"sweet temptation" Last part

827 120 5
                                    

Jihyo menaruh berkas diatas meja kerja Taehyung dan langsung pergi tapi dia malah bertemu suaminya saat akan meninggalkan ruangannya.

"Bisa kita bicara? Masuk ke ruanganku!"

Jihyo kembali masuk kedalam ruang kerja Taehyung.

"Tidak bisakah kita..."

"Tae, kamu lah yang membuat aku mencari pria lain. Kalau saja kamu serius ingin melanjutkan hubungan kita dan tidak berulangkali menyakiti aku, mungkin aku masih mau bersamamu"

"Aku serius kali ini"

"Sudah terlambat, aku tidak bisa lagi percaya padamu. Asal kamu tahu saja pria yang selama ini menjadi simpanan ku lebih tulus mencintaiku"

"Tahu dari mana kalau dia tulus? Bisa saja dia..."

"Dari caranya memandangku. Aku bisa melihat keraguan saat kamu melihat kearahku tapi dia berbeda, aku hanya melihat diriku dimatanya"

"Yakin kamu tidak akan menyesal?"

"Tidak. Selamat tinggal, semoga kamu mendapatkan wanita yang lebih baik dariku yang bisa mengisi kekosongan hatimu" Jihyo menyodorkan tangannya kearah Taehyung

Taehyung segera menarik tangan Jihyo dan memeluknya erat, dia bahkan mencium Jihyo sambil berharap Jihyo akan merubah keputusannya.

"Aku pergi, jangan lupa tanda tangani suratnya"

Jihyo berjalan keluar dengan perasaan yang lebih lega, jujur saja pada awalnya Jihyo berusaha mempertahankan hubungannya tapi selama ini Taehyung sering membawa perempuan masuk kedalam rumah mereka dan membuat Jihyo lama kelamaan semakin mati rasa terhadapnya.

"Jungkook ah!!"

Lagi-lagi tidak ada jawaban dari Jungkook, dia langsung masuk kedalam kamar Jungkook dan beristirahat disana hingga Jungkook membangunkannya dengan sebuah ciuman.

"Aku lelah, peluk aku!"

Jungkook segera berbaring disamping Jihyo setelah mengeringkan rambut basah nya dan memakai baju miliknya.

"Apa yang baru saja kamu lakukan, kenapa kamu sampai lelah?"

"Aku baru saja mengugat cerai suamiku"

"Baguslah"

"Hya!!"

"Kenapa berteriak, kamu masih menyukainya?"

Jihyo sengaja tidak menjawab, dia hanya menatap lekat mata Jungkook kemudian menciumnya.

"Mau melakukannya?" tawar Jihyo

Jungkook hanya tersenyum saat Jihyo kembali menciumnya dan menarik tubuhnya semakin mendekat padanya.

****************

Beberapa bulan berlalu, Jungkook memeluk Jihyo dari belakang saat dia sedang memasak makan malam untuk Jungkook.

"Kamu sudah pulang?"

"Iya, aku sengaja pulang cepat supaya bisa puas melihatmu"

"Kook..."

"Apa?"

"Tidak jadi"

Jujur saja beberapa hari ini Jihyo berniat mengajak Jungkook berlibur hanya saja akhir-akhir ini Jungkook terlihat sibuk dengan pekerjaannya.

"Besok bisa kamu meliburkan diri?" Jihyo bertanya sambil menata makanan diatas meja makan

"Memangnya ada apa besok?"

"Kamu sibuk sekali akhir-akhir ini. Bukannya semakin meluangkan waktu untukku setelah aku bercerai kamu malah semakin jarang menemui ku!!"

"Maaf, aku..."

"Sudahlah, aku pulang saja!"

Jihyo langsung mengambil mengambil mantel dan tasnya kemudian mempercepat langkahnya menuju pintu keluar hingga Jungkook menarik tangannya.

"Maaf kalau aku sudah membuatmu marah, baiklah besok akan aku usahakan untuk pulang lebih cepat"

Keesokan harinya Jungkook pulang terlambat seperti biasa, tapi dia merasa sepi saat tiba dirumahnya. Tak ada tanda-tanda kalau Jihyo tadi datang ke rumahnya, dia bahkan tidak bisa menghubungi Jihyonya.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, silahkan tinggalkan pesan setelah nada berikut!"

Hanya kata-kata itu yang Jungkook dengar bahkan setelah hampir dua puluh kali mencoba menelpon Jihyo. Kali ini dia segera menuju tempat tinggal Jihyo untuk memastikan keberadaan Jihyo tapi bahkan setelah dia sampai disana tak ada tanda-tanda keberadaan Jihyo dirumahnya.

"Kamu dimana?" gumamnya pelan

Ditempat lain seorang wanita meremas mantel yang kini dia pakai sambil berulangkali dia menatap applikasi pelacak lokasi pada ponselnya. Kali ini dia tersenyum puas saat melihat lokasi dimana Jungkook berada. Dia segera mengatur nafasnya saat mengirimkan sebuah pesan singkat.

Mine, Hyo

Naiklah ke atap gedung

Jungkook berlari menuju atap, saat ini pikirannya sedang kalut mengingat raut wajah Jihyo beberapa hari ini selalu tampak muram.

"Kumohon jangan..."

Jungkook membuka pintu atap sambil mengatur nafasnya, dia langsung berlari dan memeluk tubuh Jihyo erat setelah melihat wanitanya berdiri membelakanginya.

"Maaf, aku mengabaikanmu beberapa hari belakangan" Jungkook semakin erat memeluk Jihyo setelah memutar tubuh kekasihnya

"Jungkook..." Jihyo mulai memukul punggung Jungkook saat dia mulai kesulitan bernafas

"Tidak, kamu tidak boleh mati!!" Jungkook berteriak seperti orang kesurupan

"Siapa yang mati?"

"Tentu saja kamu!"

Jihyo langsung memukul kepala Jungkook lumayan keras setelah Jungkook melepaskan tubuhnya.

"Hya!" Jungkook mulai memasang wajah imutnya

"Mana mungkin aku berniat mati sambil memakai baju seksi begini!" Jihyo membuka mantel nya

Jungkook semakin bingung dengan situasinya sekarang, apalagi saat dia melihat dua buah tempat duduk dan meja serta sebotol wine yang kini berada dalam ember penuh es batu. Jihyo mendekat kearah Jungkook, memajukan kepalanya hingga Jungkook dapat mendengarkan suara nafasnya

"Jungkook ah maukah kamu jadi milikku selamanya?"

Jungkook masih membeku mencerna apa yang sedang terjadi saat ini, tapi tak lama kemudian dia mulai tersenyum saat Jihyo mencium bibirnya lembut.

***************The end**************

Maaf kalo kesannya buru2 dan gak bagus endingnya. Next mau coba bikin yang sad end ya

Vhyokook Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang