Chapter 38

104 20 1
                                    

Yoongi menggeliat, merenggangkan tubuhnya yang terasa pegal karna sudah beberapa jam duduk di depan meja kerjanya. Jam sudah menunjukkan pukul 11.30 Yoongi sebenarnya malas untuk pergi ke dapur guna mengisi perut yang sejak semalam tak terisi apapun. Ya, ia bekerja lembur beberapa hari belakangan ini dan lembur mengerjakan project baru YG Crop dengan TH Crop yang bergerak di bidang pariwisata.

Seharusnya ia hari ini masuk namun karna di kantor tak ada sesuatu hal yang penting yang mengharuskan ia sendiri untuk turun tangan Yoongi memilih bekerja dirumah. Membiarkan Hoseok sang sekretaris menghendle pekerjaan kantor yang lain.

Pria pemilik kulit pucat itu berdiri kemudian berjalan menuju jendela lalu membuka tirainya. Ia kembali merenggangkan otot-otot tubuhnya. Masih menggunakan piyama birunya Yoongi keluar dari genius lab.

"AJUMMA" panggil Yoongi.

Hening.

Aish, Yoongi lupa bilang pada wanita paruh baya itu bahwa ia tidak ke kantor hari ini. Shin Ajumma pasti mengira ia sudah dikantor pagi-pagi buta dan saat ini ia tengah di kebun belakang.

Terdengar suara benturan lantai dengan telapak kaki cukup kuat mendekat. Yoongi pikir awalnya itu Shin Ajumma tapi mana mungkin Shin Ajumma bisa berlari seperti itu.

Dan benar saja, ternyata itu bukan Shin Ajumma tapi sang istri yang kini terlihat berlari seperti mobil remote control yang berbelok tajam berhasil di tangkap netra Yoongi.

Loona berlari kencang kearahnya menabrakkan dirinya dengan sengaja ke tubuh Yoongi dan tentu saja Yoongi berhenti seketika. Ia bingung. Kerasukan setan apa Loona pagi ini?

"Kenapa? Ada apa?" Tanya Yoongi bingung berusaha untuk tetap tenang. Matanya berusaha melihat apa yang mengejar sang istri sampai berlari bak banteng mengamuk.

Nafas Loona terengah-engah "Sstttt" isyarat Loona dengan jari telunjuk kanan yang ia letakkan di mulut Yoongi dan tangan yang lainnya langsung menarik tangan Yoongi kembali menuju Genius Lab.

"Ada apa? Kau baik-baik saja? Siapa yang mengejarmu?" Tanya Yoongi saat sang istri berusaha memasukan password pintu genius lab tergesa-gesa namun matanya menatap lorong ujung dimana Loona tadi muncul. Seakan orang yang mengejarnya sebentar lagi akan muncul.

Bip

Setelah pintu Genius Lab terbuka Loona menarik Yoongi masuk. Ia bersandar di pintu dengan napas yang terengah-engah. Mengelus dadanya beberapa kali berusaha mengatur kembali napasnya sementara Yoongi menatapnya penuh tanda tanya.

"Ada apa? Siapa yang mengejarmu?" Tanya Yoongi sesekali melihat kedua tangan mereka yang masih tertaut.

Entah Loona terlalu nyaman menggenggam tangannya atau ia lupa tapi apapun itu Yoongi senang. Ada letupan aneh dalam dada yang membuat Yoongi berusaha keras memasang wajah datar. Mereka baru bertemu setelah kejadian ice cream sepekan lalu. Boleh Yoongi jujur, Yoongi rindu tapi tetap harus menjaga image-nya.

"Kau tidak ke kantor?" Tanya Loona dengan kerutan di dahi serius, sangat serius.

"Aku malas" jawab Yoongi acuh.

"Aish!!" Keluh Loona sambil menarik ujung rambutnya frustasi.

"Kenapa?" Kali ini Yoongi yang dibuat bingung dan ikut mengerutkan keningnya.

"Kau tak mengecek ponselmu?"

Yoongi menggeleng "Ponselku mati"

Jawaban Yoongi kembali membuat tingkah sang istri menjadi lebih aneh. Ia menghentakkan kakinya kesal lalu berbalik badan memukuli pintu Genius Lab seperti anak kecil yang terkunci.

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang