Chapter 91

73 18 9
                                    

2 bulan kemudian. . .

Terpapar sinar matahari pantulan kulit putih Yoongi nampak kontras dengan lingkaran hitam dibawah matanya yang berpendar menyilaukan. Yoongi mengerjap, bangun dengan kepala pusing luar biasa. Hezel sehitam jelaga itu menangkap presensi buram nan samar sosok lain tengah berdiri di hadapannya dengan setelan jas hitam.

"Yakk Min Suga sampai kapan kau akan terus hidup seperti ini, eoh?!" Pertanyaan retorik tanda kasih sayang itu senantiasa bertandang masuk ke telinga kanan lalu keluar lewat telinga kiri Yoongi sebulanan terakhir ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yakk Min Suga sampai kapan kau akan terus hidup seperti ini, eoh?!" Pertanyaan retorik tanda kasih sayang itu senantiasa bertandang masuk ke telinga kanan lalu keluar lewat telinga kiri Yoongi sebulanan terakhir ini.

Yoongi menunduk, memijat kepalanya yang masih terasa sakit dengan tubuh polos. Ia hanya mengenakan celana Levis blue sky dengan beberapa bagian yang robek di lututnya. Entah sejak kapan Yoongi enggan menjawab ocehan ataupun segala macam perkataan yang ditujukan padanya. Toh, sang penanya esok dan seterusnya akan terus bertandang tanpa bosan sampai Yoongi mati, mungkin.

Ceklek

"Kau sudah bangun? Aku bawakan sup pereda pengar. Makanlah selagi hangat" ucapan lembut itu datang dari Shin Ajumma.

Wanita paruh baya itu meletakkan nampan berisi sup pereda pengar dan sarapan pagi Yoongi diatas nakas tanpa kenal rasa bosan sementara Yoongi hanya diam tak menunjukkan minat sama sekali.

"Kau sudah mendapatkan informasi tentang Loona?" Deep voice Yoongi mengisi indera pendengaran Hosoek dan Shin Ajumma membuat keduanya saling melemparkan pandangan khawatir dan was-was.

Hoseok berjalan menjauh. Memunguti botol wine dan kekacauan lainnya yang Yoongi buat bersama dengan Shin Ajumma. Mengumpulkan semua sampah itu lalu membuangnya ke tempat sampah.

Helaan napas berat Hoseok nampaknya tak membantu Yoongi keluar dari perasaan frustasinya "Belum. Orang tua Jungkook bukanlah orang biasa. Mereka melindungi privasi anaknya dengan baik"

"Cih!" Senyum ringisan itu terukir bersamaan dengan tangan Yoongi yang meraih sekotak rokok diatas nakas lalu menyulutnya tanpa repot-repot keluar kamar.

"Cih!" Senyum ringisan itu terukir bersamaan dengan tangan Yoongi yang meraih sekotak rokok diatas nakas lalu menyulutnya tanpa repot-repot keluar kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat bagaimana kacaunya hidup Yoongi pasca menghilangnya Loona membuat Hoseok sedih dan marah. Pria memang sudah berusia 30 tahun lebih tapi emosinya benar-benar tidak stabil. Loona hilang selama dua bulan lamamya dan selama itu pula Yoongi kehilangan kewarasannya. Pakaiannya tak pernah rapih, rambutnya sudah kian panjang dan hidup berantakkan. Entah bagaimana Hoseok harus menangani pria yang tengah mengepulkan asap rokoknya didalam kamar itu. Menghembuskannya sambil memejamkan mata seakan menikmati tiap racun yang ia hisap.

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang