"what if" last part

583 88 9
                                    

Jihyo tahu betapa Jaehyun mencintainya, hanya saja dia merasa tidak enak karena membodohi Jaehyun soal perasaannya.

"Apa lagi yang kamu pikirkan?" Jaehyun membersihkan sisa makanan di dekat bibir Jihyo dengan tangannya, fokus wanita itu kini berpindah padanya. "Siapa lelaki tadi, temanmu?"

Jihyo berpikir selama beberapa detik sebelum akhirnya menjawab, "Iya, dia teman kuliah ku." Jaehyun berhenti mengunyah makanannya, dia ingat kalau Jihyo pernah bercerita padanya-wanitanya itu pernah menjalin hubungan untuk waktu yang terbilang lama sebelum akhirnya dia pergi ke Jepang untuk memenuhi panggilan kerja di perusahaan tempat kakak sepupunya bekerja.

"Siapa namanya?" Jaehyun kembali bertanya.

"Namanya Jungkook, kenapa?" Nafsu makan Jaehyun menguap seketika. Dia kembali teringat kejadian dua tahun yang lalu saat pertama kali Jaehyun mengenal Jihyo, wanita itu menangis saat mabuk sambil menyebut nama Jungkook—mantannya.

"Sekarang kamu menginap di mana?" Jaehyun mengusap ujung bibirnya dengan kain yang tertata rapi di atas meja.

"Di rumah Jungkook." Jawaban Jihyo semakin membuat Jaehyun merasa tidak nyaman. Pria itu langsung menaruh alat makannya di atas meja.

"Malam ini menginaplah di hotel bersamaku, aku merindukanmu." Jihyo bisa melihat wajah gelisah Jaehyun, dia mengusap wajah Jaehyun lembut kemudian tersenyum.

"Kamu semakin tampan kalau sedang cemburu." Telinga Jaehyun langsung memerah, sebuah senyuman kembali muncul di atas wajahnya. "Maaf, aku sudah ada yang punya." canda Jaehyun sambil menarik bibirnya membentuk sudut setengah lingkaran sembari menatap Jihyo—kekasihnya.

Malam itu pertengkaran kembali terjadi di rumah Jungkook setelah Jihyo pergi. Jungkook memilih tidur di kamar yang kemarin Jihyo tempati, Jungkook memilih diam menahan semuanya. Sebenarnya ada satu hal yang dirahasiakan Eunha dari Jungkook, alasan Eunha masuk rumah sakit hari itu adalah karena wanita itu dengan sengaja memukuli dirinya sendiri untuk mengancam pria yang ingin putus dengannya. Sayangnya saat Eunha menelpon Jungkook dan menyuruhnya datang, pria itu percaya saja dengan ucapannya, dia bahkan memperlakukan Eunha layaknya wanita yang patut mendapatkan kasih sayang, bukan wanita gila yang selalu terobsesi pada kekasihnya. Eunha melangkahkan kakinya menuju kamar yang Jungkook tempati, dia langsung berbaring dan memeluk erat tubuh Jungkook hingga akhirnya Jungkook berpaling dan membalas pelukan kekasihnya.

Di tempat lain, Jihyo hampir tidak bisa tidur setelah melihat Jungkook mencium mesra Eunha di hadapannya, hatinya saat ini sedang porak-poranda. Semua emosi bercampur menjadi satu dan membuatnya merasa bersalah dan sakit di saat yang sama.

"Kamu belum tidur?" Jaehyun ikut terbangun saat merasakan Jihyo tidak lagi ada di sampingnya.

"Jae, maaf...." Jaehyun berjalan mendekati Jihyo dan memeluk tubuh Jihyo erat sambil meletakkan kepalanya di atas bahu wanitanya.

"Untuk apa? Kamu masih menyukainya?" Sekarang dia mendadak memberi jarak setelah memutar tubuh Jihyo.

"Jae, harusnya aku tidak datang kemari. Hanya karena aku sudah melupakan dia, aku kira aku tidak lagi bertemu dengannya." Jaehyun terdiam, dia masih menatap Jihyo sambil menunggu wanitanya melanjutkan kata-katanya.

"Lalu, mau bagaimana?" Jihyo tidak mampu menjawab pertanyaan yang Jaehyun ajukan padanya, bahkan menatap wajah Jaehyun saja dia tidak bisa. Jaehyun segera mengambil mantelnya yang dia letakkan di atas sofa, pria itu segera melangkah mendekati pintu keluar.

"Besok aku tunggu kamu di bandara. Kalau kamu datang, aku akan melupakan semua yang kita bicarakan hari ini." Jaehyun menutup pintu kamar hotelnya kemudian segera menuju bar, saat ini dia butuh minuman beralkohol untuk menenangkan pikirannya.

Vhyokook Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang