Vhyokook Short Story

"partner" part 3

Taehyung bangun tapi dia tidak melihat Jihyo sejak tadi, hanya sebuah catatan yang dia tinggalkan namun tak cukup memberi petunjuk yang pasti.

Aku pergi menemui Kim Hana di sekolah

"Kim Hana? Aku harus segera mencari gadis itu"

Taehyung masuk sekolah seperti biasa bahkan dia mencari gadis itu disetiap kelas.

"Kim Hana? Perasaan hanya ada Kim Nana" jawab salah seorang murid disana

"Kamu tahu dia berada di kelas apa?"

"Bukannya dia sekelas dengan kita"

Taehyung pov

Aku langsung berdiri dan mencari gadis itu tapi dia bahkan tidak merasa menghubungi Jihyo. Entah aku harus mencarinya dimana lagi.

"Argh!!! Kenapa ponselku aku ubah mode kemarin malam!!" aku berteriak diatap menyalahkan diriku

Tapi...ada yang terasa aneh, aku merasakan ada orang yang sedang mengawasiku. Aku kembali menuju kelasku tapi aku melihat bercak darah di atap dan kelihatannya masih baru. Aku segera menyentuh darah itu, pikiranku semakin kacau saat aku menduga kalau sesuatu terjadi pada Jihyo semalam. Aku langsung menghubungi temanku di kepolisian

"Mo, apa bisa kamu lacak nomor ponsel Jihyo dari sana?"

"Untuk apa melacaknya bukan kah semalam kalian bersama?"

"Hya, kamu memata-mataiku ya!!"

"Hosoek yang menyuruhku melakukannya, dia bilang kalau dia khawatir karena semalam kamu tidak bisa dihubungi tahunya kamu sedang berduaan dirumah Jihyo" katanya sambil tertawa

"Hya, aku serius!! Semalam dia pergi entah kemana dan belum kembali sampai sekarang"

"Apa kalian bertengkar semalam?"

"Tidak"

"Hya, jangan bilang kalian bertengkar diatas ranjang!!" Hosoek tiba-tiba menyahut

"Hish, kalian berdua ini memang...tolong cari saja lokasi dimana ponselnya berada dan jangan lupa kirimkan lokasi terakhirnya padaku secepatnya!!"

Taehyung menghembuskan nafas panjang, dia memang selalu harus bersabar menghadapi dua orang temannya yang selalu suka mencampuri urusannya itu. Taehyung mencoba menghubungi nomor Jihyo lagi, tak ada jawaban meskipun nada sambungnya berbunyi.

"Bodoh, kamu dimana? Aku bahkan sudah berjanji akan melindungi mu, kenapa kamu malah lari dariku?!"

Perlahan tapi pasti aku mendengarkan getaran ponsel tak jauh dari tempat aku berdiri. Aku segera mencari asal bunyi itu dan menemukan ponsel milik Jihyo tergeletak lumayan jauh dari noda darah yang aku temukan, tapi sayang ponsel itu segera mati karena kehabisan baterai.

Aku meminjam charger milik seorang teman sekelas dan mulai mengisi ulang ponsel milik Jihyo. Awalnya aku memeriksa apa ada yang aneh dengan ponselnya tapi semua ponsel terlihat sama saja, aku membuka applikasi yang dia buka dan mulai mengecek satu persatu hingga aku menemukan dua hal yang terasa mengganjal. Yang pertama, ada sebuah nomor asing yang coba menghubunginya dan yang kedua, sebuah rekaman suara semakin memperjelas kalau pelaku mengenal Jihyo karena menyebut namanya. Aku kembali menghubungi Momo dan Hosoek agar mereka segera melacak nomor asing itu tapi sayangnya nomor itu kini sudah tidak aktif lagi.

"Kalau dia mengaku sebagai murid disini, ada kemungkinan pelakunya juga ada dalam lingkungan sekolah ini. Tapi siapa? Apa salah seorang siswa atau justru seorang guru? Aku harus segera mencarinya sebelum laki-laki itu melakukan sesuatu!"

************************************

Jihyo membuka matanya perlahan, dia kini berada disebuah ruangan tertutup dengan banyak barang didalamnya. Dia mencoba berdiri tapi kakinya bahkan terlalu sulit untuk dia gerakkan

"Ayo, bergerak lah..."

Drak!! Seseorang membuka pintunya, dengan cepat Jihyo kembali membaringkan tubuhnya diatas lantai berdebu.

"Park Jihyo, tahukah kamu kalau melihat mu sedang tidak berdaya membuatku semakin bergairah"

Pria itu membuat tubuh Jihyo basah dengan cairan kental yang keluar dari tubuhnya. Jihyo yang mulai marah mendorong pria itu hingga terjatuh, dia berlari secepat mungkin hingga dia menabrak seorang pria dihadapannya. Pria itu menariknya menuju sebuah pohon besar yang ada dibelakang halaman sekolah sambil menutup mulutnya dan...