"not your toy" part 3

688 102 21
                                    

Anggap aja hari ini authornya lagi berbaik hati 🤭😂😂 (menertawakan diri sendiri) jadi langsung aku pub part 3 nya karena aku tahu kalian juga gak suka digantungin. Last partnya nyusul ya, belom diketik nafas dulu oke!👍

Taehyung menghentikan kegiatannya saat Jihyo menahan tangan Taehyung yang hampir membuka semua kancing kemeja Jihyo

"Maaf, aku tidak bisa"

Tapi beberapa detik kemudian dia melanjutkan aksinya

"Kumohon...akh!!" Jihyo mengerang kesakitan saat Taehyung bermain diatas tubuhnya secara kasar

Jihyo menarik kasar rambut Taehyung dan membuat pria itu semakin merasa tak bisa lagi menahan hasratnya.

"Akh!!" Jihyo kembali mengerang saat Taehyung berhasil menyatukan tubuhnya

Taehyung memperlembut gerakannya dan membuat Jihyo mulai ikut menikmati apa yang dia lakukan diatasnya. Suara desahan Jihyo yang tertahan membuatnya mempercepat gerakan tubuhnya

"Aku mencintaimu..." bisik Taehyung sebelum akhirnya melepaskan semua beban yang dia punya didalam tubuh Jihyo

Jihyo berbaring membelakangi Taehyung, Taehyung mendekat dan mencium bahu Jihyo lembut kemudian memeluk tubuhnya sebelum akhirnya dia beristirahat. Pagi datang, Jihyo sudah menghilang dari sisi Taehyung. Diam-diam dia tersenyum sebelum kembali menutup matanya dan tertidur diatas ranjang.

Jihyo masih tidak percaya saat melihat Jungkook kini berdiri dihadapannya

"Maaf kemarin aku mabuk dan menginap di rumah Eunha"

Sungguh saat ini yang terlintas didalam fikiran Jihyo hanya satu, sebuah kata putus.

"Hmm"

"Ada apa menelfonku?"

"Tidak ada, lupakan saja. Maaf, aku mau beristirahat"

"Kamu kenapa?" Jungkook bertanya saat melihat cara jalan Jihyo yang terlihat berbeda

"Aku hanya terlalu lelah"

Jihyo langsung menutup pintu rumahnya, dia segera masuk kedalam kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan air untuk menyamarkan air mata yang kini tak mau berhenti keluar dari matanya. Saat ini dia merasa seperti seorang wanita murahan tapi disaat yang sama dia juga ingin Jungkook merasakan rasa sakit yang sama dengan apa yang kini dia rasakan.

Setelah kembali tertidur selama beberapa jam, akhirnya Jihyo terbangun saat mendengar sebuah ketukan keras

"Siapa?" katanya pelan sambil menyeret tubuhnya yang kini terasa remuk

Jihyo langsung menutup pintu rumahnya saat melihat Taehyung berdiri didepannya

"Aku pasti sudah gila!!"

Taehyung kembali mengetuk pintu rumah Jihyo dengan keras dan membuat Jihyo terpaksa membukakan pintu untuknya. Taehyung menahan tawanya melihat rambut berantakan Jihyo dan ekpresi anehnya

"Kamu tahu alamat rumahku dari mana?"

Taehyung langsung masuk kedalam rumah Jihyo tanpa menjawab pertanyaannya. Dia segera berjalan mencari letak dapur Jihyo untuk meletakkan barang bawaannya.

"Lakukan sesuka mu, aku mau tidur dulu"

Jihyo kembali berjalan menuju kamarnya, tapi dia merasa curiga saat Taehyung bahkan tidak mengikuti kemana dia pergi. Dia kembali bangun dan mengintip apa yang Taehyung sedang lakukan di dapur miliknya, aroma lezat makanan membuat perut Jihyo berbunyi kencang

"Ah sial, kenapa aku jadi lapar!!"

"Kamu sudah bangun, duduklah!! Kita makan bersama"

Taehyung memindahkan makanan yang dia buat diatas meja, Jihyo mendekat dan membantunya hingga dia tidak sengaja menyentuh panci stainless steel miliknya dan berteriak. Taehyung langsung meniup tangan Jihyo dan segera membasuh tangan Jihyo sebelum akhirnya mengoleskan obat dari kotak P3K milik Jihyo. Taehyung yang kini ada dihadapannya sungguh terlihat berbeda dari sosok yang dia lihat semalam.

"Kamu duduk saja, biar aku saja yang mengatur mejanya"

Jihyo teringat akan kenangannya bersama Jungkook yang biasa melakukan hal serupa padanya, hanya saja semua kenangan itu semakin memudar dalam ingatannya mengingat rasa sakit yang akhir-akhir ini dia rasakan karena Jungkook.

"Makanlah!"

Taehyung tidak bisa berhenti tersenyum menatap Jihyo yang kini makan dengan lahap, dia seolah dengan sengaja meninggalkan sebutir nasi didekat bibirnya untuk menggodanya.

"Hyo..."

Jihyo berhenti makan saat melihat Taehyung semakin mendekat kearahnya, dia tiba-tiba menutup kedua matanya dan membuat Taehyung tertawa setelah dia mengambil nasi itu dari wajah Jihyo.

"Kamu kenapa? Ingin ku cium?"

"Bukan, enak sa..."

Ciuman Taehyung benar-benar terasa berbeda kali ini, ciuman yang Jihyo rasakan perlahan membuat jantung Jihyo ikut berdebar.

"Makanlah dulu, aku takut nafsu makanku hilang kalau aku melakukan hal seperti ini denganmu!"

Taehyung bahkan menahan rambut Jihyo yang menganggunya saat dia akan makan, Taehyung bahkan mengikat rambut Jihyo dengan gelang karet miliknya. Pandangan manis Taehyung membuat Jihyo membelakangi Taehyung saat makan

"Hya, apa yang kamu lakukan!!"

"Soal semalam, lebih baik kejadian itu kita lupakan. Kamu tahu kan kalau aku sedang kesal?"

"Apa kamu tipe wanita yang selalu tidur bersama pria lain saat sedang marah?"

"Tentu saja bukan!!"

"Kalau begitu tidak ada yang perlu dilupakan. Lagipula aku suka apa yang terjadi semalam"

"Apa kamu tidak keberatan menjadi tempat pelampiasan?" gumam Jihyo pelan

"Hah?"

"Ah, tidak lupakan saja!"

Jihyo segera berdiri dan memindahkan mangkuk kotor kedalam bak cuci piring, Taehyung tiba-tiba memeluk erat tubuh Jihyo dari belakang sambil menyandarkan kepalanya pada bahu Jihyo.

"Tolong jangan seperti ini"

"Biarkan aku menitipkan kepalaku padamu"

Jihyo menahan tawanya mendengar kata-kata Taehyung

"Hya, kamu tertawa?!" teriak Taehyung

Jihyo lebih memilih tidak menjawab pertanyaan Taehyung dan mengabaikannya.

.
.
.

Hampir sebulan berlalu, Jihyo mulai terbiasa dengan sikap manis Taehyung padanya bahkan beberapa hari ini pria itu jarang pulang kerumahnya dan tidur di rumah Jihyo saat malam tiba. Malam itu seseorang mengetuk pintu rumah Jihyo, Taehyung langsung berlari menuju pintu dan membukanya

"Hyung? Apa yang kamu lakukan dirumah Jihyo?" Jungkook menatap Taehyung dengan pandangan penuh tanya

"Kamu sendiri, ada apa kesini?"

"Aku ingin bicara dengan Jihyo, sudah sebulan ini dia mengabaikanku. Apa Jihyo ada?"

"Masuklah!"

Jihyo keluar dari dalam kamarnya, dia membeku saat melihat Jungkook sudah berada didalam rumahnya.

"Aku merindukanmu!" Jungkook langsung memeluk erat tubuh Jihyo

"Aku pergi!!" Taehyung langsung berdiri dari tempatnya duduk saat melihat Jihyo terdiam saat Jungkook memeluknya

"Malam itu aku dan Eunha tidak melakukan apa-apa. Aku mabuk karena merindukanmu, rasanya sudah terlalu lama aku menahan diriku agar tidak menghubungimu"

Rasa sakit itu masih ada, apalagi saat Jihyo melihat Taehyung pergi meninggalkan dia dan Jungkook berdua. Jihyo melepaskan pelukan Jungkook, dia melepaskan cincin yang ada di jari manisnya.

"Maaf, aku sudah terlalu lelah dengan hubungan kita. Aku rasa aku sudah menemukan seseorang yang benar-benar mencintaiku, jadi mulai hari ini aku melepaskanmu"

"Siapa pria itu? Hyungku? Kamu kira dia benar-benar mencintaimu? Asal tahu saja, dia tidak akan bisa benar-benar menyukai wanita karena dia pernah menyaksikan eomma bunuh diri dihadapannya untuk membalas kelakuan appa"

Vhyokook Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang