"doubt" Last part

866 111 21
                                    

"Kamu masih berarti dihatiku, maukah kamu menjadi milikku"

Sudah dua hari ini Jungkook menahan dirinya untuk tidak menghubungi Jihyo. Hari ini tepat dia akan kembali ke Seoul, dia segera meringkas barang-barangnya dan check out dari motel yang sama dengan Jihyo menginap. Dia tidak sengaja melihat Jihyo memeluk erat tubuh mantannya didepan kamarnya dan Jihyo tidak melihat Jungkook yang tadi sengaja memakai topi untuk menyembunyikan mata panda nya. Sesampainya di Seoul bukannya menghibur Jungkook, Yugyeom malah semakin memanas-manasi nya

"Sudah aku bilang kan, dia pasti selingkuh"

"Bisa tidak kamu diam" kata Jungkook sambil meminum minuman beralkohol ditangannya

"Aku sudah tahu itu. Ck tapi kenapa dia malah berselingkuh dengan mantannya, bukan denganku saja?"

Kata-kata Yugyeom membuat Jungkook menatap tajam kearahnya

"Hehehe, aku hanya bercanda. Hya, kamu mau kemana?!" Yugyeom mulai berteriak saat melihat Jungkook meninggalkannya

Jungkook mengendarai mobilnya menuju apartemen miliknya, dia langsung masuk kedalam kamarnya.

Jungkook pov

Mungkin karena terlalu mabuk, sekarang aku melihatnya sedang berdiri dihadapanku. Wajahnya terlihat khawatir, aku menariknya mendekat dan memeluk tubuhnya yang bahkan terasa hangat.

"Aku merindukanmu..."

Aku rasa rindu ini bisa membunuhku, rasanya terlalu sakit

"Jungkook ah..."

Aku tertawa saat merasakan tubuhnya yang kini menindih ku.

"Aku tahu aku sudah gila tapi...Hyo, dadamu terasa mengganjal"

Aku bahkan bicara pada bayangan aneh itu yang anehnya selalu bertingkah seperti dia. Aku bahkan berfikir kalau aku sudah gila karena merasakan pukulan diatas kepalaku.

Keesokan harinya saat aku terbangun, aku kembali melihat dia terbaring disampingku. Hanya selimut tebal ku yang menutupi tubuh polosnya, semalam aku memang bermimpi sedang melakukannya apa jangan-jangan semalam kami benar melakukannya?

"Hyo..." aku menusuk pipinya dengan jari telunjuk ku hanya untuk memastikan kalau itu adalah dia

Dia segera memegang tanganku yang masih bermain dengan pipinya.

"Jungkook ah, aku lelah...berhentilah mengangguku. Tubuhku terasa remuk gara-gara kamu"

"Kapan kamu kembali dari Jepang?"

"Semalam. Karena ingin membereskan masalah kita yang belum tuntas, aku langsung ke sini tanpa pulang kerumah"

"Bagaimana kabar mantanmu itu?!" kataku sinis

Kini dia tersenyum sambil melihat kearahku

"Apa!!"

"Aku masih mencintaimu mana mungkin aku meninggalkanmu"

Dia menarik tanganku dan membuatku kembali memeluk tubuhnya

"Apa kamu lupa kalau semalam kamu membuatku kuwalahan"

Aku langsung berpura-pura tidak tahu dan menutup kedua mataku karena malu.

"Hya, kamu tidur lagi!! Bukannya hari ini kamu harus kembali bekerja"

"Aku ijin saja"

Dia memutar tubuhnya menghadapku, aku menatap wajahnya yang masih terlihat lelah

"Bagaimana kalau hari ini kita habiskan dengan berolahraga diatas ranjang saja?"

Dia memukul kepalaku lumayan keras saat aku tersenyum nakal kearahnya. aku kembali menciumnya dan membuatnya menikmati setiap gerakan yang aku lakukan hingga dia tidak lagi bisa berkata apa-apa saat suara desahan keluar pelan dari bibir merahnya.

**********

Akhirnya kami mempercepat acara pernikahan kami karena aku sudah tidak tahan lagi berada jauh darinya. Anehnya dia tidak pernah marah saat aku bilang kalau aku sedang cemburu pada seorang pria yang mencoba mendekatinya, dia malah tertawa dengan wajah tanpa dosa miliknya

"Jauhi dia!!"

Dia menepuk kepalaku pelan seolah aku ini anak anjing peliharaannya

"Hentikan, aku bukan anak anjingmu!!"

"Suamiku yang tampan sedang marah rupanya. Ada yang ingin aku tunjukkan"

Aku sudah menatapnya sinis apalagi beberapa hari yang lalu aku memergoki dia menyemprotkan parfum miliknya pada tubuh seorang pria di tempat kerjanya.

"Apa!!"

Dia menunjukkan sebuah foto alat test kehamilan dengan dua garis dihadapanku

"Apa maksudnya?"

"Aku hamil"

"Anak pria itu?"

Dia tersenyum aneh sambil mencubit perutku lumayan keras

"Tentu saja anakmu" katanya penuh penekanan

"Dan soal pria itu, aku tidak selingkuh dengannya. Aku tidak tahan dengan bau keringatnya maka nya aku menyemprotkan banyak parfum ku pada tubuhnya. Sungguh menjijikkan, aku hampir muntah karena makan disampingnya"

Aku tertawa setelah mendengar pengakuannya.

"Kamu tahu, dia juga mengira aku suka padanya. Yang benar saja!! Apa dia tidak punya cermin di rumahnya?!"

Dia masih saja mengomel, aku menyuapkan es krim milikku kedalam mulutnya tapi dia masih tidak mau diam juga. Kali ini aku menyuapkan kembali es krim milikku hanya saja setelah itu aku ikut mencicipi es krim milikku didalam mulutnya.

"Aku mencintaimu" hanya kata-kata itu yang mampu membuatnya terdiam

Kini dia mengalihkan wajah merahnya sementara aku tidak bisa berhenti tersenyum saat kembali melihatnya. Kadang ada kalanya kamu akan mengalami masa krisis dalam suatu hubungan, tenangkan dirimu jauhi dia untuk sementara waktu dan bicarakan setelah suasana mereda. Karena tak ada yang bagus bila sesuatu dibicarakan dengan amarah. Jujur, saling terbuka dan percaya akan membuat hubungan kalian menjadi lebih indah, percayalah!!

**************The end**************

Maaf telat pub last partnya

Vhyokook Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang