Chapter 52

98 19 0
                                    

'Aku mencintaimu, Min Loona'

Sial!!

Loona berdecak, menarik ujung rambutnya kesal namun kaki jenjangnya terus melangkah memasuki gedung YG Crops. Sudah 2 hari ini kata-kata itu berhasil membuat Loona sulit tidur, sulit makan, sulit beraktivitas, sulit segalanya. Seakan-akan semua hal dihadapannya berubah jadi Yoongi. Yoongi dengan senyum manisnya dan kecupan aneh yang memicu getaran tak wajar pada seluruh saraf Loona. Loona tak ingin memikirkan apa yang Yoongi katakan dan kecupannya juga tak ingin mengingat semua hal berbau Yoongi namun rasanya mustahil. Pria itu jauh, ia sedang melakukan perjalanan bisnis ke Jepang namun nyatanya Yoongi terasa begitu dekat. Mengitari setiap waktu yang Loona miliki tanpa permisi. Ia menelepon Loona dalam sehari bisa lebih dari lima kali bertanya dengan suara yang begitu manis bak gulali.

Sudah sarapan belum?

Makan siang apa?

Jangan lewatkan makan malammu?

Bagaimana kuliahmu?

Apa dosennya menyulitkanmu?

Apa ia bisa mengerjakan tugasnya?

Tak hanya itu Yoongi juga melarang Loona mengikat rambutnya, melarang Loona memakai rok dan larangan-larangan lainnya yang terkesan aneh seperti jangan lepas alas kakimu dimanapun kau berada atau jangan keluar rumah dengan rambut basah.

Kesal dengan semua pertanyaan dan larangan Yoongi akhirnya Loona memilih tak mengangkat telponnya tapi bukan Yoongi namanya jika tidak kebal. Bagi Loona Yoongi seperti ninja, ia punya banyak jurus, punya banyak siasat yang membuat Loona ingin rasanya menyamar jadi bunglon. Pantas saja pria itu bisa menjadi CEO di perusahan sebesar YG Crops. Loona terlalu menganggap remeh si pria es itu. Seperti saat Loona mengabaikan semua telpon, ia malah menghujani Loona dengan berbagai pesan.  Yoongi bahkan punya operator seluler yang diperuntukkan hanya untuk Loona. Dan operator pesan itu adalah Kim Namjoon. Dalam hati Loona sudah menyumpah serapahi Yoongi, ingin sekali mengutuk pria itu jadi batu. Tega sekali ia membuat Namjoon harus mendatangi Loona dengan wajah lelah dan memelas setiap kali Loona tak membalas atau mengangkat telponnya

'Loona, apa kau sudah membuka ponselmu?',

'Loona, tuan Suga mengirimi pesan?'

dan pernah Yoongi membuat pria berlesung pipi itu berlari dari ruang pemotretan ke ruang ganti hanya untuk memberikan panggilan Yoongi lewat ponselnya. Oh, sial! Loona ingin sekali menggantung pria itu di Namsan tower.

Drrrttt . . .

Getar ponsel Loona menyadarkan lamunan gadis itu ke dunia nyata. Ia hanya menatapi layar ponsel yang diberi nama 'Makhluk itu!'. Karbondioksida menguar panjang dari hidung mungil gadis itu pasalnya ini sudah kesekian kali Yoongi menelponnya. Jika tidak sayang, ia mungkin akan membuang benda penangkap sinyal itu sejak 2 hari yang lalu.

Sambil melangkah memasuki lift Loona menggeser icon berwarna hijau disana.

'Hallo'

'Kau bekerja?'

'Kau sudah tahu aku bekerja hari ini'

'Jam berapa selesai?'

'Malam mungkin. Kenapa?'

'Aku hari ini pulang'

'Lalu?'

'Kau tidak ingin menjemput suamimu di bandara?'

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang