chapter 14

135 22 0
                                    

Setelah berganti baju Jungkook mengajak Loona ke kantin. Tahu gadis itu pasti belum sarapan pagi ini Jungkook memilih memesan 2 porsi bibimbap dan segelas susu strawberry namun saat Jungkook tengah memesan Loona memegang lengan kekar pria itu.

"Koo, aku sudah sarapan tadi" ucap Loona dengan nada sendunya.

Jungkook menolehkan kepalanya tak percaya "Eoh? Tumben sekali" sahut Jungkook kemudian kembali memesan makanannya sendiri namun ia mengganti yoghurt untuk Loona.

Usai memesan Jungkook membawa Loona ke kursi pojok di kantin. Ia tak ingin ada yang mengganggunya apalagi ada fans yang mendadak datang dan minta berfoto bersamanya. Sungguh itu menjengkelkan.

"Kau sepertinya sudah menjadi primadona kampus ini?" Tanya Loona seraya membuka kemasan yoghurt strawberrynya.

"Menjadi tampan dan multitalenta adalah takdirku" jawab Jungkook percaya diri disambut tarikan lembut pada surai hitamnya oleh si gadis.

"Kau benar sudah sarapan? Apa nenekmu benar-benar mengubah pola makanmu sekarang?" Tanya Jungkook sembari melahap makanannya.

Rasanya ia akan menghabiskan 3 porsi nasi sekaligus hari ini. Ia benar-benar letih namun hatinya yang begitu bahagia hingga membuatnya sulit mengontrol asupan makanannya. Itu semua tentu saja karna gadis dihadapannya telah kembali.

Loona tiba-tiba terdiam. Wajahnya berubah sendu bahkan Jungkook bisa melihat kelopak mata gadis itu mulai tergenang cairan bening disana.

Jungkook menelan suapannya bulat-bulat melihat ekspresi tak terbaca Loona. melihat gadis itu menampakkan wajah sendunya adalah hal yang jarang sekali terjadi. Bahkan Jungkook bisa menghitungnya dengan jari. Gadis ini tak mudah menumpahkan kesedihannya begitu saja. Bahkan Jungkook ingat ketika kaki gadis itu terkilir saat berolahraga ia sama sekali tak menampakkan wajah sedihnya, ia berusaha menyembunyikan tangisnya dengan menggantinya dengan tawa.

"Ada apa? Katakan padaku?" tanya Jungkook setelah meletakkan sumpitnya dan membelai pipi Loona berusaha menenangkan.

Min Loona kini berhasil membuat seorang Jeon Jungkook bertambah panik ketika ia melihat bulir-bulir air mata menetes tak terelakan membasahi pipinya. Jungkook pun bergegas pindah tempat duduk dan memposisikan dirinya disamping Loona.

Ada yang tidak beres, batin Jungkook

Menangkup wajah cantik Loona Jungkook kemudian menyelipkan anak rambut yang menghalangi wajah Loona kemudian memegang kedua tangan si gadis guna menenangkannya.

"Loona, ada apa? Katakan padaku? Aku mohon" pinta Jungkook dengan suara lirihnya.

Loona menghapus air matanya dan memberanikan diri menatap hezel coklat pria bermarga Jeon itu.

"Kookie, aku sudah menikah tapi aku tidak mencintai pria itu" ucap Loona disela-sela Isak tangisnya berhasil membuat Jungkook diam tergidik.

Seperti terhempas dari ketinggian. Hati Jungkook menyeruak sesak mendengar kalimat Loona. Alam sadarnya berusaha mencerna kata-kata Loona. Ia masih berusaha tidak menelan kalimat itu bulat-bulat. Mungkin saja Loona sedang mengerjainya.

"Loona, jangan bercanda ini tidak lucu" omel Jungkook seraya meringis.

Loona memukul dada bidang Jungkook dengan tetesan air mata yang tersisa "Aku tidak bercanda. Aku sudah menikah dengan seorang pria yang aku tak mengenalnya" ucap Loona kembali terisak.

"Kenapa? Kenapa bisa? Jelaskan padaku?" Tanya Jungkook bingung.

Gadis itu kemudian menutup wajahnya dengan kedua tangan dan kembali menangis. Terlihat sangat frustasi bahkan Jungkook hanya bisa terdiam. Lidahnya terasa keluh dan otaknya Seakan berhenti berputar.

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang