Yoongi berdiri didepan kamar sang istri dengan tangan kanan membawa laptop dan tangan kiri membawa segelas air putih. Entah kerusuhan apa yang istrinya buat didalam kamar pasalnya gadis itu tak kunjung membukakan pintu kamarnya. Dan benar saja tak beberapa lama kemudian sang istri menyembulkan kepalanya, membuka pintu dan membiarkan Yoongi masuk.
Yoongi memberikan segelas air pada Loona. Gadis itu setengah berlari kembali ke dalam kamar mandi. Sungguh jika melihat Loona dengan tingkahnya saat ini, ia jadi merasa hidup bersama anak remaja. Sibuk dengan dunianya, suka berlari, kadang diam, kadang merengek, kadang banyak tanya dan itulah Loona. Yoongi acuh, ia sudah cukup letih hari ini dan membiarkan Loona dengan dunianya adalah opsi yang tepat untuk menjaga kewarasanya.
Yoongi mendudukan dirinya di atas ranjang Loona lalu menyandarkan tubuhnya pada dashboard ranjang, meluruskan kaki dengan laptop diatas pahanya. Ia harus mengerjakan beberapa hal yang tidak sempat ia kerjakan di kantor.
Ketika fokus Yoongi tertuju pada layar laptop tiba-tiba Loona keluar kamar mandi dengan kaki menghentak lantai kesal. Wajah cemberut, rambut yang basah seperti habis kehujanan dan salah satunya tangannya menggenggam hairdryer siap mengadu.
"Kenapa?" Tanya Yoongi seperti tahu bahwa gadis itu tengah menghadapi masalah besar.
"Yoon, ini menyebalkan!" Keluhnya seraya memperlihatkan hairdryer na'as disana dengan kabel terseret-seret. Entah apa yang sudah Loona lakukan pada hairdryer miliknya.
'rip hairdryer'
Yoongi tersenyum seraya menghela napas. Ia letih namun melihat Loona mengaduh seperti ini membuatnya gemas sendiri. Tuhan, bagaimana cara mempertahankan hormon Yoongi agar tidak meletup saat bersama gadis ini?
Yoongi bangkit dari tempat tidur setelah menyingkirkan laptopnya. Ia meraih hairdryer berwarna putih miliknya, mengecek bagian mana yang Loona anggap menyebalkan lalu berjalan menuju meja belajar. Tangannya terulur menyambungkan kabel hairdryer dengan stopkontak lalu menekan tombol bertuliskan 'On'
"Masih menyala lalu dimana yang menyebalkan?" Tanya Yoongi bingung.
Loona duduk di sisi tempat tidurnya, masih dengan wajah bak kain kusut "Anginnya tiba-tiba kencang. Aku kaget" kesal Loona membuat Yoongi menahan senyumnya susah payah.
Loona dan hairdryer memang tak pernah akur, Yoongi mengakui itu.
"Sini" panggil Yoongi lembut. Loona pun menurut, menghampiri sang suami seakan tidak ikhlas ia akan kembali berhadapan dengan musuh terbesar dalam hidupnya.
Sebenarnya Loona bisa saja menunggu rambutnya kering atau mengipasi rambutnya dengan salah satu buku miliknya namun malam ini ia mengantuk dan tak ingin tidur dalam keadaan rambut yang basah. Pernah Loona melakukan hal itu dan berakhir kepala pusing saat ia terbangun.
Yoongi memperlihatkan beberapa tombol pada ganggang hairdryer dengan angka 1 sampai 3 tertera disana "Jika kau memakai ini setelah kau hidupkan jangan langsung tekan tombol 3 mulai dari tombol 1. Jika sudah mulai nyaman kau bisa menaikkan menekan tombol 2 lalu 3 perlahan, seperti ini" jelas Yoongi diangguki Loona. Gadis itu terlihat komat kamit menghafal apa yang baru saja Yoongi jelaskan.
Bukannya memberikan hairdryer pada Loona, Yoongi malah memutar tubuh sang istri menghadap standing mirror. Ia kembali menghidupkan Hairdryer dan mengarahkan pada rambut basah Loona sambil berucap "Jika kau kesulitan minta aku untuk membantumu"
"Ini hanya tentang hairdryer"
"Walaupun hanya hairdryer tapi ia mampu membuat wajahmu seperti itu" tunjuk Yoongi dari pantulan cermin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze
FanfictionPark Loona. Gadis yang hanya memiliki seorang sahabat bernama Jeon Jungkook dihadapkan sebuah pilihan sulit. Bisakah ia memilih antara menjalani kehidupan baru bersama Min Yoongi atau kembali bersama Kim Taehyung Start 11 Oktober 2020 End 11 Juni 20...