"dare" part 3

1.1K 129 15
                                    

Jungkook menatap tajam kearah Jihyo yang sedang mencium tunangannya, tangannya mengepal seketika. Terlalu banyak rasa yang Jungkook simpan, bahkan sampai Jihyo tidak mengetahui kalau sebenarnya sudah lama Jungkook mulai jatuh hati padanya. Dia memanggil Jihyo kedalam ruangannya saat Jihyo baru saja duduk diatas tempat duduknya

"Masuk ke ruanganku!!"

Tadinya Jihyo kira Jungkook tidak akan membahas soal beberapa hari yang lalu, saat dia dengan sengaja datang ke tempatnya dan melakukan hal yang... kalian tahu lah

"Ada apa pak?"

"Apa-apaan itu tadi pagi, kamu sengaja mau membuatku cemburu?!!"

"Bapak bicara apa sih, saya..."

"Kamu kira aku ini apa? Setelah berlaku manis, sekarang kamu meninggalkan aku begitu saja!!"

Jihyo masih menatap Jungkook yang mulai kesulitan mengatur kata-kata yang akan keluar dari mulutnya

"Apa saya pernah bilang kalau kita melakukannya karena suka pada bapak?"

Jungkook terdiam, Jihyo memang tidak pernah menegaskan kalau dia...

"Bapak tidak suka pada saya kan?"

"Aku..."

"Sebenarnya hari itu aku hanya merasa jengkel karena tunanganku tidak menjawab panggilanku selama beberapa hari, karena itulah aku...lagi pula bapak juga tidak rugi kan?"

Jungkook langsung pergi keluar untuk menenangkan dirinya, sementara Jihyo bernafas lega saat Jungkook pergi menjauh darinya.

"Jihyo, kamu tidak mau berakhir sama dengan saat itu kan? Tegar lah, mungkin saja dia hanya merasa bersalah padamu karena pernah melukaimu"

Malam itu Jihyo pulang sendirian, dia duduk menunggu bus di halte dekat tempat kerjanya hingga ada seorang pria aneh yang duduk disebelahnya. Berkali-kali dia bergeser tempat duduk tapi pria itu selalu mendekatinya

"Kenapa kamu meninggalkan aku?" Jungkook langsung duduk disela-sela mereka

"Aku..."

"Ayo kita pulang, berbahaya pulang sendirian tengah malam"

Jungkook langsung menarik tangan Jihyo mendekati mobilnya yang kini terparkir hanya beberapa meter dari tempat mereka berdiri, Jihyo mengikutinya hingga akhirnya dia melepaskan tangan Jungkook

"Masuklah"

Jihyo memasuki mobil merah milik Jungkook, dia memilih mengalihkan pandangannya keluar jendela.

"Bagaimana kalau aku hamil waktu itu, apa kamu akan menikahiku?"

Jungkook langsung menepikan kendaraannya

"Ada dua hal yang harus kamu tahu. Pertama aku mau minta maaf karena aku..."

"Bisa tidak kita tidak membicarakan hal ini lagi?"

"Kenapa?"

"Ada hal-hal tertentu yang ingin aku lupakan"

"Aku...ingatan tentang aku kan?"

Jihyo diam memainkan jemarinya hingga Jungkook merubah posisi duduknya

"Kamu mau apa?"

Jihyo hanya bisa terdiam saat Jungkook mendekatkan wajahnya, bau parfum Jungkook yang kian pekat membuat Jihyo memejamkan kedua matanya

"Kamu cantik" kata Jungkook sambil tersenyum melihat kelakuan Jihyo

"Hya, menjauh dariku!!"

"Hmm"

Cup!! Jungkook segera menjauh setelah mencium singkat bibir Jihyo.

"Kenapa kamu menyukaiku? Kamu suka padaku kan?"

"Entahlah, aku juga..."

"Jaga jarakmu denganku kalau kamu tidak benar-benar menyukaiku!!"

"Putuskan dulu tunanganmu!!"

"Tanpa kamu minta juga aku sudah putus dengannya"

"Baguslah. Apa?!! Kamu sungguh sudah putus? Lalu tadi pagi..."

"Hya, kamu memata-matai ku ya?!"

Jungkook berpura-pura tidak mendengarkan perkataan Jihyo

"Sudahlah, katanya kamu mau mengantarku pulang. Jalankan mobilnya"

"Baiklah nyonya Jeon"

"Siapa yang kamu panggil?"

"Kamu"

"Nama depanku Park bukan Jeon"

"Siapa bilang, sebentar lagi namamu pasti akan berubah"

"Memangnya kamu mau melamarku?"

"Entahlah"

"Menyebalkan!! Pulangkan aku sekarang!!"

"Iya sayang"

"Sayang banyak maunya kan? Pasti itu yang mau kamu katakan!"

"Bukan, sayang tidak peka kalau aku benar-benar sayang"

Jihyo hanya bisa memalingkan wajahnya yang merah kearah kaca jendela mobil setelah mendengarkan kata-kata murahan yang Jungkook katakan.

Vhyokook Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang