Chapter 33

102 21 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 21.47 Yoongi baru saja sampai dirumah setengah jam yang lalu. Ini sudah menjadi kebiasaan barunya selama hampir sebulan ini. Pria bermarga Min itu kerap mengecek sang istri didalam kamar sebelum menuju kamarnya sendiri.

"Masih banyak?" Tanya Yoongi disambut anggukan sang istri yang setia berkutat di kasurnya dengan buku-buku bertebaran dan kacamata yang melorot sampai hidung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masih banyak?" Tanya Yoongi disambut anggukan sang istri yang setia berkutat di kasurnya dengan buku-buku bertebaran dan kacamata yang melorot sampai hidung.

Yoongi menghela napas panjang. Ia mendudukan dirinya disamping sang istri setelah meletakan secangkir coklat hangat diatas nakas. Gadis itu jarang menggunakan meja belajarnya dan lebih senang belajar diatas tempat tidur atau diatas karpet lantai. Jika ditegur oleh Yoongi kenapa tak menggunakan meja belajarnya, Loona akan menjawab meja belajarnya sempit ia tidak leluasa bergerak.

Ok, mungkin nanti Yoongi akan membuatkan meja belajar Loona seukuran meja rapatnya dikantor. Agar Loona bisa sekalian guling-gulingan diatasnya.

Udara yang berhembus dari jendela kamar Loona membuat Yoongi menengguk salivanya kasar saat rambut Loona yang tercepol asal hingga menampakkan leher putih jenjangnya berayun-atun menyapa jiwa kelelahan Yoongi menimbulkan desiran kuat dalam dada. Sungguh menggoda iman.

"Yoongi, aku memesan paket tapi menggunakan nomor ponselmu. Jika jasa pengantaran menelpon tolong angkat yaa" ucap Loona tanpa menoleh.

"Kenapa harus memakai nomor ponselku?" Tanya Yoongi.

"Kau kan yang punya rumah ini" jawab Loona.

"Tapi kau istriku, kau juga pemilik rumah ini"

Loona mengerutkan keningnya menatap Yoongi heran "Aku hanya istri sementaramu jika kau lupa"

Ok, baiklah biarkan saja Loona dengan statementnya. Hari ini Yoongi begitu lelah, ia tak ingin berdebat dengan Loona.

Yoongi menunjuk sebuah jawaban yang sudah Loona tulis dalam bukunya "Ini salah rumus"

Loona mengalihkan atensinya menatap apa yang Yoongi tunjuk "Memang harusnya pakai rumus yang mana?" Tanya Loona polos.

Yoongi meraih buku tulis Loona dan meletakkan di paha kirinya sedangkan tangan yang lainnya mengambil buku paket Loona mulai membolak-balikkan lembarannya mencari rumus yang sesuai. Loona mendekat, merapatkan tubuhnya di lengan kiri Yoongi hingga Yoongi bisa mencium shampoo yang gadis itu gunakan. Sedangkan Loona fokus dengan lembaran demi lembaran yang Yoongi buka sementara Yoongi fokus agar tidak oleng karna daya magnet tubuh Loona.

Berdekatan dengan gadis itu tak baik untuk kesehatan jantung Yoongi. Rasanya Yoongi jadi lemah jika sudah menghirup aroma sang istri. Seperti otak normal Yoongi yang meneriakkan 'ayo peluk, istrimu Min Yoongi!', 'ayo, cium istrimu Yoon'

Yoongi mengeleng pelan berusaha mengenyahkan pikiran-pikiran liarnya "Kau harus memakai rumus yang ini" ucap Yoongi seraya memperlihatkan sebuah rumus dalam buku Loona.

"Bagaimana caranya?" Tanya Loona tak mengalihkan perhatian dari buku.

Yoongi menghela nafas panjang sebelum menghapus jawaban Loona kemudian mulai menulis jawaban yang benar pada buku sang istri seraya menjelaskan.

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang