Jemari lentik Loona terulur melipat potongan leher baju Jungkook yang menutup sebagian lehernya sementara sang idol membantu Loona merapikan lipatan bajunya sambil terus menatapi wajah cantik gadis dihadapannya. Berapa kali Jungkook tersenyum mendapati kening berkerut Loona saat gadis itu kesulitan mencari setelan yang pas untuknya.
Jauh sebelum hari ini Jungkook baru menyadari selama ini sepasang matanya selalu mengikuti kemana gadis itu pergi. Seperti Loona adalah matahari dan Jungkook adalah bumi, ia setia berputar pada orbitnya lagi dan lagi. Seperti seorang ibu yang melihat wajah bayinya tengah tertidur pulas dan begitu betah memandanginya tanpa mau rela melepaskannya. Jungkook tak pernah bosan memandangi Loona.
"Kenapa kau terlambat?" Tanya Jungkook membuka suara.
Loona menggulung dengan cekatan lengan baju Jungkook hingga siku sesekali matanya teralih menatap wajah Jungkook. Ini pertama kalinya Loona datang terlambat. Gadis itu biasanya datang satu jam sebelum pemotretan dimulai. Mengecek pakaian dan atributnya sebelum Jungkook gunakan hingga meminimalisir kesalahan yang mungkin akan terjadi. Loona terbiasa bekerja perfeksionis.
"Aku sudah ada disini sebelum jam makan siang. Yoongi memintaku untuk memilih pakaian yang akan di kenakan oleh para model untuk iklan parfum" jelas Loona diangguki pelan Jungkook.
"Jadi sekarang kau ditugaskan dibagian periklanan juga?" Tanya Jungkook penuh selidik.
Loona tersenyum lalu menggeleng pelan. Ia juga tidak tahu kenapa sang suami jadi menambahkan beban pekerjaannya. Namun Loona tidak masalah. Sudah untung Yoongi mau menyepakati perjanjian "Tidak. Mungkin Yoongi hanya ingin menguji seberapa layak aku sebagai stylish perusahannya"
Jungkook terkekeh lalu mengusak poni Loona gemas. Loona tidak mengaduh kesal, ia masih sibuk menata pakaian Jungkook "Kalian sekarang terlihat lebih dekat?"
"Benarkah?"
"Hmm. Apa komunikasi kalian sudah lebih baik?"
Loona mengerutkan keningnya, memutar bola matanya malas lalu diam sesaat berfikir "Pertanyaanmu setara dengan ujian masuk universitas negeri" kembali Jungkook tertawa.
"Apa hidup bersama Yoongi semenyulitkan itu?" Tanya Jungkook penasaran. Menjadi saksi kehidupan Loona membuat Jungkook mencemaskan gadis itu terlebih ia tahu bagaimana track record pimpinan agensinya dari cerita Namjoon dan beberapa staff.
Yoongi menikah saat ia tengah menjalin kasih dengan seorang wanita. Dan inside penamparan pria Min itu yang disaksikannya Jungkook membuat Jungkook semakin yakin Loona menikahi pria yang berbahaya.
"Hidup dengannya bisa terasa rumit atau sebaliknya"
"Jadi kau mau bilang Yoongi sejenis rumus fisika?" Pertanyaan retorik itu mengudara bersamaan tawa Jungkook.
Alih-alih kesal Loona tergelak mendengar ucapan khonyol Jungkook. Ia memukul lembut dada bidang sang idol dan Jungkook yang ikut terkekeh sambil menahan pukulan Loona dengan tangannya. Ya, Loona sepakat dengan teori Jungkook. Hidup bersama Yoongi memang seperti tengah belajar molekul-molekul alam semesta.
"Tempo hari aku menjenguk Appa dan bertemu Jimin Hyung. Kau tahu, ia memintaku untuk menjadi agen CIA keluarga Park" jelas Jungkook berbangga diri.
Kening Loona berkerut "CIA? Kook, jangan macam-macam kau sekarang idol dan apapun prilakumu pasti disorot publik" nasihat Loona. Memang selain menjadi stylish Loona kerap mengemban tugas sebagai tim penasehat Jungkook. Laki-laki itu kadang lupa dirinya sudah terkenal dan memiliki fans dimana-mana.
"Jiminie Oppa jika bersamamu kenapa hobby sekali bergosip" oceh Loona.
"Karna kau tidak asyik diajak bergosip. Jadi Hyung lebih memilihku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze
FanfictionPark Loona. Gadis yang hanya memiliki seorang sahabat bernama Jeon Jungkook dihadapkan sebuah pilihan sulit. Bisakah ia memilih antara menjalani kehidupan baru bersama Min Yoongi atau kembali bersama Kim Taehyung Start 11 Oktober 2020 End 11 Juni 20...