Chapter 19

120 19 2
                                    

Jam menunjukkan pukul 7.15. Yoongi berusaha meraih ponselnya guna mematikan alarm. Masih dalam mode mengantuk yang merajalela Yoongi mengerjapkan matanya berberapa kali, menggeliat dan berganti posisi menjadi bertelungkup.

Tadi malam setelah bertengkar dengan Loona, Yoongi tak bisa tidur. Ia bahkan beberapa kali mengintip kegiatan sang istri khawatir jika gadis itu juga kesulitan tidur lalu ia akan berbaik hati mengajak Loona berbicara mengenai pertengkaran mereka.

Namun sayangnya, ekspetasi tak sesuai realita. Gadis itu tertidur pulas dibalik selimut coklat Yoongi bahkan Yoongi bisa mendengar dengkuran halusnya. Ok, mungkin perasaan tidak enak ini hanya dirasakan sepihak saja.

Awalnya Yoongi sedikit kecewa namun untuk apa ia kecewa toh Loona yang salah. Ia yang membolos dan tak memberikan kabar lalu kenapa ia yang marah. Harusnya bukan Loona yang marah tapi Yoongi.

Mengingat perasaan kesalnya Yoongi langsung bergegas menyibak selimut tebalnya lalu berjalan menuju kamar mandi dengan handuk tersampir di leher. Pria bermarga Min itu menggosok gigi sambil terus mengenang wajah sinis Loona. Perasaan kesalnya mulai memburu, membuat detak jantung Yoongi berdetak cepat seiring dengan sikat gigi yang ia gunakan.

"Harusnya aku yang marah" sinis Yoongi dengan mulut penuh busa sambil memandangi cermin seakan didalam sana terdapat sang istri.

Keadaan hati yang buruk membuat Yoongi malas mandi. Ia hanya menggosok gigi dan cuci muka lalu mengganti pakaiannya dengan celana jeans navy sobek dibagian lutut dan Hoodie hitam kesayangan.

"Selamat pagi"

Sapa seseorang ketika melihat Yoongi muncul keruang makan yang menyatu dengan dapur. Ia bukan Loona melainkan Shin Ajumma yang tengah menyajikan menu sarapan pagi ini.

"Hmm" sahut Yoongi seraya menarik kursi dan mendudukinya.

Shin Ajumma memandangi Yoongi meneliti lalu tersenyum. menemani Yoongi sejak pria itu tinggal di Seoul membuat Shin Ajumma sangat mengenal Yoongi. Pria cuek nan dingin itu tak biasanya menampakkan emosinya sepagi ini.

"Aku membuatkan makanan kesukaanmu" ucap Shin Ajumma membuka obrolan.

"Terima kasih. Aku akan memanggilkan Loona dulu" ucap Yoongi seraya bangkit berdiri.

"Istrimu sudah pergi sejak setengah jam yang lalu. Apa ia tak pamit denganmu?" Tanya Shin Ajumma bingung.

Yoongi terkejut. Pertanyaan Shin Ajumma membuat tenggorokan Yoongi mengering. Pria itu langsung meraih gelas berisi air dan menenggaknya habis.

"Mungkin ia tadi membangunkan ku tapi aku tidak sadar" jelas Yoongi berbohong.

Sepanjang mengenal Yoongi pria itu tak pernah berbohong dan cendrung blak-blakan. Namun kali ini berbeda. Yoongi tak ingin pertengkaran mereka di ketahui Shin Ajumma namun sepertinya wanita paruh baya itu sudah mengetahuinya.

Shin Ajumma terkekeh. Ia meletakkan kopi hitam yang baru saja diseduh dan mendudukkan dirinya dihadapan Yoongi.

"Yoongi, kenapa kau tidak memberitahuku tentang pernikahanmu?" Tanya Shin Ajumma.

"Maafkan aku. Pernikahan ini sangat mendadak Ajumma"

Shin Ajumma melipat kedua tangannya didepan meja "Mendadak? Kapan kalian menikah?"

"Beberapa menit sebelum nenek meninggal. Nenek menginginkan Loona menjadi istriku lalu kami menikah"

Shin Ajumma terperangah "Omo, berarti kalian tidak saling mencintai? Aku kira ia adalah kekasihmu yang dulu?"

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang