Maaf lama baru up, moodku lagi hancur beberapa hari ini jadi gak bisa lanjutin cerita, pada gantung semua.
Dan...
"Jangan berisik, sekarang kamu aman..." kata Taehyung sambil melepaskan ikatan tangan Jihyo
Dia segera memeluk erat tubuh Jihyo hingga pria mesum itu berdiri sambil membawa sepotong kayu berukuran lumayan besar untuk memukul Taehyung.
"Taehyung awas!!"
Jihyo membentengi tubuh Taehyung dan pingsan setelah balok kayu itu menghantam tubuhnya. Kali ini Taehyung langsung menghajar pria itu tanpa ampun hingga Jihyo kembali sadar.
"Tae..."
Taehyung mengangkat tubuh Jihyo setelah tubuh pria itu terkapar tak bisa bergerak. Dia langsung meminta bantuan dan meninggalkan pria itu dengan tangan diborgol pada pagar pembatas.
Beberapa hari berlalu, Jihyo yang sedang dalam masa pemulihan melihat sesuatu yang Taehyung berikan padanya beberapa hari yang lalu yang ternyata berisi beberapa rekaman saat pembullyan Yerim berlangsung dan pesan terakhir sebelum akhirnya Yerim terjatuh dari atap sekolah.
"Hyo, kalau terjadi sesuatu padaku...aku ingin kamu menggantikan aku menjaga oppaku. Bilang padanya kalau aku sangat menyayanginya"
Jihyo menangis setelah mendengarkan kata-kata terakhir Yerim, dia memeluk kedua kakinya erat hingga akhirnya dia tertidur. Dia terkejut saat membuka kedua matanya, Taehyung sudah tertidur disampingnya.
"Bagaimana kamu bisa..."
"Aku tahu kalau kamu memakai tanggal lahir Yerim sebagai password rumahmu"
"Aku menyayangimu..."
"Hah?" Taehyung membeku mendengar kata-kata Jihyo
"Itu kata Yerim di video yang dia tinggalkan untukku"
"Ooh..." Taehyung menganggukkan kepalanya tapi kemudian dia mulai menatap Jihyo dengan pandangan aneh
"Apa!!"
"Aku juga menyayangimu"
Jihyo mulai berdebar mendengar pengakuan Taehyung
"Berhenti mengangguku!!" Jihyo memukul kepala Taehyung pelan
"Ya sudah, kalau begitu"
"Kamu mau kemana?" Jihyo kembali bertanya saat Taehyung melangkahkan kakinya menjauh
"Mau pulang. Kenapa, mau ikut?"
"Siapa bilang aku mau ikut?"
"Apa kamu masih memerlukan aku disini?"
"Tidak juga sih"
"Yakin?" Taehyung menggoda Jihyo dengan pandangan anehnya
"Hya, sudah pergi sana!!" Jihyo melempar bantalnya kearah Taehyung
"Oh ya, jangan lupa serahkan kaset video didepan televisi ke kantor polisi. Yerim merekam pembullyan yang dia lakukan saat kamu masih bersekolah bersama"
"Iya"
"Ada yang tertinggal?"
"Hmm"
Taehyung kembali mendekati ranjang tempat Jihyo terbaring, dia bahkan sampai ikut duduk saat Taehyung menatap kearah ranjang.
"Apa yang hilang?"
Jihyo benar-benar tidak menyangka kalau Taehyung mencium bibirnya lembut.
"Lain kali berhati-hatilah saat menjalankan misi, aku tidak mau kehilangan orang yang aku cinta untuk yang kedua kali"
Taehyung langsung pergi menuju kantor polisi tempat dia bekerja setelah mendapatkan panggilan dari Hosoek.
"Hya, kamu dimana? Komisaris Park mencarimu"
"Aku sedang diluar, aku akan segera kesana. Tutup telponnya!"
Taehyung datang menemui Komisaris Park setelah mengetuk pintu ruangan pria bertubuh gempal itu.
"Masuklah!!"
"Pak, saya..."
Komisaris Park tertawa saat melihat wajah tegang Taehyung yang dia panggil untuk bertemu dengannya.
"Sejak kapan kamu menyukainya?"
Taehyung bingung harus bicara apa dihadapan atasannya, yang jelas dia merasa tidak pantas bukan...mungkin lebih tepatnya dia merasa lancang menyukai Jihyo, gadis yang selalu menjadi sahabat adiknya selama dia dibully.
"Perlakukan dia dengan baik, dia tidak mudah membuka hatinya untuk pria karena pernah terluka"
Taehyung masih bingung, wajahnya kembali tampak seperti orang bodoh dihadapan atasannya dan membuat pria paruh baya itu tertawa.
"Pergilah, jaga dia!! Aku tahu kamu sudah lama menyukainya"
"Ini bukti pembullyan yang dia lakukan beberapa tahun yang lalu terhadap adikku"
"Tae..."
"Iya pak?"
"Jaga dia untukku"
Taehyung tersenyum saat keluar dari dalam ruangan atasannya, kali ini dia langsung menuju sebuah toko roti dan membeli dua buah cake kecil dengan berbagai macam jenis berry diatasnya. Dia kembali menuju rumah Jihyo tapi sang pemilik rumah tidak ada didalam rumahnya, dia mulai berkeliling untuk mencari keberadaan Jihyo hingga akhirnya dia berhenti melangkah saat melihat Jihyo baru saja keluar dari sebuah mini market kecil tak jauh dari rumahnya.
"Kamu kenapa?" Jihyo dengan santai bertanya pada Taehyung yang terlihat basah oleh keringat
"Aku kira kamu..."
"Lain kali hubungi nomorku, bukannya kamu punya?"
Jihyo menghapus keringat di dahi Taehyung kemudian menawarkan es krim ditangannya.
"Mau?"
Taehyung menggeleng pelan
"Aku mau hatimu"
Taehyung langsung menarik tangan Jihyo kembali menuju rumahnya, kali ini dia berlutut dihadapan Jihyo dan membuat dia kaget.
"Oh my!! Hya, aku tidak berniat untuk menikah muda!!"
Taehyung kembali mendekatkan wajahnya pada Jihyo setelah menurunkan kaki Jihyo dari atas sofa.
"Berjanjilah kamu akan selalu berada disampingku selamanya?"
"Tidak mau, aku..."
Ciuman Taehyung kembali membuatnya terdiam.
"Tae..."
"Aku akan menunggumu, menunggumu selamanya..."
Kini Jihyo tertawa mendengar perkataan Taehyung.
"Yakin mau menungguku selamanya?"
Jihyo meletakkan tangannya melingkari leher Taehyung sambil berkata
"Baiklah dari pada aku jadi perawan tua" bisiknya
Kali ini Jihyo membalas ciuman Taehyung hingga pria itu tak bisa lagi berkata-kata saat Jihyo mulai bersuara.
(Tutup mata yang masih kecil, jangan dibayangin woi!!)Sengaja dibikin gantung 🤭😂 bayangin sendiri-sendiri gimana endingnya
**************The End**************
KAMU SEDANG MEMBACA
Vhyokook Short Story
FanfictionKumpulan cerita pendek dengan main cast Jihyo, Jungkook, Taehyung.