revenge part 2

402 73 5
                                    

________________Park Jihyo______________

Eunha menatapku dengan pandangan kesal saat tidak sengaja melihat kedekatanku dengan Taehyung oppa. Brak! Dia bahkan memukul meja tempat kami makan bersama, aku berpura-pura tidak melakukan apapun hingga akhirnya Taehyung oppa meninggalkan kami berdua.

"Apa maumu?"

"Aku mau kamu merasakan rasa sakit ku beberapa tahun yang lalu saat melihat orang yang aku cintai menghianati ku."

Wajahnya semakin memerah karena marah, dia bahkan berani menatapku dengan tatapan nyalang.

"Ah, aku lupa bilang kalau semalam alasan Taehyung oppa tidak pulang adalah karena dia menginap di rumahku." Lagi-lagi aku sengaja memprovokasi wanita yang pernah menghancurkan hidupku itu hingga dia tidak tahan lagi duduk di hadapanku.

"Kemana Eunha?" Taehyung oppa bertanya padaku saat melihat sosok Eunha sudah tidak ada pada tempatnya.

"Dia bilang sedang ada urusan."

.
.
.
.

Lagi-lagi aku melihat ponselnya bergetar saat kami sedang bersama.

"Siapa?" Aku bertanya dan dia langsung mematikan layar ponselnya, membuatku semakin curiga kalau ada wanita lain selain aku dan Eunha dalam hidupnya.

Dia tersenyum sambil menggencet kedua pipiku kemudian menciumku sekilas untuk meredakan kemarahan ku, tapi aku tahu itu hanyalah sebuah alasan untuk mengalihkan perhatianku. Beberapa kali dia menatap jam dinding seolah ada sesuatu yang sedang dia tunggu.

"Apa Oppa sedang menunggu sesuatu?" aku kembali bertanya karena kulihat dia semakin gelisah.

"Tidak," Jawabnya sambil kembali menatap layar televisi.

"Pulang saja sana! Aku tahu Oppa bosan denganku." Aku langsung berjalan memasuki kamar dan mengunci kamarku.

Hanya berselang beberapa menit kemudian dia pergi setelah berteriak di depan kamarku.

"Hyo, maaf, aku pulang dulu!"

Ya, pulanglah! Pergi saja sana! Lagi pula dari awal aku hanya berniat memanfaatkanmu!

Aku mencoba meyakinkan diriku kalau semuanya baik-baik saja, tapi aku tetap saja merasa terluka karenanya. Tring! Sebuah pesan masuk, entah dari siapa, aku rasa hanya salah kirim. Begitu setidaknya hingga aku dengar sebuah ketukan di pintu depan rumahku.

"Siapa?"

Aku semakin merinding, apalagi ini sudah lewat jam berkunjung untuk orang yang tidak aku kenal. Aku membuka pintu rumahku setelah menyematkan penggunci pintu pada tempatnya. Aku akhirnya bernapas lega saat kulihat mantan pacarku, setidaknya dia bukan seorang stalker atau hantu. Dia terlihat mabuk, bau alkohol menguar begitu keras saat dia membuka mulutnya sekedar untuk tertawa.

"Mau apa kamu kemari!"

"Hyo ...." Dia tiba-tiba memelukku tanpa rasa bersalah, aku mencoba mendorongnya tapi aku malah ikut terjatuh bersamanya.

"Hya, lepaskan aku!" Aku meronta, tapi dia hanya diam sambil menatapku dengan pandangan penuh rasa bersalah.

"Hanya kamu yang benar-benar mencintaiku, maafkan aku sudah meninggalkanmu."

Aku diam, akhirnya dia sadar juga siapa yang sejak dulu mencintainya. Tiba-tiba aku merasakan perasaan aneh seolah sedang ada seseorang yang mengamati kami di luar.

"Kook, lepaskan! Kita masuk ke dalam saja." Akhirnya dia melepaskan aku, aku membantunya kembali berdiri bahkan menopang tubuhnya memasuki rumahku.

Vhyokook Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang