Chapter 29

97 21 4
                                    

Loona baru saja selesai mengerjakan tugas kuliahnya. Ia bangkit dari kursinya dan menghampiri Yoongi. Tak terduga seutas senyum mengembang dari bibir mungil gadis itu kala melihat sang suami yang tengah terlelap dengan mulut sedikit menganga karna menunggunya menyelesaikan tugas.

Dari sudut ini Yoongi benar-benar menggemaskan, puji Loona.

Alih-alih membangunkan gadis itu malah duduk disisi Yoongi. Tangannya terangkat untuk melihat sebuah cincin yang melingkar indah disana.

"Kau adalah pria yang pertama kali mengikatku dengan cincin tanpa cinta. Mungkinkah kau bisa mencintaiku? Dan apa aku bisa membuka hatiku untukmu? Aku pikir itu adalah hal yang mustahil Min Yoongi dan aku takut terluka" lirih gadis itu dengan tatapan yang menerawang jauh.

"Sangat takut terluka" ulang Loona menundukkan wajahnya.

Sebuah rasa sakit yang sudah ia kubur lama kini kembali berdenyut dalam rongga dadanya. Loona membenci ini. Orang yang meninggalkan luka itu sudah bertahun-tahun pergi namun rasa sakitnya masih terasa sama ketika ia mengingat kepingan memori masa lalu itu.

Tak ingin hanyut kembali dalam ingatan masa lalunya Loona melangkahkan kaki menuju kamar mandi setelah mengambil 1 stel baju yang ia akan pakai untuk pergi.

Setelah siap gadis berambut hitam panjang itu bergegas membangunkan Yoongi. Pria itu mengerjap lucu seperti kucing yang baru bangun dari tidurnya. Cara membuka mata yang menurut Loona itu seperti slow motion bak film-film di tv

"Kau sudah selesai?" Tanya Yoongi bangkit duduk dengan suara serak

Loona mengangguk kembali duduk disisi Yoongi.

"Kau wangi sekali, kau menghabiskan berapa botol sampo?" komentar Yoongi.

Padahal pria itu baru bangun kenapa otaknya selalu ingin membuat jengkel istrinya.

Loona yang tadi sedang memainkan ponselnya memutar bola matanya malas "Bukankah bagus jika aku wangi. Paling tidak aku tak membuat suamiku malu saat berjalan bersamaku"

Yoongi tertawa. Sebenarnya Yoongi tidak bermaksud menyinggung Loona tapi ia ingin mengatakan bahwa ia menyukai aroma yang mencuat dari tubuh istrinya itu namun sayangnya yang keluar malah seperti sindiran.

Yoongi puncak kepala Loona sambil tertawa berbanding terbalik dengan Loona yang menggerutu sebal karna Yoongi membuat rambutnya kembali berantakan.

Tak perlu menunggu lama menunggu Yoongi bersiap. Pria itu hanya mengambil sweater dan topi hitam kebanggaannya. Pernah Loona berfikir tentang pakaian Yoongi yang nyaris hampir semua hitam dan putih. Apa pakaiannya semua berwarna hitam putih atau Yoongi alergi dengan warna selain warna putih dan hitam. Oh tidak-tidak kadang juga Yoongi memakai kaos berwarna abu-abu, tolong garis bawahi bagian ini!

Mereka sampai di tempat wisata kuliner Hongdae yang cukup ramai karna mengingat ini adalah Sabtu malam. Sepasang hezel coklat milik istri Min Yoongi itu berbinar jenaka menjelajahi setiap kedai makanan yang berjajar rapih sepanjang jalan. Loona menyukainya dan itu terekam jelas dalam netra Yoongi. Lelaki itu tak henti-hentinya tersenyum melihat Loona.

"Yoongi, kau mau apa?" Tanya Loona antusias tanpa melihat Yoongi namun tangannya tanpa sadar menarik jaket Yoongi untuk mendekat.

Yoongi melirik sekilas kedai cumi bakar yang menyita antensi sang istri "Cumi bakar" jawab Yoongi.

Loona menjentikkan jarinya "Setuju. Ayo!" Ajak Loona kemudian pergi sambil berlari riang.

Yoongi hanya diam melihat sekelilingnya sedangkan Loona sibuk memesan. Setelah cumi bakar berhasil ia dapatkan Loona mengajak Yoongi duduk disebuah kursi taman yang disekelilingnya di hiasi lampu hias.

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang