Bel pulang pun berbunyi. Loona merapikan alat tulisnya dan bergegas keluar kelas. Gadis itu berjalan tertatih sepanjang lorong kelas karna luka pada lututnya masih terasa nyeri dan perih ditambah celana panjang Jungkook yang kebesaran hingga membuatnya kesulitan berjalan.
tak ingin meratapi nasib ia harus berjuang hari ini karna kelasnya berada di lantai 2 dan butuh waktu yang cukup lama untuk sampai di halte bus karna luka kakinya dan celana Jungkook yang tidak bisa diajak berkompromi.
Beruntung sebelum kelas selesai ia sudah meminta Jimin untuk tidak menjemputnya hari ini dengan alasan kerja kelompok. Jimin pun percaya. Loona masih terus memutar otaknya tanpa letih memikirkan bagaimana caranya pulang tanpa ketahuan oleh keluarganya padahal gedung lorong sekolah sudah sepi.
Gadis itu menarik rambutnya frustasi hingga kekehan beberapa orang gadis dihadapannya membuatnya berhenti.
"Kau terlihat kacau Park Loona!" Ucap seorang gadis dengan pita pink yang terselip cantik pada rambutnya.
Loona diam tergidik ngeri.
Oh, tidak! Cobaan apalagi sekarang Tuhan, teriak batin Loona.
Loona memutar tubuhnya 180 derajat dan mendapati 3 sosok gadis seusianya dengan senyum menyeringai.
Bulu kudu Loona meremang. Astaga, gadis-gadis ini ternyata lebih menyeramkan dibandingkan hantu valak.
Walaupun ia baru 2 Minggu berada di sekolah ini namun ia mengingat gadis ini. Yaa, ia Lisa Lim teman sekelasnya dan 2 orang lagi yang tengah menunjukkan seringai tepat dibelakang Lisa, Loona tidak mengenal mereka.
Loona membenci hal ini. Dirinya bahkan tak melakukan hal apapun disekolah barunya tapi entah kenapa kebanyakan gadis disekolah itu seakan mendadak ingin membunuhnya.
Apakah ini berkaitan tentang pacar Bae Irene yang menyukainya?
Aish, Loona mengutuk pria itu dalam hati. Niat baik berbuntut penyiksaan! Padahal ia tak mengenal pria itu namun bagaimana bisa Irene dan satu sekolah memusuhinya hanya karna pria sialan itu mengatakan ia menyukai Loona? Apakah menjadi cantik adalah Musibah? Atau rasa cemburu buta Irene?
Loona menghela nafas panjang berusaha menumpuk puing-puing tenaga yang tersisa. Melihat Tak ada tanda-tanda Loona akan menjawab Lisa pun mendekat.
Gadis dengan kaki jenjang bak seorang model dan rambut hitam panjang itu mendorong tubuh Loona hingga ia membentur dinding. Jemarinya menarik rambut Loona kasar hingga membuat Loona meringis kesakitan.
"Aku tahu kau berbohong kepada Song sseam, Park Loona? Apa kau sedang menggoda Jungkook hingga membuatnya rela membiarkan dirimu memakai seragamnya? Kau benar-benar membuatku gerah hari ini? Tak cukupkah hanya kekasih Irene yang kau rayu?" Cerca Lisa penuh penekanan.
Lagi-lagi Loona hanya diam tak ada tanda-tanda gadis itu akan menjawab.
Oh jadi kali ini karna si tentang! Rutuk Loona.
"Jungkook milikku? Jangan coba-coba untuk men..." Ucap Lisa terpotong.
"Lepaskan tanganmu!" teriak seorang diujung lorong dengan mata yang memerah.
Pria dengan seragam olahraganya dan tas yang tersampir dibahu kanannya menatap tajam ke arah Lisa. Nafasnya memburu saat ia berjalan mendekati ketiga gadis itu. Tatapannya tak terlepas dari sosok gadis yang baru saja melepaskan rambut Loona.
"Siapa kau? Kenapa kau meng-klaim aku adalah milikmu? Apa kau sedang berbohong bahwa aku adalah pacarmu, eoh?" Tanya Jungkook kesal.
Ini bukan pertama kalinya bagi Jungkook ada seorang gadis yang mengaku sebagai pacarnya. Ah, Bahkan pria bermarga Jeon itu pernah di panggil wali kelasnya karna namanya terseret ketika beberapa gadis bertengkar secara brutal saling menjambak rambut dan berakhir dengan babak belur. Mereka tentu memperebutkan Jungkook, padahal pria itu sendiri sama sekali tidak mengenal para gadis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze
FanfictionPark Loona. Gadis yang hanya memiliki seorang sahabat bernama Jeon Jungkook dihadapkan sebuah pilihan sulit. Bisakah ia memilih antara menjalani kehidupan baru bersama Min Yoongi atau kembali bersama Kim Taehyung Start 11 Oktober 2020 End 11 Juni 20...