 21
                                    

Jihyo berulangkali menepuk kedua pipinya, kejadian malam itu masih belum bisa dia lupakan sepenuhnya. Berbeda dengannya yang tidak bisa fokus, si pria malah terlihat santai seolah kejadian beberapa malam yang lalu tidak pernah ada dalam ingatannya.

"Bagaimana menurutmu?" Jungkook memutar layar laptop nya ke arah Jihyo yang sedang duduk berhadapan dengannya.

"Bagus," jawab Jihyo dengan ekspresi tidak peduli

"Aku serius bertanya padamu!"

Jihyo membaca cerita yang Jungkook buat, wajahnya mendadak memerah saat membaca adegan yang telah ditulis oleh si pria.

"Iya, aku juga serius! Ceritanya bagus!" Wanita itu berteriak setengah kesal

"Kamu marah padaku?" Jungkook bertanya dengan wajah bingung yang imut

"Tidak! Boleh aku pulang sekarang? Aku sedang tidak enak badan." Jihyo segera berdiri dan meraih mantel miliknya yang tergeletak di atas sofa.

"Kejadian beberapa hari yang lalu, itu hanya spontanitas, tidak ada rasa di dalamnya." Jungkook mencoba menjelaskan pada Jihyo tentang kejadian di mana dia dan Jihyo melakukan hal itu dalam keadaan sadar

"Hmm, aku tahu."

"Jadi bisa kita lanjutkan urusan kita?"

"Besok, aku akan datang lagi besok!" Jihyo segera pergi, rasanya begitu sesak saat dia harus berada dalam satu ruangan dengan Jungkook yang seolah sedang menjadikannya sebuah lelucon.

"Kalau tidak suka, kenapa melakukannya?" Jihyo hanya bisa bergumam sendiri saat melangkah menjauhi rumah Jungkook.

.

.

Beberapa hari ini Jihyo menjaga jaraknya dari Jungkook, bahkan wanita itu tak mau berada dalam radius kurang dari setengah meter dari si penulis yang kini sedang berusaha fokus dalam menulis draf naskahnya.

"Hyo, menurutmu adegan apa yang akan cocok dilakukan tokoh utama pria saat kekasihnya sedang marah?"

"Entahlah, mungkin membelikannya makanan manis atau memeluknya bisa membantu meredakan kemarahan si wanita." Jawab Jihyo

Kini Jungkook mendekat sementara Jihyo terus bergeser menjauh hingga akhirnya pria itu dengan sengaja menahan kedua kaki Jihyo, pria itu kemudian menarik pinggang Jihyo mendekatinya.

"Aku rasa pelukan tidak akan bisa membuat kemarahannya mereda, aku harus bagaimana?" Jungkook menatap Jihyo dengan pandangan manis seolah Jihyo lah yang sedang dia bicarakan

"Transfer uang ke rekeningnya!"

Jawaban Jihyo membuat Jungkook tertawa, baru kali ini dia mendapatkan partner anti mainstream seperti Jihyo.

"Baiklah, berapa yang harus aku transfer ke rekeningmu?"

"Lima juta won!" Jawab Jihyo spontan sebelum akhirnya dia sadar apa yang baru saja Jungkook katakan.

"Wanita, bagiku seperti sumber inspirasi, karena itu aku selalu menulis setelah berkencan dengan mereka dan putus hubungan saat buku ku akan diterbitkan. Apa kamu mau jadi salah satunya, atau kamu lebih memilih berada di zona aman dan mempertahankan hubungan profesional?"

"Bagaimana kalau aku pilih keduanya?"

"Asal kamu tidak terlalu menganggap serius hubungan kita, aku tidak keberatan."

Bagi Jungkook yang pernah merasakan keterpurukan akibat putusnya sebuah hubungan, ikatan merupakan hal terakhir yang dia inginkan. Butuh waktu lama baginya untuk mengumpulkan keberanian dan mengakhiri hubungan yang membuatnya lelah.

Vhyokook Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang