Sepasang hezel coklat milik Min Loona mengerjap pelan, berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya. Loona melirik jam dinding menunjukkan pukul 08.47, berdecih sebal karna sadar bahwa ia akan terlambat bekerja. Saat Loona hendak berbalik tubuhnya terasa berat, pandangannya turun ke perut melihat tangan putih kekar Yoongi yang melingkar disana. Kerutan dikeningnya muncul bersamaan dengan netra yang menangkap persepsi Yoongi tanpa pakaian. Bukan hanya Yoongi tapi ia juga tidak memakai pakaian. Detak jantung Loona berdetak cepat, menelan salivanya bulat-bulat ketika sebuah ingatan meringsek masuk dalam pikirannya. . .
'bolehkah aku menjadikanmu wanitaku?'
'aku ingin menjadi satu-satunya wanita milik Min Yoongi'
"Aish!" Lirih Loona seraya menepuk keningnya frustasi. Ingatan itu bukan mimpikan? Jika itu mimpi rasanya sentuhan Yoongi tadi malam terlalu nyata.
Loona, bagaimana ini? Jerit bingung batin Loona.
Tapi tunggu dulu kenapa Loona harus begitu frustasi? Yoongi itu suaminya kan? Ia juga mencintai Loona? Bukan hanya Yoongi tapi Loona juga mencintainya? Lalu dimana salahnya? Bukankah tidak masalah jika melakukan hal itu dengan suaminya sendiri? Sadarlah Loona itu bukan kesalahan. Toh, jika kau hamil Yoongi akan bertanggung jawab. Ia akan jadi ayah dari anakmu?
'ayah? Jika Yoongi jadi ayah berarti aku adalah ibunya?'Loona menggeleng. Pemikirannya terlalu jauh. Mereka baru melakukan hal itu sekali jadi tidak mungkin langsung jadi kan?
Ya benar. Memang Yoongi sehebat apa bisa membuat kecil menggemaskan yang disebut baby hanya dalam satu malam? Pikir Loona.
Loona mengangguk pelan berusaha meyakinkan diri bahwa semuanya akan baik-baik saja. Ia kembali menoleh, melihat betapa pulasnya tidur sang suami. Tangan Loona terulur menyingkap sebagian rambut Yoongi yang menutupi keningnya, mengecup lembut sang suami lalu memindahkan tangan besar Yoongi dari perutnya. Beruntung Yoongi masih tidur jadi ia tidak akan menyaksikan betapa frustasinya Loona pagi ini.
Loona hendak menggeser tubuhnya untuk bersiap turun dari tempat tidur namun tiba-tiba rasa ngilu dan perih menghujam pusat tubuhnya bersamaan hingga membuat matanya memejam dan mulutnya meringis tertahan.
'akh, kenapa bisa sakit seperti ini? Apa ini karna aktivitas mereka semalam? Tapi bukankah ia hanya merasakan sakit sebentar setelah itu Loona tidak merasakan sakit? Tapi ini kenapa? Dan kakinya juga sedikit pegal dibagian pangkal paha? Itu pasti karna yoongi terus memintanya untuk membuka kakinya lebar terus-menerus'
Loona mengelus pahanya yang terasa pegal. Dalam hati merutuki dirinya sendiri. Kenapa tadi malam ia begitu menurut? Aish, kemana hilangnya jiwa Loona!
Loona mengangkat kepalanya. Menatap pintu kamar mandi yang letaknya terasa begitu jauh dijangkau dengan keadaannya saat ini. Ingin minta bantuan Yoongi tapi pria itu sedang tidur begitu pulas dan rasanya akan malu jika Yoongi tahu ia seperti ini karna aktivitas mereka tadi malam. Yoongi pasti nanti mengejeknya atau yang telak pria itu akan membuat Loona memohon minta dibantu.
Loona menarik selimutnya, melilitkan selimut putih hingga menutupi bahunya seperti kepompong. Setengah membungkuk Loona mencoba berdiri menahan nyeri namun ketika ia hendak melangkah . . .
Bugh
"Loona!" Yoongi terbangun dengan wajah panik dan mata sipitnya yang berusaha untuk dibuka paksa.
Netranya mencari sang istri namun saat Yoongi melongok kebawah ia menemukan istrinya tengah meringis kesakitan. Sontak dengan cekatan Yoongi langsung menggendong kepompong jadi-jadian itu lalu mendudukannya ditepi tempat tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze
FanfictionPark Loona. Gadis yang hanya memiliki seorang sahabat bernama Jeon Jungkook dihadapkan sebuah pilihan sulit. Bisakah ia memilih antara menjalani kehidupan baru bersama Min Yoongi atau kembali bersama Kim Taehyung Start 11 Oktober 2020 End 11 Juni 20...