Jihyo kembali menghela nafas panjang saat melihat siapa yang memintanya mendatangi sebuah kamar hotel tempat dia bekerja. Entah kenapa pria bernama Taehyung itu seolah tidak pernah merasa puas menganggunya.
"Sprei ku kotor tolong ganti!"
"Tuan Kim bukannya kamu bisa bilang dari awal, kalau hanya itu masalahnya aku bisa panggilkan bagian room service untuk mengurusnya!!"
Jihyo tersentak saat pria itu tiba-tiba memeluknya dari belakang
"Lepaskan aku atau aku akan berteriak!!"
Jihyo mencoba menyingkirkan tangan Taehyung tapi pria itu semakin tidak terkendali dan mulai meraba tubuhnya hingga akhirnya dia berhasil mengigit tangan Taehyung dan meninggalkan luka yang akan susah dia lupakan. Taehyung membanting tubuh Jihyo diatas ranjang dan menahan kedua tangannya
"Apa yang kamu suka dari Jungkook?"
"Dia pria yang lembut dan tahu caranya memperlakukan wanita tidak seperti binatang buas sepertimu yang hanya suka mempermainkan perasaan orang!!" Jihyo berteriak sambil berontak
Taehyung mulai memandangnya dengan pandangan menggoda, dia mulai mengusapkan kepalanya diatas dada Jihyo
"Berhenti!!"
"Kamu mau kita bermain kasar atau...kita bisa memainkan sesuatu yang bisa membuatmu tidak akan bisa melupakanku karena terlalu menikmatinya"
"Tuan Kim lepaskan aku!! Atau aku tidak akan pernah memaafkanmu!!"
Teriakan Jihyo membuat Taehyung menjadi histeris, pria itu bahkan menghantamkan tangannya pada cermin di kamar mandi setelah memegangi kepalanya. Langkah Jihyo terhenti, bagaimanapun juga dia tidak ingin ada yang mati di tempatnya bekerja apalagi kalau korbannya adalah calon kakak iparnya. Taehyung kini terdiam menatap cermin tanpa bergeming dia membiarkan darahnya mengalir deras, Jihyo langsung melepaskan pita seragamnya dan segera membalut jari Taehyung yang terluka.
"Kenapa masih disini, bukankah kamu membenciku?"
"Jangan salah sangka aku hanya tidak mau calon kakak ipar ku mati di tempat kerjaku"
Taehyung kembali mendorong tubuh Jihyo hingga darah ditangannya berpindah keatas seragam milik Jihyo, tatapan Taehyung berubah melembut saat mencium Jihyo sebelum akhirnya dia terjatuh. Jihyo segera memanggil bantuan karena takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, dia bahkan menunggu Taehyung semalaman karena Jungkook tidak mau mengangkat panggilan dari Jihyo selama beberapa hari belakangan.
Taehyung mulai menggerakkan jarinya yang masih terasa ngilu, dia menatap wajah Jihyo yang kini sedang tertidur didekatnya. Dia bahkan memindahkan tubuh Jihyo diatas ranjang miliknya setelah melepas infus yang tertancap ditangannya. Sekarang dia menatap jauh melewati balkon rumah sakit, sungguh dia tidak pernah suka pada wanita yang mengancam tidak akan pernah memaafkannya. Jihyo membuka matanya perlahan saat merasakan tubuhnya tertidur dengan posisi nyaman
"Hya, apa yang kamu lakukan!!" Jihyo memegang tangan Taehyung yang kini masih berdarah setelah dia melepaskan jarum infusnya
"Pulang sana!! Istirahatlah di rumah" Taehyung menatap Jihyo selama beberapa detik sebelum akhirnya memalingkan wajahnya kearah lain
"Jungkook masih belum membaca pesan yang aku kirimkan"
"Aku bukan anak kecil, atau jangan-jangan kamu..." Taehyung mulai memojokkan Jihyo diantara pembatas balkon
"Minggir, jangan bercanda denganku!!"
Ciuman yang kini melembut membuat Jihyo membeku ditempatnya tapi dia segera menyadarkan dirinya dan mendorong tubuh Taehyung menjauh darinya.
"Apa kamu menyukaiku? Jangan suka padaku karena aku ini calon adik iparmu"
"Haha, suka? Padamu? Apa kamu lupa kalau aku hanya memanfaatkanmu untuk menyakiti adik tiriku?"
"Yah, silahkan saja yakinkan dirimu!"
Jihyo baru berjalan satu langkah menjauh saat Taehyung tiba-tiba menarik tubuhnya kembali mendekat, bahkan kali ini pria itu tidak mau melepaskan Jihyo begitu saja. Taehyung tersenyum saat Jihyo bahkan tidak lagi mendorong tubuh Taehyung menjauh, dia segera berhenti memainkan bibir Jihyo saat dia sadar Jihyo tidak juga melembutkan pandangannya.
"Pergilah!!"
"Hanya sampai besok pagi, aku akan tinggal disini sampai besok pagi"
Jihyo segera masuk kembali kedalam kamar rawat inap Taehyung, Taehyung masuk beberapa menit kemudian hanya saja sekarang suasana jadi lumayan canggung gara-gara kelakuan Taehyung.
"Kamu mau makan apa? Aku mau keluar"
Taehyung hanya diam setelah membaringkan dirinya, dia berbaring membelakangi Jihyo. Jihyo mendekatinya dan mengguncang pelan tubuhnya tapi Taehyung sengaja memejamkan matanya hanya agar Jihyo tidak mengganggunya.
"Ya sudah, tidurlah"
Jihyo menutup pintunya perlahan saat meninggalkan Taehyung sendirian.
.
.Taehyung kembali bangun, dia paling tidak suka menerima kebaikan orang dan memutuskan untuk keluar dari rumah sakit setelah membayar tagihan kamarnya. Jihyo terlihat seperti orang linglung, dia mencari Taehyung diseluruh pelosok rumah sakit saat tengah malam. Dia bahkan mencari diatap hanya untuk memastikan kalau pria gila itu tidak melompat dari atas.
"Permisi, saya mau tanya. Apa anda melihat pria setinggi ini dengan rambut berwarna pirang berjalan lewat didepan sini?"
"Maaf, saya baru saja berjaga di pos jadi..."
"Sudahlah, lupakan saja"
Jihyo berjalan keluar rumah sakit, dia bahkan mencoba menghubungi Jungkook kembali hingga akhirnya seorang wanita mengangkat panggilannya
"Halo?"
"Maaf, bisa saya bicara dengan Jungkook?"
"Tunggu sebentar! Kook ada telfon"
"Hmm" hanya gumaman samar yang terdengar
"Hya, hentikan!! Maaf dia sedang tidur, ada pesan?"
Jujur saat ini Jihyo ingin sekali meneriakkan kata-kata kasar pada wanita yang mengangkat panggilan di ponsel Jungkook yang masih belum resmi berpisah dengannya.
'Dasar wanita jalang, berani-beraninya kamu merebut kekasihku!! Apa kurang stok pria di dunia ini untuk jadi pacarmu?!!'
Tapi nyatanya tak satupun kata yang keluar dari mulut Jihyo hingga wanita itu kembali mengulang pertanyaan yang sama
"Ada pesan untuknya?"
"Tidak ada"
Jihyo langsung melipat tubuhnya dan menangis, hatinya terasa sesak saat mendengarkan suara wanita lain yang mungkin saja sedang menghangatkan tubuh tunangannya diatas ranjang. Dia terus menangis hingga seseorang mendorong pantatnya pelan hingga dia hampir terjungkal kedepan karena posisi anehnya
"Jangan ganggu aku"
Orang iseng itu masih melakukan hal yang sama
"Kumohon, jangan buat aku marah"
Tapi orang itu tidak mau mendengarkan perkataannya dan masih melakukan hal yang sama
"Hya, aku sudah bilang hentikan!!!" Jihyo berteriak seperti orang gila dihadapan Taehyung
Kali ini pria itu segera menarik tangan Jihyo menuju sebuah motel tak jauh dari rumah sakit, dia bahkan membanting tubuh Jihyo diatas ranjang. Jihyo memejamkan kedua matanya pasrah sambil menangis saat Taehyung membuka beberapa kancing bajunya
"Apa kamu menyerah sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Vhyokook Short Story
FanfictionKumpulan cerita pendek dengan main cast Jihyo, Jungkook, Taehyung.