"dare" last part

1.1K 115 5
                                    

"Mana uang ku?" Jihyo menodongkan tangannya pada pria yang selama ini menjadi tunangannya

Pria itu memberikan selembar cek pada Jihyo

"Hyo..."

Jungkook melihat Jihyo dengan pandangan bingung

"Kenapa, kamu pikir aku benar-benar menyukaimu setelah apa yang kamu lakukan waktu itu padaku?"

"Jihyo sayang aku pergi dulu"

Pria bernama Sehun itu mencium Jihyo dengan panas dihadapan Jungkook yang masih membeku hingga akhirnya amarah Jungkook tersulut. Dia memukul wajah Sehun hingga Jihyo menahannya, Jungkook langsung membuang tangan Jihyo yang kini menyentuh lengannya.

"Jangan pegang aku!!!"

Jihyo segera membantu Sehun berdiri, kali ini dia memulangkan mantan tunangannya itu.

"Hyo, obati lukaku"

"Obati saja sendiri!"

Jihyo langsung pergi tanpa memperdulikan Sehun yang kini berteriak memanggilnya. Jujur dia melakukan hal seperti itu hanya agar Jungkook merasakan apa yang dia rasakan saat itu, tapi sekarang setelah melakukan hal yang sama bukannya dia merasa lega dan bahagia. Hatinya ikut merasa hancur

"Jungkook ah..."

************************************

Sudah hampir seminggu ini Jihyo ditukar posisinya dengan sekretaris Direktur pemasaran. Jungkook terus bersikap dingin padanya, dia bahkan tidak mau makan satu meja dengan Jihyo padahal sebelumnya dia selalu memilih duduk disamping Jihyo.

"Aku sudah selesai!"

Beberapa orang mulai melihat kearah Jungkook yang terlihat marah pada Jihyo. Sudah berulangkali Jihyo mencoba bicara pada Jungkook tapi dia bahkan tak mau membaca pesan dari Jihyo dan langsung membuangnya dari memori ponselnya.

Hari itu, Jihyo sudah menyiapkan surat pengunduran diri yang akan dia serahkan pada Jungkook. Dia mengetuk pintu kantor Jungkook setelah berbicara pada Sekretaris Lee, tanpa bicara dia menaruh amplop ditangannya diatas meja Jungkook

"Apa ini?"

"Surat pengunduran diri"

Jihyo masih berdiri dihadapan Jungkook, membuat pria yang kini menyandarkan kepalanya pada kursi kebesarannya itu kembali bertanya

"Ada perlu apa lagi?"

"Seperti itulah yang aku rasakan dulu saat aku tahu aku tidak lebih dari sekedar bahan taruhan dengan temanmu. Kamu bahkan bilang aku hanya sekedar tempat persinggahan sementara karena kamu sudah menggambil apa yang kamu perlu" Jihyo menahan air matanya dihadapan Jungkook

Selama ini tak pernah terbesir didalam pikiran Jungkook kalau Jihyo mengetahui soal taruhan itu.

"Maaf sudah melukai mu, tapi asal kamu tahu aku tidak bisa tertawa lepas saat melihat wajah kesal mu karena aku tahu perasaanmu padaku sudah berubah. Selamat tinggal Jungkook ah, semoga kamu bahagia dengan wanita pilihanmu"

Jihyo buru-buru berlari menuju toilet wanita dan menangis disana, entah kenapa mengucapkan salam perpisahan pada Jungkook menjadi hal terberat yang dia lakukan selama hidupnya. Jihyo segera kembali ke mejanya tapi dia melihat ada yang aneh, sebuah jejak kelopak bunga mengarahkannya kembali menuju ruangan Jungkook. Yang lebih aneh adalah kantornya mendadak sepi seolah tak berpenghuni. Dengan ragu Jihyo membuka pintu ruangan Jungkook

"Pak..."

Tak ada jawaban dari Jungkook, dia segera memutar tubuhnya karena merasa tidak enak kalau ada seseorang yang melihatnya masuk sendirian disana tapi...langkahnya terhenti saat melihat Jungkook kini berlutut dihadapannya

"Mau kah kamu jadi teman yang akan selalu ada disampingku selamanya hingga maut memisahkan kita"

"Jungkook ah, aku...sudah menyakitimu"

Jungkook segera berdiri dan memeluk tubuh Jihyo saat Jihyo tak lagi bisa menahan tangisnya

"Aku memerlukan seorang wanita yang bisa membalas ku dan menyadarkan aku saat aku melakukan kesalahan. Park Jihyo..."

"Aku mau" bisik Jihyo malu

***************the end**************

Vhyokook Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang